5 Penyebab Anak Gak Dekat dengan Ayahnya, Kurang Bonding!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak sejatinya memerlukan kasih sayang dan perhatian yang cukup dari kedua orangtuanya. Sering kali ternyata hal sederhana seperti itu cukup sulit untuk diwujudkan oleh banyak orangtua, sehingga membuat anak jadi tidak mampu memiliki kasih sayang yang layak.
Salah satu contohnya adalah anak jadi tidak dekat dengan ayahnya sendiri, padahal peran ayah tentunya penting untuk menentukan tumbuh kembang anak ke depannya. Biasanya anak yang memang tidak dekat dengan ayah bisa diakibatkan karena beberapa penyebab berikut ini.
Baca Juga: 6 Peran Ayah dalam Perkembangan Hidup Anak Perempuan
1. Ayah yang terlalu sibuk bekerja
Penyebab pertama ternyata bisa diakibatkan karena kesibukan bekerja yang dilakukan oleh sang ayah. Tidak dapat dimungkiri bahwa memang tugas seorang ayah adalah bekerja dan memastikan bahwa segala kebutuhan keluarga dapat tercukupi dengan baik.
Sayangnya kesibukan ayah dalam bekerja sering kali diikuti dengan kebiasaan mengabaikan anak. Dampaknya anak jadi tidak memperoleh kasih sayang dan perhatian apa pun dari ayahnya sendiri, sebab terlalu sibuk bekerja di luaran sana.
2. Terlalu mengandalkan sang ibu
Kerenggangan hubungan antara ayah dan anak bisa diakibatkan karena kesalahan dalam merawat anak. Banyak para ayah yang justru terlalu mengandalkan istrinya, sehingga hanya membiarkan istrinya saja yang mengurus dan merawat anak-anaknya hingga besar.
Tentunya para ayah harus tahu bahwa anak juga membutuhkan sosok ayah, sehingga tidak bisa semuanya dibebankan pada sang ibu saja. Jika terus seperti ini maka bukan tidak mungkin jika bonding antara ayah dan anak pun tidak akan terbentuk, sehingga menyebabkan hubungannya menjadi renggang.
Baca Juga: 6 Peran Ayah dalam Perkembangan Hidup Anak Perempuan
3. Jarang menghabiskan quality time
Editor’s picks
Kesibukan seorang ayah pasti memiliki jeda tersendiri yang bisa digunakan untuk menghabiskan waktu dengan anak. Hal sederhana seperti itu ternyata masih sulit dilakukan oleh banyak ayah, sehingga membuat kedekatannya dengan anak pun menjadi berbeda.
Mungkin para ayah harus belajar bagaimana caranya menyisihkan waktu di tengah kesibukan untuk melakukan quality time dengan anak. Melalui kegiatan-kegiatan sederhana seperti ngobrol bahkan menemani anak bermain sekali pun sudah cukup efektif untuk membangun kualitas bonding yang ada.
4. Salah memilih gaya parenting
Sebetulnya, setiap orangtua pasti memiliki gaya parenting yang berbeda-beda dalam membesarkan anak-anaknya. Tentunya para orangtua harus paham betul bagaimana cara mendidik dan membesarkan anak-anaknya, sehingga tidak sampai keliru dan memengaruhi tumbuh kembangnya.
Hal yang disayangkan adalah ada saja para orangtua, khususnya ayah yang mungkin memilih gaya parenting keliru seperti terlalu tegas hingga temperamen. Anak yang didik dengan cara yang terlalu keras justru akan membuatnya merasa tidak nyaman, sehingga hubungannya dengan sang ayah pun menjadi kurang baik.
5. Rumah tangga tak harmonis
Jika ada anak yang tidak dekat dengan ayahnya, maka bisa jadi alasan utamanya disebabkan karena kondisi rumah tangga. Sering kali banyak anak yang merasa bahwa keluarganya tidak hangat lagi, sebab kerap dirundung masalah hingga orangtuanya yang gemar sekali bertengkar.
Rumah tangga yang tidak harmonis sudah tentu akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada anak, sehingga bisa mengubah perilaku yang ditunjukannya. Hal inilah yang membuat anak jadi tidak dekat dengan orangtuanya sendiri, termasuk ayahnya.
Nyatanya, memang penyebab ketidakdekatan antara ayah dan anak sebetulnya sangat beragam. Para Ayah sudah semestinya bisa mengatur waktunya agar tidak sampai memiliki kualitas bonding yang buruk dengan anaknya sendiri. Cari cara terbaik untuk bisa tetap dekat dengan sang buah hati!
Baca Juga: 5 Tipe Hubungan Toksik Ayah dan Anak Perempuan, Sulit Merasa Dekat!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.