5 Tips Membiasakan Anak agar Tak Main Tangan saat Marah

Anak harus bisa belajar bagaimana caranya mengontrol diri

Memiliki emosi dan rasa marah merupakan hal yang sangat manusiawi bagi semua orang, termasuk anak-anak sekali pun. Biasanya anak-anak tidak memiliki kontrol emosi yang baik, sehingga mudah sekali meluap-luap atau bahkan emosinya jadi tidak bisa terkendali dengan baik, bahkan untuk hal-hal yang sepele sekali pun.

Ada banyak cara yang mungkin anak lakukan dalam meluapkan emosinya, bahkan termasuk dengan bermain tangan atau memukul sesuatu hingga bahkan orang lain di sekitarnya. Ada beberapa tips berikut ini yang orangtua perlu lakukan agar bisa membiasakan anak untuk tidak main tangan pada saat marah.

1. Validasi segala perasaan anak

5 Tips Membiasakan Anak agar Tak Main Tangan saat Marahilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Satu hal yang mungkin perlu orangtua pahami adalah rasa marah dan emosi merupakan sesuatu yang alami bagi anak. Tentu saja anak-anak biasanya pasti pernah mengalami hal serupa, sehingga orangtua tentu perlu memahami hal tersebut dan jangan sampai menyangkal segala perasaan yang mungkin dimiliki oleh anak.

Jika memang anak sedang marah, maka orangtua harus memvalidasi segala perasaan yang dimiliki anak, sehingga nantinya akan tetap merasa dihargai dan diperhatikan. Jika orangtua tidak memvalidasi segala perasaan anak, maka nantinya anak akan mudah meledak-ledak emosinya atau bahkan tidak ragu untuk bermain tangan.

2. Ingatkan anak untuk tak menyakiti siapa pun

5 Tips Membiasakan Anak agar Tak Main Tangan saat Marahilustrasi menasehati anak (pexels.com/August de Richelieu)

Orangtua bisa memiliki kekhawatiran apabila kebiasaan memukul tersebut akan membuat anak jadi menyakiti orang lain. Biasanya hal ini karena memang anak akan meluapkan emosinya dengan cara memukul dirinya sendiri atau pun orang-orang yang ada di sekitarnya, sehingga hal ini akan membuat orangtua merasa takut.

Setidaknya orangtua harus mengingatkan anak untuk tidak menyakiti siapa pun pada saat sedang dilanda emosi agar nantinya tidak sampai menyesal. Jangan sampai orangtua bosan untuk mengingatkan hal ini pada anak agar nantinya anak dapat mengingat dan tidak melakukan kesalahan yang sama.

Baca Juga: 4 Tips Parenting dengan Teori Praktik Sosial Bourdieu

3. Biarkan anak meluapkan amarahnya pada bantal

5 Tips Membiasakan Anak agar Tak Main Tangan saat Marahilustrasi anak marah (pexels.com/Allan Mas)

Meminta anak untuk menahan emosinya sebetulnya bukanlah hal yang cermat, sebab bagaimana pun juga emosi tersebut akan lebih baik jika disalurkan. Salah satu cara yang cukup efektif untuk membantu anak dalam meluapkan amarahnya adalah dengan membiarkan anak untuk memukul-mukul bantal, sebab hal tersebut tidak akan menyakiti dirinya secara fisik.

Memukul bantal bisa menjadi media bagi anak untuk menyalurkan emosi yang dimilikinya agar bisa benar-benar lega. Jangan sampai orang tua membiarkan anak untuk memukul benda-benda yang sekiranya keras atau dapat berpotensi mengalami kerusakan, sehingga  bisa membahayakan diri anak.

4. Berikan anak waktu hingga puas

5 Tips Membiasakan Anak agar Tak Main Tangan saat Marahilustrasi anak marah (pexels.com/RDNE Stock project)

Anak-anak yang mengalami emosi biasanya akan secara otomatis terambil energinya secara berlebih. Bukan tidak mungkin jika hal ini akan membuat anak mudah sekali mengalami kelelahan pada saat selesai marah-marah, sehingga orangtua perlu memberikan anak waktu terlebih dahulu untuk bisa mengontrol dirinya dengan baik.

Setidaknya jika memang anak masih benar-benar marah, maka berikanlah waktu hingga ia merasa puas dengan amarahnya. Hal ini penting agar nantinya anak tidak sampai semakin buruk kondisi moodnya akibat emosinya tidak benar-benar tersalurkan dengan baik.

5. Berikan pelukan dan ucapan lembut

5 Tips Membiasakan Anak agar Tak Main Tangan saat Marahilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Cara terbaik untuk bisa memadamkan emosi yang dimiliki anak adalah dengan berinteraksi secara langsung dengannya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan anak pelukan dan juga ucapan lembut agar bisa membantu anak merasa lebih tenang, serta tidak sampai mudah berapi-api lagi.

Jika orangtua justru merespon amarah anak dengan cara yang kasar atau bahkan membentaknya, maka hal ini akan membuat emosi anak pun semakin tidak terkontrol. Oleh sebab itu, gantilah bentakan dan amarah dengan cara memberikan anak pelukan dan ucapan lembut, sehingga anak merasa lebih tenang.

Orangtua memang harus bisa benar-benar cermat dalam memperlakukan anak ketika marah. Jangan sampai anak justru melibatkan kekerasan akibat main tangan pada saat emosi. Bantulah anak untuk mengontrol emosinya dengan baik agar tidak main tangan!

Baca Juga: 3 Manfaat Parenting saat Orangtua Jadi Pendengar Baik bagi Anak

Tresna Nur Andini Photo Verified Writer Tresna Nur Andini

Senang menulis dan berbagi pengetahuan dengan banyak orang.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya