Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak yang menghindari kekerasan (pexels.com/Yan Krukau)

Beberapa waktu yang lalu viral di TikTok tagar flinchtest. Para orangtua mencoba tes yang dilakukan dengan memperagakan gerakan mirip pukulan ke dekat wajah anak mereka secara tiba-tiba, kemudian melihat reaksinya. Flinch test ini dipercaya berhubungan dengan respons defensif anak akan kemungkinan adanya child abuse alias kekerasan.

Kamu penasaran, apa yang mendasari tren flinch test ini, serta apakah benar tes ini ada hubungannya dengan kekerasan pada anak? Yuk, simak ulasannya!

1. Apa itu flinch test?

ilustrasi flinch test (youtube.com/Dankyjabo)

Flinch test sedang viral di TikTok. Flinch test adalah tes yang dilakukan dengan cara melakukan gerakan mirip pukulan ke arah wajah anak secara tiba-tiba. Tentunya gerakan ini jangan sampai mengenai wajah anak betulan, ya. 

Dalam waktu yang singkat itu, orangtua bisa melihat respons anak terhadapnya. Apakah anak akan biasa saja, terkejut, takut, atau justru tertawa? Respons anak ini kemudian dikaitkan dengan pola pengasuhan yang dilakukan serta kemungkinan adanya pengalaman tindak kekerasan terhadap anak.

2. Mengapa flinch test viral?

foto Hannah Hiat (youtube.com/hannah_bhiatt)

Beberapa waktu lalu, sebuah video yang diunggah oleh influencer TikTok asal Amerika Serikat, Hannah Hiatt alias Nurse Hannah viral. Dalam video itu, terlihat suami Hannah Hiatt sedang berbelanja di swalayan bersama anak laki-lakinya. 

Bocah itu sedang naik di stroller belanja ketika suami Hannah Hiatt mengambil sebuah kotak makanan. Kemudian, saat hendak memasukkan kotak makanan ke dalam stroller dan melewati wajah sang anak, bocah itu sangat kaget.

Orang-orang yang menyaksikan video tersebut merasa janggal dan meninggalkan komentar negatif. Mereka merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan hubungan ayah-anak itu.

Anak laki-laki Hannah Hiatt terlihat kaget dan ketakutan dengan gerakan tiba-tiba sang ayah. Bahkan, tak sedikit yang berpikir bocah itu mungkin pernah mengalami kekerasan.

Pasca viral, Hannah Hiat menghapus unggahannya beserta beberapa unggahan lain yang mendapatkan reaksi serupa. Hannah Hiat juga menonaktifkan kolom komentar dan membuat video klarifikasi. Sayang, pengguna TikTok tetap merasa ada sesuatu yang salah. Netizen pun ramai-ramai melakukan flinch test untuk memperlihatkan reaksi normal yang harusnya diberikan seorang anak atas gerakan tiba-tiba orangtuanya.

3. Apa hubungan flinch test dengan kekerasan pada anak?

ilustrasi anak menangis (pexels.com/Vika Glitter)

Flinch test dikatakan berhubungan dengan pengalaman kekerasan kepada anak. Gerakan mengangkat tangan untuk melindungi wajah atau menghindar secara tiba-tiba ini dikaitkan dengan sistem pertahanan diri anak terhadap kondisi berbahaya.

Dilansir Cleveland Clinic, ada sebuah peristiwa biologis bernama pembajakan amigdala yang terjadi ketika seseorang dihadapkan dengan situasi berbahaya. Amigdala akan mengambil alih kontrol tubuh dan memberi perintah untuk melakukan respons defensif. Respons defensif ini bisa tampak dalam banyak hal, termasuk kaget, dan berusaha menjauhkan diri dari sumber bahaya.

Di sisi lain, Melinda Smith, M.A., Lawrence Robinson dan Jeanne Segal, Ph.D. menulis dalam helpguide.org, "Tanda-tanda peringatan kekerasan fisik, anak mungkin menghindari sentuhan, bergidik saat ada gerakan tiba-tiba, atau tampak takut untuk pulang." 

Sementara itu, gejala lain yang mungkin tampak pada anak yang mengalami kekerasan fisik adalah sebagai berikut :

  • Sering mengalami cedera atau memar, bekas luka, atau luka sayat yang tidak dapat dijelaskan, cedera mereka mungkin tampak memiliki pola seperti bekas tangan atau ikat pinggang
  • Selalu waspada dan siaga, seakan menunggu sesuatu yang buruk terjadi
  • Mengenakan pakaian yang tidak sesuai untuk menutupi cedera, seperti kemeja lengan panjang pada hari yang panas

Anak yang tidak pernah mengalami kekerasan cenderung bereaksi normal terhadap gerakan tiba-tiba orangtuanya. Beberapa orangtua yang mempraktikkan flinch test juga mendapatkan respons yang diharapkan. Anak-anak ini bereaksi biasa seperti berkedip, tidak peduli, atau justru merasa orangtua mereka sedang mengajak bercanda.

Flinch test bisa menjadi salah satu tanda waspada anak mengalami perbuatan tidak menyenangkan. Namun untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi, orangtua bisa menyelidiki lebih lanjut tentang respons anak yang berlebihan ini, ya.

Jika anak sudah bisa diajak ngobrol, orangtua bisa bertanya mengenai respons defensif anak ini dari hati ke hati. Karena bisa jadi, pengalaman kekerasan itu justru dilakukan oleh kawan atau orang terdekat. Jika anak belum bisa diajak berbicara, maka orangtua harus lebih mengawasi perilaku pengasuhan terhadap anak, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team