10 Tips Hemat Air saat Musim Kemarau, Mudah Dilakukan!

Salah satu cara termudah untuk menghemat air di musim kemarau ialah dengan memperbaiki keran dan pipa yang bocor. Riset USGS menunjukkan apabila satu keran yang bocor meneteskan air sebanyak 10 kali per menitnya, maka jumlah air yang terbuang tiap harinya mencapai 3,6 liter. Bayangkan, dalam sebulan sudah lebih dari 90 liter air tersiakan.

Cobalah untuk mengecek kondisi keran dan pipa di rumahmu dan memperbaikinya jika bocor. Dengan hal sederhana ini, kamu bisa menghemat berliter-liter air per harinya.

Menurut EPA, rata-rata waktu yang dihabiskan orang ketika mandi dengan menggunakan shower ialah 8 menit. Dalam setiap mandi, rata-rata air yang dikeluarkan bisa mencapai 60 liter air atau lebih.

Merasakan guyuran air di bawah shower memang enak, asal jangan terlalu lama karena memboroskan air. Cobalah kurangi durasi mandimu menjadi 4-5 menit saja. Agar mandimu efisien dan jadi lebih semangat, gak ada salahnya untuk menyetel lagu kesukaanmu sebagai timer saat mandi.

Mencuci pakaian dalam keadaan full load  bisa menghemat penggunaan air dan juga listrik. Jadi gak ada salahnya menunggu pakaian kotormu terkumpul selama beberapa waktu ketimbang hanya mencuci 2-3 helai pakaian saja. 

Namun, kalau terpaksa harus mencuci dalam jumlah sedikit, pastikan kapasitas air yang digunakan sesuai dengan cucianmu agar gak terlalu berlebihan. Jangan lupa untuk menyesuaikan takaran deterjen dan pelembut dengan kebutuhan agar bajumu tetap bersih dan wangi, tanpa harus membilasnya berulang kali.

Mencuci mobil ialah salah satu kegiatan yang mengkonsumsi air dalam jumlah banyak. Menurut Bloomberg, mencuci mobil selama sepuluh menit dengan selang air bisa menghabiskan air hingga 10 galon. Boros ya?

Tenang, bukan berarti kamu harus membiarkan mobilmu kotor berdebu selama musim kering. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat mobil tetap bersih. Untuk mencegah debu menempel di mobil, kamu bisa memanfaatkan sarung penutup mobil. Selain itu, penggunaan wax juga dilansir Los Angeles Times bisa melindungi cat sekaligus melindunginya dari kotoran dan debu.

Bagaimana jika mobil telanjur kotor? Waterless car wash spray  bisa digunakan untuk membersihkan debu yang menempel tanpa air. Lalu, kalau kamu harus mencuci mobil dengan air, gunakan spons dan air dalam ember atau pasang nozzle pada selang airmu untuk mengurangi jumlah air yang digunakan. Mobil kinclong tapi tetap hemat air!

Apakah kamu masih suka cuek membiarkan air mengalir saat sedang menggosok gigi, bercukur, menyabuni tangan atau mencuci piring? Kalau kamu belum terbiasa menutup keran saat gak sedang digunakan, sekarang saatnya kamu membiasakannya!

Dilansir New Strait Times, dengan menghentikan aliran air sewaktu gak dipakai, meski hanya dua menit saja, kamu bisa mencegah 12 liter air terbuang percuma.

Sesuaikan jumlah air yang kamu gunakan dengan kebutuhan saat proses memasak.  Lalu, jangan lupa untuk menutup panci selama merebus atau memasak air. Selain mematangkan makanan dengan lebih cepat, kebiasaan baik ini juga membantu menghemat air lho.

Cara mudah lainnya untuk menghemat air ialah dengan menampung dan memanfaatkan kembali (reuse) air yang sudah digunakan. Kamu hanya tinggal menaruh baskom atau ember di bawah keran yang kamu gunakan untuk beraktivitas, contohnya ketika berwudu atau mencuci sayur dan buah. Selain itu, kamu juga bisa menampung air hujan dengan tong, asal jangan lupa menutupnya setelah selesai hujan agar gak ada nyamuk yang bertelur di dalamnya.

Air yang kamu tampung dari kegiatan-kegiatan tersebut tergolong bersih dari kotoran dan sabun dan bisa kamu gunakan kembali untuk berbagai hal. Misalnya untuk menyiram tanaman atau kloset. Dobel manfaat kan?

Musim kering yang berkepanjangan membuat tanaman jadi rentan layu dan mati. Untuk mencegah tanaman kesayanganmu mengering, siramlah pada waktu yang tepat yakni di pagi atau petang hari. Jangan lakukan kegiatan ini ketika matahari masih terik sebab air yang disiramkan akan cepat menguap dan tidak menyerap sempurna ke dalam tanah.

Saat melakukan penyiraman, fokuslah pada bagian akar, bukan pada daun atau bagian bawah batang pohon. Lakukan secara perlahan agar seluruh bagian akar mendapat cukup air. Selain bisa menghemat air, tanamanmu akan tetap sehat selama kemarau.

Menyiram jalanan di sekitar rumah dengan air tampaknya menjadi kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia. Hal ini kerap dilakukan untuk mendinginkan suhu dan menghilangkan debu dari jalan. Namun, perlukah hal tersebut dilakukan?

Menyiram trotoar atau jalan terutama yang beraspal sebenarnya gak diperlukan. Untuk menghilangkan debu, kamu cukup menyapunya saja sehingga air yang berharga bisa digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat. Selain itu, menyiram jalanan beraspal juga ternyata malah bisa memicu kerusakan lapisannya lho.

Pernahkah kamu mendengar rima "if it's yellow let it mellow, if it's brown flush it down"? Frase yang kerap digunakan dalam kampanye penghematan air di beberapa negara ini mengajak masyarakat untuk menyiram toilet hanya setelah buang air besar. Apabila hanya buang air kecil, cukup tutup kloset saja. Terdengar menjijikkan, tapi menurut Leafscore, selain menghemat air tindakan ini justru bisa mencegah penyebaran kuman dari toilet akibat penyiraman (flush) yang terlalu sering.

Kalau cara ini terlalu ekstrem bagimu, penghematan air bisa dilakukan dengan memanfaatkan jenis toilet serta tombol flush secara tepat. Gunakan tombol half flush saat buang air kecil, sementara full flush untuk membersihkan kotoran padat. Untuk kaum adam, Channel News Asia merekomendasikan penggunaan urinal yang hanya menghabiskan 1,5 liter air untuk sekali penyiraman. 

Air bersih merupakan sumber daya alam yang sangat berharga, terutama ketika musim kemarau yang berkepanjangan seperti sekarang ini. Ada baiknya jika kita memanfaatkan air dengan bijaksana dan gak berlebihan. Dari tips hemat air di atas, cara manakah yang akan kamu coba lakukan di rumah?