3 Alasan Seseorang Gak Nyaman Bersosialisasi

- Interaksi sosial yang menyenangkan terjadi saat ada kecocokan energi dan minat antara individu
- Rasa tidak nyaman dalam keramaian seringkali disebabkan oleh pengalaman buruk di masa lalu
- Tidak semua orang bersedia berbaur dengan banyak orang karena alasan kurang minat atau rasa tidak nyaman
Sebagai makhluk sosial, sudah selayaknya bila manusia saling menjalin interaksi. Pasalnya, berawal dari hubungan sosial yang terbangun, ada beragam hal yang dapat dipenuhi. Namun demikian, setiap orang memiliki perbedaan dalam memandang cara interaksi yang harus dibangun tersebut. Ada orang yang senang mengobrol dan berbaur dengan kelompok besar dan merasa begitu senang dengan kondisi tersebut. Ada pula yang memilih untuk menghindari khalayak ramai dan cukup membentuk koneksi dengan orang dalam jumlah terbatas saja.
Khusus untuk orang-orang yang merasa tidak nyaman bila harus berbaur dengan banyak orang, biasanya dia punya alasan tertentu. Kira-kira, apa saja alasan yang dimaksud? Temukan jawabannya dalam artikel berikut ini, ya!
1.Tidak ada kecocokan energi dengan orang-orang yang ditemuinya

Interaksi yang baik dan menyenangkan terjadi saat satu orang dan orang yang lain memiliki kecocokan energi. Mereka punya kesamaan minat untuk membicarakan sesuatu atau mengerjakan sebuah aktivitas bersama-sama. Sayangnya, situasi seperti ini tidak selalu dapat dijumpai.
Ketika seseorang berada dalam keramaian dan merasa tidak menemukan kecocokan energi dengan orang-orang yang ditemuinya, maka bukan hal yang aneh bila dia memilih untuk tetap menyendiri. Orang itu berpikir bahwa lebih baik melakukan sesuatu seorang diri dari pada lelah berbasa-basi dan tidak mendapatkan kebahagiaan dalam hati. Namun, sebenarnya bukan berarti dia membenci orang yang ditemuinya, hanya saja memilih untuk tetap menjaga jarak demi kenyamanan.
2.Merasa diabaikan saat berusaha untuk bergabung dalam percakapan

Rasa kurang nyaman untuk berada di dalam keramaian dan berbaur dengan banyak orang sering kali tidak muncul tanpa alasan. Biasanya, mereka yang mengalami hal ini pernah memiliki pengalaman buruk di masa lalu, seperti merasa diabaikan saat berusaha untuk bergabung dalam percakapan yang berlangsung. Ketika mencoba lagi di lain kesempatan, ternyata kejadian yang sama terulang kembali dan tentu situasi ini menimbulkan trauma tersendiri.
Perlu dipahami bahwa keadaan seperti ini tidak bisa dianggap sepele. Pasalnya, perasaan terabaikan tersebut memang bisa menimbulkan kesan negatif yang cukup membekas di dalam hati. Nah, kalau kamu punya pengalaman seperti ini atau malah pernah tidak sengaja mengabaikan orang lain?
3.Tidak punya ketertarikan untuk bergabung dalam berinteraksi yang sedang berlangsung

Ketika sedang berkumpul dengan teman-teman, seperti pada saat menghadiri pernikahan atau acara reuni, biasanya seseorang akan melepas rindu dan mengobrol sebanyak mungkin mengenai banyak hal. Namun, ternyata tidak semua orang bersedia meluangkan waktu untuk membangun interaksi seperti itu, sekali pun diminta untuk bergabung. Kenapa bisa begitu, sih?
Jawabannya bisa sesederhana bahwa orang tersebut memang tidak memiliki ketertarikan terhadap interaksi yang sedang berlangsung. Mungkin orang itu tengah memikirkan hal lain yang jauh lebih penting dan memerlukan atensinya, sehingga memilih untuk tidak bergabung meski sudah diajak. Kemungkinan lain yang bisa terjadi yaitu orang itu tidak merasa nyaman dengan beberapa orang yang ada di dalam kelompok tersebut.
Ketika seseorang tampak tidak ingin berbaur dengan banyak orang, bukan selalu berarti dia sombong. Bisa jadi dia memang merasa kurang nyaman dengan orang-orang yang ada di sana atau pernah punya pengalaman buruk dalam proses hubungan sosial. Jika kamu menemui orang seperti ini, tidak perlu buru-buru menghakimi. Sebaliknya, tetaplah bersikap baik agar dia percaya bahwa masih ada orang sepertimu yang peduli padanya.