3 Hal yang Dapat Merusak Suasana Bukber, Flexing Pencapaian

Bukber alias buka bersama adalah tradisi masyarakat Indonesia yang dilakukan di bulan Ramadan. Tradisi ini sering dilakukan oleh orang-orang sebagai cara untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama, seperti teman, kolega, maupun keluarga. Bisa juga untuk acara kumpul-kumpul bareng sahabat atau ajang reuni dengan tema lama.
Memasuki minggu kedua puasa biasanya banyak yang mengadakan acara buka bersama. Tempat-tempat makan selalu ramai pengunjung saat menjelang buka, bahkan banyak yang tak bisa menerima pelanggan lagi karena tempatnya sudah penuh dipesan untuk acara bukber. Lalu, grup-grup WhatsApp juga mulai ramai membahas acara bukber dan mulai menentukan tempat.
Momen buka bersama seperti memang sangat ditunggu-tunggu, sebab selain mempererat tali siraturahmi, bukber juga bisa menjadi ajang reuni dan temu kangen teman-teman sekolah yang sudah lama tak bertemu. Namun, terkadang acara ini bisa juga menjadi ajang pamer yang membuat suasana menjadi rusak.
Untuk itu supaya acara bukbermu berjalan lancar dan suasananya tetap kondusif, kamu harus paham akan beberapa hal yang bisa merusak suasana buka bersama. Apa saja?
1. Adanya ajang adu outfit

Tradisi bukber seperti ini memang sudah ada sejak zaman dulu, tetapi seiring perkembangan zaman ada perubahan mengenai hal-hal terkait acara bukber di sini. Jika zaman dulu kebanyakan orang-orang mengadakan acara bukber di rumah salah satu orang yang telah disepakati, sekarang ini rumah makan, cafe, dan restoran menjadi pilihan tempat untuk buka bersama secara praktis. Sebab, tak perlu repot-repot memasak dan mencuci piring setelah acara selesai.
Nah, kebanyakan orang-orang sekarang tak hanya memilih bukber di luar demi mencari yang praktis. Tapi, juga untuk ajang adu outfit. Merasa bahwa buka bersama di luar harus mengenakan pakaian bagus dan rapi atau menerapkan dress well pada pakaian yang dikenakan, tak jarang orang-orang menentukan outfit yang harus dikenakan. Tujuannya biasanya adalah untuk hasil pengambilan gambar yang sempurna.
Mengenakan pakaian yang bagus maupun menentukan warna pakaian memang bukanlah suatu masalah apabila hal ini disetujui oleh seluruh peserta bukber. Dalam artian ini adalah kesepakatan bersama dan bukan paksaan dari beberapa pihak saja.
Sebab, terkadang demi menuruti gengsi ada orang-orang yang memaksakan kehendaknya untuk menentukan outfit yang dipakai saat bukber tanpa memikirkan teman-teman lainnya apakah keberatan atau tidak. Sehingga, menimbulkan rasa tak nyaman dan minder pada sebagian orang yang merasa outfit-nya berbeda.
2. Ajang flexing pencapaian

Gak hanya adu outfit, sekarang ini banyak acara bukber yang dijadikan ajang untuk flexing pencapaian. Mereka akan saling adu gaji dan pencapaian yang didapat. Termasuk pengalaman liburan maupun barang-barang mahal apa saja yang mereka beli. Akibatnya beberapa orang akan merasa tidak nyaman.
Mereka yang tidak biasa dengan suasana seperti ini pasti akan merasa cemas, minder, dan kehilangan kepercayaan diri. Bahkan, mood-nya menghilang dan ingin segera pulang lantaran berada di lingkungan yang suka flexing membuat mereka tak nyaman.
3. Pertanyaan yang toxic

Pertanyaan yang dilontarkan pada seseorang terkadang bisa merusak suasana lho. Sebab, pertanyaan yang dilontarkan adalah pertanyaan toxic yang seolah memberi kesan pengejekan atau penekanan pada seseorang.
Seperti contoh menanyakan tentang pekerjaan pada seseorang yang tengah menganggur, pencapaian pada seseorang yang masih dalam tahap merintis, hubungan asmara pada seseorang yang baru saja kandas, bahkan rencana pernikahan pada seseorang yang tidak memiliki pasangan.
Pertanyaan-pertanyaan toxic seperti itu tak seharusnya ditanyakan pada seseorang. Apalagi di depan umum, padahal ranahnya pribadi. Selain merusak suasana, pertanyaan toxic semacam itu juga bisa memicu trauma dan menimbulkan luka pada seseorang.
Mereka yang diberi pertanyaan tak hanya akan terluka, tapi juga bisa merasa cemas, takut, dan rendah diri berlebih yang mengakibatkan trauma. Sehingga, ia akan takut untuk bertemu dengan teman-temannya lagi.
Suasana dalam acara buka bersama seharusnya hangat dan membahagiakan. Setelah seharian menahan lapar dan haus, lalu berbuka dengan makanan dan minuman yang lezat bersama dengan orang-orang yang menyenangkan pasti akan memberikan kenangan yang berkesan.
Namun, jika ketiga hal di atas dilakukan maka suasana hangat itu akan berubah dan acara buka bersama yang sangat dinantikan setiap tahunnya bisa menjadi acara yang paling dihindari oleh sebagian dari mereka.