Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ibu menggendong putrinya (pexels.com/Daria Obymaha)

Lagu "Kasih Ibu" merupakan salah satu karya musik yang paling legendaris di Indonesia. Lagu ini sering terdengar dalam berbagai momen, mulai dari perayaan Hari Ibu hingga acara sekolah yang menampilkan tema keluarga. Dengan lirik yang sederhana namun penuh makna, lagu ini menyentuh hati banyak orang, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Diciptakan oleh S.M. Moechtar, "Kasih Ibu" menggambarkan cinta seorang ibu yang begitu tulus, tanpa syarat, dan tak terbatas sepanjang waktu. Lewat lagu ini, kita diajak untuk merenungkan kembali hubungan kita dengan ibu, serta memahami makna mendalam di balik lirik yang tampaknya sederhana. Berikut tiga makna yang dapat kita petik dari lagu "Kasih Ibu", sebuah cinta tanpa pamrih yang abadi.

1. Cinta seorang ibu tak terbatas oleh waktu

ilustrasi ibu menggendong anak (pexels.com/Helena Lopes)

Lirik "Tak terhingga sepanjang masa" menegaskan bahwa cinta seorang ibu bersifat abadi. Cinta itu tidak akan pernah pudar, meskipun waktu terus berlalu. Bahkan saat kita tumbuh dewasa dan menjalani hidup sendiri, kasih ibu tetap hadir dalam doa dan perhatiannya. Lagu ini mengingatkan kita bahwa ibu akan selalu menjadi sosok yang mencintai tanpa henti, tanpa memandang usia, kondisi, atau jarak.

Kasih ibu tidak hanya diberikan saat kita kecil, tetapi juga saat kita tumbuh dewasa. Seiring waktu, bentuk kasih sayangnya mungkin berubah, dari merawat kita secara langsung menjadi mendukung kita dari kejauhan. Namun, esensi dari cinta itu tetap sama, yaitu tulus, abadi, dan penuh kehangatan.

2. Kasih sayang yang tulus tanpa pamrih

ilustrasi ibu menggendong anak (pexels.com/Helena Lopes)

Salah satu bagian paling menyentuh dari makna lagu ini adalah liriknya yang berbunyi, "Hanya memberi, tak harap kembali." Kalimat ini menggambarkan betapa besar ketulusan seorang ibu. Ia memberikan segalanya untuk anak-anaknya tanpa mengharapkan balasan apa pun. Ibu rela berkorban demi kebahagiaan dan kesuksesan anak-anaknya, bahkan jika itu berarti harus mengorbankan keinginannya sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat bentuk kasih sayang ibu yang tulus ini, misalnya ketika ia rela bangun lebih pagi untuk menyiapkan kebutuhan keluarga atau saat ia mendukung kita dalam keadaan sulit tanpa mengeluh. Lagu ini mengajarkan kita untuk menghargai ketulusan tersebut dan berusaha menjadi anak yang lebih berbakti.

3. Ibu adalah sumber kehangatan dan cahaya

ilustrasi ibu menggendong anak (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Perumpamaan "Bagai sang surya, menyinari dunia" dalam lagu ini menunjukkan bahwa seorang ibu adalah sumber kehangatan, energi, dan inspirasi bagi anak-anaknya. Seperti matahari yang terus bersinar untuk memberikan kehidupan, ibu juga selalu hadir dengan cinta dan perhatiannya.

Matahari adalah simbol yang sempurna untuk menggambarkan seorang ibu karena ia terus memberi tanpa meminta balasan. Kehangatan yang diberikan oleh ibu tidak hanya bersifat fisik, seperti pelukan atau belaian, tetapi juga bersifat emosional, seperti nasihat, dukungan, dan doa. Lagu ini mengingatkan kita untuk menghargai peran ibu sebagai sosok yang tidak hanya memberi kehidupan, tetapi juga mengarahkan kita menuju kebaikan.

Mari jadikan lagu "Kasih Ibu" sebagai pengingat untuk selalu berterima kasih atas pengorbanan dan cinta yang telah diberikan oleh ibu kita. Karena sejatinya, kasih ibu adalah anugerah yang tak ternilai, bagai sang surya yang terus menyinari dunia tanpa henti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team