Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Mei Memperingati Hari Apa? Ada 6 Momen Penting!

ilustrasi pers (pexels.com/mjlo)

Tanggal 3 Mei selalu menjadi hari yang penuh makna, dengan berbagai peringatan yang mencakup topik-topik penting dan relevan di seluruh dunia. Hari ini tidak hanya sekadar tanggal dalam kalender, melainkan kesempatan untuk mengenang perjuangan, merayakan pencapaian, dan menyadari tantangan yang masih harus dihadapi.

Setiap peringatan yang jatuh pada 3 Mei memberikan kita momen untuk lebih menghargai nilai-nilai yang mendasari berbagai upaya dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat. Kira-kira 3 Mei memperingati hari apa saja? Yuk, cari tahu lewat artikel berikut ini!

1. Hari Kebebasan Pers Sedunia

Wartawan menunggu di Taman Pendopo Gubernur NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Wartawan menunggu di Taman Pendopo Gubernur NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Hari Kebebasan Pers Sedunia diperingati setiap tanggal 3 Mei sebagai momen penting untuk memperjuangkan kebebasan pers dan kebebasan berekspresi di seluruh dunia. Peringatan ini berakar dari Deklarasi Windhoek yang dihasilkan dalam seminar UNESCO di Namibia pada tahun 1991.

Deklarasi tersebut lahir di tengah situasi diskriminasi rasial akibat kebijakan apartheid yang menindas pekerja media, terutama jurnalis kulit hitam. Pada Desember 1993, Majelis Umum PBB secara resmi menetapkan 3 Mei sebagai Hari Kebebasan Pers Internasional. Peringatan ini bertujuan mengingatkan dunia tentang pentingnya pers yang bebas, independen, dan plural.

Selain itu, Hari Kebebasan Pers Sedunia juga menjadi ajang refleksi terhadap kondisi kebebasan media global serta penghormatan bagi jurnalis yang mempertaruhkan nyawanya demi kebenaran. Momentum ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya informasi yang bebas dan mendorong komitmen bersama dalam menjaga prinsip-prinsip dasar kebebasan pers.

2. Hari Surya Sedunia

ilustrasi matahari (pexels.com/pixabay)

Setiap 3 Mei, dunia juga memperingati Hari Surya Sedunia sebagai bentuk penghormatan terhadap matahari, yang menjadi sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan. Peringatan ini dimulai dari kampanye yang digagas oleh Dennis Hayes pada 1970 untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat energi matahari.

Pada 3 Mei 1978, Presiden AS Jimmy Carter meresmikan hari ini sebagai International Sun Day. Energi matahari memiliki banyak keunggulan, seperti ketersediaannya yang melimpah, biaya perawatan yang rendah, dan kemampuannya untuk digunakan di berbagai tempat. Peringatan ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang bertujuan menyediakan energi bersih dan terjangkau bagi semua.

Berbagai cara dapat dilakukan untuk merayakan Hari Surya Sedunia, seperti mengikuti seminar, mengunggah konten di media sosial, atau menyelenggarakan acara berbasis tenaga surya. Hari Surya Sedunia mengingatkan kita untuk semakin peduli terhadap penggunaan energi terbarukan demi masa depan yang lebih berkelanjutan.

3. Hari Peringatan Konstitusi Jepang

ilustrasi bunga sakura (pexels.com/christianosinisterra)

Hari Peringatan Konstitusi Jepang, yang diperingati setiap 3 Mei, merupakan momen penting untuk merayakan pengesahan konstitusi baru yang lahir setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Dunia II. Pada tanggal tersebut, pada tahun 1947, konstitusi baru menggantikan Konstitusi Meiji yang lebih mengutamakan kekuasaan negara dan kekerasan dalam berperang.

Konstitusi yang baru menempatkan kedaulatan di tangan rakyat dan memprioritaskan perdamaian serta perlindungan bagi warga negara. Peringatan ini juga mengingatkan pada sejarah kelam Jepang, ketika negara ini harus menanggung kerugian besar setelah serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang menewaskan ratusan ribu nyawa, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil.

Setelah kekalahan tersebut, Jepang menyerah pada Sekutu dan membangun konstitusi yang mengedepankan demokrasi serta pelarangan penggunaan kekuatan militer dalam menyelesaikan konflik internasional. Hari ini, 3 Mei juga menjadi bagian dari Pekan Emas di Jepang, yang diwarnai dengan berbagai kegiatan, termasuk kunjungan publik ke gedung konstitusi untuk mengenang sejarah tersebut.

4. Hari Koala Liar Internasional

ilustrasi koala (pexels.com/pixabay)
ilustrasi koala (pexels.com/pixabay)

Dunia memperingati Hari Koala Liar Sedunia pada tanggal 3 Mei sebagai langkah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan koala, salah satu spesies yang paling ikonik dan terancam punah di Australia. Koala, dengan ciri khas kepala besar, telinga berbulu, dan tubuh tanpa ekor, telah lama menjadi simbol kebanggaan negara tersebut, namun kini menghadapi ancaman serius akibat kebakaran hutan yang terus-menerus dan deforestasi yang masif.

Peringatan ini berfungsi sebagai ajakan untuk menggalang dukungan internasional dalam upaya melindungi habitat alami koala, yang hanya bisa bertahan hidup di hutan eukaliptus. Hari Koala Liar Sedunia juga mempertemukan aktivis lingkungan, konservasionis, dan masyarakat luas dalam sebuah gerakan untuk melindungi spesies yang telah ada lebih dari 25 juta tahun ini.

Di Australia, masyarakat merayakannya dengan menanam pohon, mengenakan kaos bergambar daun kayu putih, serta menyebarkan informasi tentang keunikan koala. Kebakaran hutan yang terjadi pada 2020 semakin memperburuk situasi, menyoroti betapa pentingnya perlindungan terhadap koala yang kini berada di ambang kepunahan akibat perubahan iklim. 

5. Hari Penulis Kata

ilustrasi wanita menulis to do list (pexels.com/juditpeter)

Hari Penulis Kata, yang diperingati setiap 3 Mei, adalah hari khusus untuk menghargai dan merayakan keterampilan para penulis dalam merangkai kata. Mereka yang berprofesi sebagai penulis memiliki keahlian dalam mengubah kata-kata menjadi karya yang memikat, seperti buku, artikel, novel, hingga dialog film, yang mampu menginspirasi dan menghibur pembaca.

Karya-karya ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga dapat membuka wawasan dan menyampaikan pesan penting kepada masyarakat. Hari ini hadir sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan kreativitas para penulis yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia sastra dan media.

Peringatan ini sering dirayakan dengan cara membaca karya-karya penulis yang memberikan inspirasi dan pemikiran mendalam. Selain penulis buku, profesi lain seperti reporter, editor, dan penyair juga turut dihargai karena peran mereka dalam mengolah kata dan menyampaikan pesan.

6. Hari Kesetaraan Upah Perempuan AAPI

ilustrasi business women (pexels.com/alexandersuhorucov)

Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang ketimpangan upah antara pria dan wanita, tanggal 3 Mei diperingati sebagai Hari Kesetaraan Upah Perempuan untuk penduduk Asia, Amerika, dan Kepulauan Pasifik (AAPI). Berdasarkan sensus terbaru Amerika Serikat, perempuan yang bekerja penuh waktu hanya menerima sekitar 83% dari apa yang diterima laki-laki, mencerminkan kesenjangan yang masih ada dalam dunia kerja.

Pada awalnya, perempuan dianggap hanya cocok untuk pekerjaan yang tidak dibayar, namun situasi mulai berubah seiring dengan meningkatnya jumlah perempuan yang terlibat dalam dunia kerja pada masa Perang Dunia II. Pada 1942, Dewan Tenaga Kerja Perang Nasional mendesak adanya penyesuaian upah antara pria dan wanita.

Meskipun begitu, diskriminasi upah tetap berlangsung hingga 1996, ketika berbagai organisasi perempuan dan serikat pekerja bekerja sama untuk menghapuskan kesenjangan tersebut. Demikianlah, peringatan ini menjadi simbol perjuangan untuk kesetaraan dan penghapusan diskriminasi upah di tempat kerja. 

Dari kebebasan pers hingga kesetaraan hak, setiap peringatan yang ada pada 3 Mei mengingatkan kita untuk terus berjuang dan bekerja sama demi dunia yang lebih baik. Dengan semangat itu, mari terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif, baik dalam skala kecil maupun besar, untuk menciptakan perubahan yang lebih berarti di dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shasya Khairana
EditorShasya Khairana
Follow Us