ilustrasi pria perfeksionis (unsplash.com/Joseph greve)
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sifat perfeksionis terkadang memang dibutuhkan. Seseorang dengan sifat perfeksionis biasanya akan bekerja lebih keras dan lebih panjang dari orang lain, sehingga hasilnya pun juga akan lebih maksimal. Namun dibalik hal itu, perfeksionis juga merupakan self destructive mindset yang sebaiknya juga dikurangi.
Pasalnya seseorang perfeksionis biasanya memiliki harapan sempurna. Meskipun kelihatannya baik, namun dalam kondisi tertentu ini bisa seseorang kesulitan menerima kegagalan. Misalnya kamu mengucapkan kalimat seperti "pokoknya aku gak boleh salah ketika mengerjakan sesuatu." Meskipun tampaknya disiplin, ini bisa memicu penundaan atau sifat pesimis.
Padahal, membuat kesalahan merupakan hal yang wajar dalam proses belajar. Yang terpenting yaitu bagaimana cara kita melihat kegagalan tersebut dengan sudut pandang berbeda. Maksudnya jadikan kesulitan itu sebagai pembelajaran bukan kutukan. Sehingga nantinya kamu akan tetap bertumbuh.
Mari akui mengubah mindset negatif menjadi lebih positif bukan perkara mudah. Terkadang ada saja hal yang menghalangi, entah besar atau kecil sehingga membuat kita lengah. Meskipun demikian berusaha membenahi mindset ini penting. Tak perlu terlalu banyak, mulai saja terlebih dahulu dari tiga poin self destructive mindset yang lebih baik dikurangi seperti penjelasan di atas.