Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Sikap yang Tidak Realistis untuk Mewujudkan Impian

ilustrasi seorang perempuan yang sedang melamun (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi seorang perempuan yang sedang melamun (pexels.com/Karolina Grabowska)

Setiap orang pasti punya impian, baik yang skalanya kecil, mau pun yang luar biasa besar. Mimpi ini penting karena bisa membangkitkan semangat seseorang untuk terus berjuang dan memperbaiki kehidupannya hingga menjadi semakin baik dari waktu ke waktu. Namun, tentu cita-cita itu tidak bisa diraih secara gratis.

Harga sebuah mimpi berbanding lurus dengan “ukurannya”. Semakin besar impian, semakin besar usaha yang harus dilakukan untuk membayarnya, dan semakin besar pula risiko kegagalan yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu, semua ini perlu disikapi dengan bijaksana agar bisa berjalan sesuai dengan harapan. Jangan malah menunjukkan sikap-sikap yang tidak realistis sebagai berikut.

1.Terlalu bergantung pada keberuntungan

ilustrasi melempar dadu (pexels.com/lil artsy)
ilustrasi melempar dadu (pexels.com/lil artsy)

Memiliki keinginan untuk mewujudkan sebuah mimpi, terlebih bila itu merupakan mimpi yang besar, tentu wajib diimbangi dengan usaha yang sepadan. Kamu harus rela bersusah payah, menggunakan sebagian besar waktumu untuk bekerja keras demi bisa melangkah maju. Harapannya, setiap kemajuan yang didapatkan dapat membawamu menuju cita-cita tersebut.

Inilah mengapa kamu tidak boleh hanya sekadar bergantung pada keberuntungan belaka. Mengharapkan hasil besar tanpa melakukan usaha berarti bukanlah sebuah pilihan yang bagus. Memang terkadang hal ini bisa terjadi, tetapi kemungkinan itu tidak akan selalu ada.

Oleh sebab itu, hapus pola pikir yang kekanak-kanakan tersebut. Mulailah melakukan aksi nyata dengan menyusun strategi yang tepat dan bekerja keras. Tindakan ini dapat meningkatkan peluang keberhasilan, sehingga semakin dekat untuk meraih mimpi.

2.Menuntut hasil yang cepat

ilustrasi seseorang yang tampak tidak sabar (pexels.com/Anna Tarazevich)
ilustrasi seseorang yang tampak tidak sabar (pexels.com/Anna Tarazevich)

Menggapai suatu impian, apa lagi yang dimulai dari nol, merupakan sebuah perjalanan panjang. Dibutuhkan waktu yang lama, bisa sampai bertahun-tahun, sebelum kamu benar-benar mampu menjadikan cita-cita itu nyata. Oleh karena itu, dibutuhkan ketekunan dan kesabaran dalam menjalani setiap proses yang ada.

Jika kamu menuntut hasil yang cepat, maka tentu hal ini akan sangat sulit untuk diwujudkan. Ketidaksabaran ini hanya akan membuatmu tertekan karena merasa tidak kunjung ada kabar gembira. Akibatnya, rasa putus asa terus membayangi dan menjadikanmu semakin frustrasi. Jadi, tidak ada pilihan selain menjalani segala sesuatunya dengan sabar karena tidak ada hal besar yang lahir dalam waktu sekejap saja.

3.Takut akan mengalami kegagalan

ilustrasi seseorang yang merasa stres (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi seseorang yang merasa stres (pexels.com/Karolina Grabowska)

Banyak orang ingin dirinya berhasil meraih sebuah pencapaian besar dalam hidupnya agar bisa dijadikan sebagai kebanggaan. Anehnya, mereka juga takut untuk menghadapi kegagalan karena dianggap sangat menyakitkan. Sayangnya, bila hendak memiliki sesuatu yang hebat, maka harus ada konsekuensi besar yang juga harus diterima, termasuk gagal dalam menjalani prosesnya.

Perlu dipahami bahwa mengalami kegagalan saat melakukan sebuah usaha itu merupakan hal yang wajar. Kamu hanya perlu untuk menerima kenyataan itu sambil terus melakukan evaluasi terhadap kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Ambil waktu secukupnya untuk menata kembali kehidupan yang berantakan, lalu bangkit dan berusaha lagi. Ingat, hanya dengan cara inilah kamu bisa menggenggam impianmu suatu saat nanti.

Jika sudah memutuskan untuk melabuhkan diri pada sebuah mimpi, jangan ragu untuk berusaha. Kerahkan seluruh kemampuan terbaikmu, pastikan selalu all out. Jika hanya berani bermimpi tanpa ada aksi, maka sama saja bohong. Ini tidak akan membawamu pergi ke mana-mana. Jadi, yakinlah bahwa kamu bisa dan mulailah untuk berjuang sekarang juga. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Kurnia Ramadhani
EditorRatna Kurnia Ramadhani
Follow Us