Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Pentingnya Salat dalam Peristiwa Isra Miraj, Yuk Pahami! 

ilustrasi sedang salat (pexels.com/Alena Darmel)
ilustrasi sedang salat (pexels.com/Alena Darmel)

Islam didirikan atas lima dasar, yaitu syahadat (bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah), salat, zakat, puasa di bulan Ramadan, dan haji (kalau mampu). Itu artinya, lima dasar tersebut menjadi pilar atau rukun Islam yang membentuk identitas standar umat Islam, termasuk salat lima waktu.

Masih ingat peristiwa Isra Mikraj? Nah, ternyata ending dari peristiwa itu adalah perintah untuk mengerjakan salat lima waktu sehari semalam, lho. Peristiwa besar yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. itu diabadikan oleh Allah SWT. dalam Al-Quran, yang artinya:

"Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al-Isra: 1)

Dalam peristiwa Isra Mikraj, ada empat alasan mengapa Allah mewajibkan kita untuk mengerjakan salat lima waktu. Berikut ini empat alasan pentingnya menjaga salat sebagai amalan ibadah yang paling utama. Yuk, kita pahami!

1.Salat itu tiang agama

ilustrasi salat (pexels.com/Michael Burrows)
ilustrasi salat (pexels.com/Michael Burrows)

Salat itu ibaratnya seperti tiang yang menjadi fondasinya bangunan. Kalau fondasinya rusak, pasti bangunannya akan roboh. Nah, begitu juga dengan salat yang menjadi fondasi dasar keislaman. Orang yang mengaku sebagai Islam tapi tidak salat, ia akan merusak identitasnya sebagai muslim.

Itulah alasan utama tentang pentingnya salat. Karena salat itu menjadi identitas utama kita sebagai umatnya Nabi Muhammad SAW. Imam Tirmidzi, seorang ahli hadis, menginformasikan bahwa Nabi Muhammmad pernah berkata, yang artinya,

“Inti segala perkara adalah Islam dan tiangnya adalah salat.”

Dengan kata lain, Islam bukan hanya sebuah agama, tetapi juga menjadi pedoman hidup untuk mencapai keseimbangan serta kebahagiaan dunia dan akhirat. Sedangkan salat adalah inti ibadah yang menjadi kewajiban kita, tanpa salat hidup kita tidak akan seimbang apalagi bahagia. Masya Allah, bukankah salat menjadi satu-satunya ibadah yang paling efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah?

2.Salat akan menjadi amalan pertama yang dihisab

ilustrasi salat tarawih (pexels.com/Michael Burrows)
ilustrasi salat tarawih (pexels.com/Michael Burrows)

Kalau fondasinya kuat, pasti bangunannya juga kuat dan tidak mudah roboh. Seperti halnya dengan salat, kalau kita senantiasa mengerjakan salat lima waktu, maka kita akan merasa nikmat dalam mengerjakan salat. Nah, kalau sudah merasakan nikmatnya salat, mengerjakan ibadah lainnya pun juga akan semakin nikmat sehingga bikin betah beribadah.

Dan sebaliknya, kalau fondasinya lemah, pasti bangunannya gampang roboh. Kalau salatnya masih bolong-bolong tanpa alasan yang dibenarkan agama, akan merusak identitasnya sebagai muslim bahkan juga akan merusak amalan ibadah lainnya. Itu artinya, meskipun kita rajin bersedekah, puasa, atau amalan ibadah lainnya tapi tidak salat, maka amalan kita tersebut akan rusak dan sia-sia karena mengabaikan amalan yang telah menjadi fondasi, yaitu salat.

Dalam hadis Shahih, Nabi Muhammad pernah berkata, yang artinya,

“Perkara yang pertama kali akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat nanti adalah salat. Kalau salatnya baik maka seluruh amalnya pun baik. Kalau salatnya buruk maka seluruh amalnya juga akan buruk.”

Dalam Syarah Riyadus Shalihin, Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, seorang ulama besar asal Arab Saudi, memaknai hadis itu, yang artinya,

“Kalau baik salatnya, maka beruntung dan selamat. Tapi kalau tidak, maka kebalikannya, yaitu rugi dan rugi.”

3.Meninggalkan salat dengan sengaja itu berdosa bahkan dianggap kufur terhadap perintah Allah

ilustrasi sholat (pexels.com/Michael Burrows)
ilustrasi sholat (pexels.com/Michael Burrows)

Mengaku Islam tapi tidak salat tanpa alasan yang dibenarkan agama itu hukumnya haram dan berdosa. Bahkan, mengabaikan salat secara terus-menerus dosanya pun akan semakin besar, lho, na`udzubillah. Tak sampai di situ, meninggalkan salat yang seolah-olah salat itu bukan kewajiban secara hukum agama dianggap telah kufur terhadap perintah Allah.

Kufur itu artinya ingkar atau tidak percaya lagi kepada kebenaran Allah dan tidak mematuhi segala perintah-Nya. Orang yang telah kufur menyebabkan dirinya murtad (keluar) dari agama Islam. Karena salat inilah yang menjadi pembeda orang Islam dengan yang bukan Islam. Dalam hadis yang disampaikan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad pernah berkata, yang artinya,

“(Pembeda) antara seorang muslim dan kesyirikan (kekufuran) serta kekafiran adalah meninggalkan salat.”

Bahkan, Allah sudah mengingatkan bahwa orang yang kufur dan tidak mau bertobat (memperbaiki diri) akan mendapatkan hukuman, seperti yang Allah katakan, yang artinya,

"Siapa yang kufur kepada Allah setelah beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa (mengucapkan kalimat kekufuran), sedangkan hatinya tetap tenang dengan keimanannya (dia tidak berdosa). Akan tetapi, siapa yang berlapang dada untuk (menerima) kekufuran, niscaya kemurkaan Allah menimpanya dan bagi mereka ada azab yang besar." (QS. An-Nahl: 106)

4.Meninggalkan salat menyebabkan masuk ke neraka Saqar

ilustrasi salat (pexels.com/Yasir Gürbüz)
ilustrasi salat (pexels.com/Yasir Gürbüz)

Tidak hanya menyebabkan kekufuran, mengabaikan perintah salat konsekuensinya lebih berat, yaitu masuk ke dalam neraka Saqar. Dalam Al-Quran, ada tujuh nama neraka yang penghuni dan hukumannya nanti sesuai dengan kriterianya masing-masing. Sedangkan neraka Saqar akan dihuni oleh orang-orang yang kriterianya mengabaikan salat dan tidak mau bertobat. Allah telah menjelaskan ini di dalam Al-Quran, yang artinya,

"'Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?' Mereka menjawab, 'Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat'." (QS. Al-Mudasir: 42-43)

Empat alasan pentingnya salat dalam peristiwa Isra Mikraj yang harus kita aplikasikan. Salat menjadi perintah langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad dalam ending kisah Isra Mikraj. Sebagai umatnya Nabi Muhammad, kita sepatutnya menaati segala perintah Allah termasuk salat. Dengan salat, kita akan menjadi hamba terbaik untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat serta jaminan masuk surga. Insya Allah

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizky Akbar
EditorRizky Akbar
Follow Us