4 Alasan Rasa Kecewa Tidak Sepenuhnya Buruk, Ubah Perskpektifmu

Saat mendengar kata “kecewa”, kita langsung berpikir bahwa itu perasaan negatif yang merugikan dan terasa tidak nyaman. Alhasil, cara kamu merespons kekecewaan pun tergantung pada pandanganmu terhadap rasa kecewa itu sendiri. Kamu jadi orang yang mudah marah, mengisolasi diri sendiri, atau bahkan mengadopsi mental korban.
Alih-alih menyelesaikan masalah, kamu justru semakin menyiksa dirimu. Cara merespons kekecewaan yang baik dimulai dengan sudut pandang yang baik tentang arti kecewa itu sendiri. Seperti, yang akan dijelaskan pada lima uraian di bawah.
1.Kecewa berarti tanda untuk mengevaluasi ekspetasimu lagi

Coba tilik sumber kecewamu. Jangan-jangan, itu karena ekspetasi tidak realistismu terhadap sesuatu. Dalam hidup, ada beberapa hal yang berada di luar kendalimu. Dibanding mencoba untuk memaksa diri, belajarlah untuk menerima dengan hati yang legawa.
Contoh sederhana, saat temanmu menepati janji sebab lupa. Wajar kamu kecewa, tapi jujur saja, apa itu hal yang layak kamu sesali? Apa menangisi terus-menerus, menyalahkan diri sendiri dan orang itu akan membuatmu merasa lebih baik? Jelas tidak. Jadi, lepaskan saja.
2.Kecewa membuatmu lebih berhati-hati menaruh rasa percaya

Bukannya jadi trauma, kepahitan, lalu tidak percaya dengan siapa pun, melainkan lebih bijaksana dalam menempatkan rasa percaya. Namanya manusia, tidak mungkin terhindar dari kesalahan dan dosa. Jadi bila kamu percaya pada orang, kamu pun harus siap dikecewakan.
Bukan berarti juga kamu jadi memandang murah kepercayaan. Justru seharusnya ini menjadi reminder untuk lebih selektif dalam memilah orang yang dipercaya. Kamu pun jadi orang yang tegas dan tidak naif.
3.Tidak semua hal yang kita kecewakan sekarang penting di kemudian hari

Bukannya mengecilkan rasa kecewamu, tapi coba pikir baik-baik. Apa di masa yang akan datang, kamu masih akan peduli atau memikirkan hal ini? Misal, hari ini kamu kecewa karena tidak bisa membeli barang yang kamu sudah idam-idamkan sejak lama. Tapi, apa ini akan berpengaruh pada hidupmu di jangka panjang?
Jangan salah, sangat wajar untuk merasa sedih dan kecewa ketika sesuatu tidak berjalan sesuai ekspetasimu. Namun agar tidak berlarut-larut, kamu pun perlu berpikir logis. Jangan sampai karena satu perkara sederhana, kamu jadi mengorbankan kebahagiaan dan damai sejahteramu di masa sekarang.
4.Jadi bahan bakar untuk kembali melangkah

Kekecewaan seharusnya tidak menjadikanmu loyo dan tidak bersemangat. Justru sebaliknya, jadikan ini bahan bakar untuk kembali melangkah ke depannya.
Kekecewaan ada bukan untuk menjadi luka yang berlarut-larut. Sama halnya dengan kegagalan, pasti ada pelajaran berharga di baliknya. Hanya, tergantung padamu. Apa kamu mau fokus pada rasa kecewamu saja, atau fokus mencari pelajaran di balik itu.
Setiap perasaan negatif yang datang bukan untuk dicegah, dihindari, atau dijadikan bahan untuk berlarut-larut mengasihani diri sendiri. Sebaliknya, respons itu dengan cara yang sehat. Dimulai dengan memiliki perspektif yang benar tentang kekecewaan.