Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Seseorang Mengungkapkan Kekecewaannya, Memilih Apatis!

ilustrasi merasa kecewa (pexels.com/RDNE Stock Project)
ilustrasi merasa kecewa (pexels.com/RDNE Stock Project)

Perasaan kecewa adalah gejolak emosi yang wajar. Bahkan setiap orang pasti pernah dikuasai oleh gejolak emosi negatif tersebut. Banyak hal yang bisa menjadi sumber kekecewaan seseorang. Mungkin saja ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita. Atau kecewa menyesali kekeliruan yang berlarut-larut.

Ternyata setiap orang memiliki cara tersendiri dalam mengungkapkan kekecewaan. Entah dengan berupa kalimat sindiran, menunjukkan kemarahan tidak terkontrol, ada yang memilih diam dan tidak peduli. Dari empat cara mengungkapkan kekecewaan, mana yang menjadi pilihanmu?

1. Memilih langsung membicarakan permasalahan

ilustrasi merasa kecewa (pexels.com/RDNE Stock Project)
ilustrasi merasa kecewa (pexels.com/RDNE Stock Project)

Manusia adalah makhluk hidup yang kompleks. Dari segi tingkah laku pasti memiliki ciri khas tersendiri. Termasuk caranya mengelola gejolak emosi negatif dalam diri. Barangkali kamu pernah menerapkan cara tersebut saat sedang menghadapi kekecewaan.

Mereka adalah tipe orang yang memilih langsung membicarakan permasalahan. Entah berbagi cerita untuk memperoleh motivasi dan nasihat. Atau mengklarifikasi sumber kekecewaan agar tidak membebani pikiran. Bagi orang-orang seperti ini, kekecewaan tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.

2. Menunjukkan kekecewaan dengan kemarahan tidak terkontrol

ilustrasi marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Cara seseorang merespon gejolak emosi negatif berbeda-beda. Tidak terkecuali saat mereka mengekspresikan kekecewaan yang dirasakan. Entah kecewa dengan perlakuan orang lain yang tidak sesuai harapan. Atau kecewa terhadap ekspektasi yang berbanding terbalik dengan realita.

Dari berbagai tipe orang tersebut, salah satunya adalah mereka yang menunjukkan kekecewaan dengan kemarahan tidak terkontrol. Ia tidak mampu mengendalikan emosi dengan baik. Kekecewaan membuatnya tidak bisa berpikir logis. Ia tidak peduli jika kemarahan dan tindakan anarkis yang dilakukan bisa merusak lingkungan sekitar.

3. Langsung menarik diri dari sumber kekecewaan

ilustrasi menutupi muka (pexels.com/Vie Studio)
ilustrasi menutupi muka (pexels.com/Vie Studio)

Siapa yang mau mengalami kekecewaan? Bisa dipastikan setiap orang akan menolak. Saat mengalami kekecewaan, seseorang cenderung patah semangat. Bahkan kekecewaan menjadi titik awal ia larut dalam perasaan terpuruk. Namun demikian, semua kembali lagi dari cara seseorang dalam menyikapi dan mengekspresikan gejolak kekecewaan yang tengah dirasakan.

Ternyata ada juga tipe orang yang menghadapi kekecewaan dengan cara unik. Mereka langsung menarik diri dari sumber kekecewaan yang tengah dirasakan. Baginya, bertahan di tengah sumber kekecewaan justru membuat diri sendiri semakin terpuruk. Ia memilih pergi untuk menemukan suasana baru yang menghadirkan ketenangan.

4. Berusaha untuk bersikap apatis

ilustrasi perempuan tegas (pexels.com/RDNE Stock Project)
ilustrasi perempuan tegas (pexels.com/RDNE Stock Project)

Jika kita mau mengamati, pasti akan mengetahui fakta jika manusia diciptakan dengan keunikan masing-masing. Baik dari segi sikap, kebiasaan yang menyertai, sampai pola pikir. Hal ini juga berlaku saat seseorang mengekspresikan kekecewaan yang tengah dirasakan. 

Di antara cara seseorang dalam mengungkapkan kekecewaan yaitu bersikap apatis. Mereka memilih bersikap bodo amat atas apa yang terjadi. Membiarkan kekecewaan menguasai diri justru membebani pikiran. Ia lebih memilih bersikap tidak mau tahu dan tidak mau peduli. Seolah kekecewaan tidak membawa pengaruh apapun dalam hidupnya.

Kekecewaan merupakan bagian emosi negatif yang bisa mematahkan semangat. Namun ternyata, setiap orang memiliki cara tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi kekecewaan. Baik mereka yang menunjukkan secara terang-terangan, sampai sikap tidak peduli dengan kekecewaan yang dirasakan. Saat sedang mengalami kekecewaan, apakah kamu juga akan meresponnya dengan empat cara di atas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us