4 Tanda saatnya Menerapkan Spilled Milk Theory, Lepaskan Masa Lalu

- Terjebak di masa lalu membuat pikiranmu terus memutar ulang kejadian buruk, menyebabkan stres dan sulit menikmati hidup saat ini.
- Melihat hidup dari sudut pandang masa lalu akan menghambat kemampuanmu untuk benar-benar bahagia dengan apa yang kamu miliki sekarang.
- Terlalu fokus pada masa lalu dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan pada diri sendiri dan membatasi kebahagiaan di masa kini.
Pernah dengar istilah spilled milk theory? Teori ini sederhana banget, intinya mengajarkan bahwa hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu, terutama yang gak bisa diubah lagi, sebaiknya gak perlu terlalu dipikirkan terus-terusan. Ibarat susu yang sudah tumpah, mau kamu marah, sedih, atau nangis sekencang apa pun, susunya gak akan balik lagi ke gelas. Yang bisa kamu lakukan adalah bersihkan tumpahannya, belajar dari situ, lalu lanjut hidup.
Sayangnya, gak semua orang bisa move on semudah itu. Banyak di antara kita yang tanpa sadar malah terjebak di masa lalu. Bukannya belajar dan melangkah maju, malah terus-menerus menyesali apa yang udah terjadi. Nah, biar kamu makin sadar, berikut ini beberapa tanda bahwa kamu terlalu fokus pada masa lalu dan mungkin sudah saatnya menerapkan spilled milk theory dalam hidupmu!
1. Kamu terus mengulang-ulang kejadian yang sama di pikiranmu

Salah satu tanda paling jelas kamu terjebak di masa lalu adalah saat otakmu gak berhenti memutar ulang kejadian buruk. Mau itu kesalahan sendiri, keputusan yang disesali, atau kejadian menyakitkan, rasanya kayak kaset rusak yang muter terus.
Padahal, gak peduli berapa kali kamu replay di kepala, kejadian itu tetap aja udah lewat dan gak bisa diubah. Kalau terus-terusan begini, bukan cuma capek mental, tapi kamu juga susah banget buat menikmati kehidupanmu saat ini. Waktunya sadar, bahwa memikirkan hal yang udah terjadi itu sama sekali gak mengubah apapun selain bikin kamu makin stres.
2. Kamu sering membandingkan situasi sekarang dengan masa lalu

Setiap ada hal baru, kamu otomatis membandingkannya dengan masa lalu. Misal, kamu dapet pacar baru, tapi terus aja mikir, "Dulu mantan aku lebih perhatian, deh." Atau kamu dapet kerjaan baru, tapi bilang, "Dulu di kantor lama aku lebih dihargai."
Kalau kamu terus melihat hidup dari kacamata masa lalu, kamu gak akan pernah benar-benar bahagia dengan apa yang kamu punya sekarang. Masa lalu memang punya kenangan manis, tapi jangan lupa, kamu hidup di masa kini, bukan di masa lampau. Fokuslah menghargai apa yang ada sekarang daripada terus membandingkan dengan yang sudah lewat.
3. Kamu sulit mempercayai diri sendiri karena kesalahan di masa lalu

Salah satu dampak terburuk dari terlalu fokus pada masa lalu adalah kehilangan kepercayaan pada diri sendiri. Kamu merasa gak pantas bahagia karena pernah membuat kesalahan. Kamu takut ambil keputusan baru karena trauma masa lalu. Kalau terus kayak gini, kamu akan terjebak dalam lingkaran keraguan yang gak ada habisnya.
Ingat, semua orang pasti pernah salah. Pembedanya dari orang maju dan stuck adalah bagaimana mereka menyikapi kesalahan itu. Bukan dengan menghukum diri terus-menerus, tapi dengan belajar dan memperbaiki diri.
4. Kamu menahan diri untuk bahagia karena merasa belum 'selesai' dengan masa lalu

Kadang tanpa sadar, kita membatasi kebahagiaan diri sendiri. Alasannya, karena merasa belum pantas bahagia sebelum "menyelesaikan" sesuatu dari masa lalu. Misalnya, masih merasa harus minta maaf ke orang yang sudah lama hilang kontak, atau merasa perlu memperbaiki hubungan yang sudah kandas.
Padahal, gak semua hal di masa lalu butuh closure. Kadang, closure itu kamu ciptakan sendiri, dengan memutuskan untuk berdamai dan melanjutkan hidup. Jangan sampai kamu kehilangan momen-momen bahagia di masa kini hanya karena terlalu sibuk mengejar sesuatu yang sebenarnya udah gak bisa diperbaiki.
Terjebak di masa lalu memang gak selalu disadari, tapi kalau kamu merasa relate sama tanda-tanda di atas, mungkin ini saatnya untuk berubah. Terapkan spilled milk theory; kalau 'susunya' udah tumpah, mari dibersihkan, dan lanjutkan hidupmu.