4 Tipe MBTI yang Diam-diam Suka Baper Kalau Diabaikan, Kamu Termasuk?
- INFP sangat peka terhadap perasaan orang lain dan merasa diabaikan bisa membuat mereka merasa salah dalam diri sendiri.
- ISFJ selalu hadir untuk orang lain namun juga ingin diperlakukan dengan kepedulian yang sama, jika diabaikan mereka bisa menjaga jarak secara halus.
- ENFP memiliki energi positif namun sensitif, mereka menghargai koneksi emosional yang hangat dan butuh sedikit kepastian saat merasa diabaikan.
Setiap orang punya cara berbeda buat mengekspresikan perasaannya saat diabaikan. Ada yang bisa langsung bilang kalau dia tidak suka diabaikan, tapi ada juga yang memilih diam dan pura-pura gak peduli padahal hatinya udah remuk pelan-pelan. Nah, hal kayak gini sering banget dialami oleh beberapa tipe MBTI yang punya sensitivitas tinggi terhadap perhatian dan kehadiran orang lain.
Mereka mungkin kelihatan santai di luar, tapi sebenarnya punya sisi lembut yang gampang tersentuh, lho. Bahkan, hal kecil seperti chat gak dibalas atau rencana hangout dibatalkan mendadak bisa bikin mereka overthinking berjam-jam. Yuk, cari tahu empat tipe MBTI yang diam-diam gampang baper saat ngerasa diabaikan, siapa tahu kamu salah satunya!
1. INFP
INFP dikenal sebagai pribadi yang hangat, penuh empati, dan peka terhadap perasaan orang lain. Tapi justru karena kepekaan itu, mereka sering kali terlalu memikirkan reaksi orang di sekitarnya. Saat seseorang tiba-tiba jarang ngabarin atau tampak menjauh, INFP bisa langsung merasa ada yang salah dalam dirinya. Mereka gak butuh banyak perhatian, tapi kalau udah merasa gak dianggap, hatinya bisa langsung drop dan mulai menyalahkan diri sendiri tanpa alasan yang jelas.
Menariknya, INFP jarang nunjukin kalau mereka baper. Mereka lebih memilih menarik diri pelan-pelan sambil menata ulang perasaannya. Buat orang luar, sikap itu bisa kelihatan tenang dan dewasa, tapi di dalam hati INFP sedang berusaha keras buat gak tenggelam dalam pikiran negatif. Satu hal yang mereka butuhin sebenarnya sederhana: kehadiran kecil yang tulus. Sekadar "kabar baik, ya?" udah cukup bikin mereka merasa dihargai lagi.
2. ISFJ
ISFJ termasuk tipe yang selalu berusaha hadir untuk orang lain. Mereka gak tega lihat orang kesusahan dan sering jadi pendengar setia tanpa minta imbalan apa pun. Namun, di balik sifat penyayang itu, ISFJ juga menyimpan ekspektasi kecil dan mereka ingin diperlakukan dengan kepedulian yang sama. Jadi, ketika mereka ngerasa diabaikan, hatinya bisa terluka banget meskipun mereka gak bakal nunjukin secara terang-terangan.
Biasanya, ISFJ memilih tetap bersikap baik, tapi mulai menjaga jarak secara halus. Mereka bakal lebih hati-hati membuka diri lagi karena takut kecewa untuk kedua kalinya. Meski begitu, kalau seseorang menunjukkan niat tulus buat memperbaiki hubungan, ISFJ bisa langsung luluh. Mereka mungkin sensitif, tapi juga punya hati besar yang mudah memaafkan. Hanya saja, kalau dibiarkan merasa gak dihargai terlalu lama, mereka bisa benar-benar pergi tanpa banyak kata.
3. ENFP
ENFP dikenal dengan energi positifnya yang menular. Mereka punya semangat tinggi, suka bersosialisasi, dan selalu berusaha bikin suasana jadi hidup. Tapi gak banyak yang tahu kalau di balik keceriaan itu, mereka juga menyimpan sisi sensitif yang kuat. Saat ENFP merasa diabaikan, apalagi oleh orang yang penting bagi mereka, hati mereka bisa langsung ciut. Mereka mulai mempertanyakan hubungan itu: "Apakah aku terlalu berlebihan?" atau "Apakah mereka udah gak nyaman sama aku?"
ENFP gampang baper karena mereka sangat menghargai koneksi emosional yang hangat. Walau di luar masih bisa bercanda dan tertawa, sebenarnya mereka sedang berjuang buat gak larut dalam rasa sedih. Kadang, ENFP cuma butuh sedikit kepastian, misalnya sebuah chat kecil atau perhatian sederhana udah cukup bikin mood-nya balik lagi. Jadi, kalau kamu punya teman ENFP, jangan cuek berlebihan, ya. Mereka mungkin gak bilang, tapi mereka pasti ngerasain.
4. INFJ
INFJ adalah tipe yang jarang membuka diri ke banyak orang, tapi sekali mereka percaya, hubungan itu sangat berarti buat mereka. Karena itulah, saat seseorang yang mereka sayang tiba-tiba menjauh atau tampak dingin, INFJ bisa ngerasa kehilangan arah. Mereka akan memikirkan semua kemungkinan, mulai dari kesalahan kecil sampai hal yang sebenarnya gak relevan. Alih-alih marah, INFJ lebih sering diam dan mencoba memahami alasan di balik perubahan itu.
Namun, diam bukan berarti gak peduli. Justru di momen-momen sepi itu, INFJ lagi berjuang buat menyeimbangkan logika dan emosinya. Mereka pengin memahami tanpa harus memaksa, tapi juga takut kehilangan koneksi yang mereka hargai. Ketika INFJ merasa diabaikan terus-menerus, mereka bisa memilih pergi tanpa banyak drama. Hal itu dilakukan bukan karena mereka gak sayang, tapi karena mereka sadar bahwa memaksakan hubungan yang sepihak hanya akan melukai diri sendiri lebih dalam.
Baper bukan berarti lemah ya, apalagi buat tipe MBTI yang punya empati tinggi. Mereka cuma terbiasa merasa dalam, bahkan untuk hal-hal yang kelihatannya sepele. Jadi, kalau kamu kenal seseorang dengan tipe INFP, ISFJ, ENFP, atau INFJ, jangan ragu buat kasih perhatian kecil. Gak perlu hal besar, kok! Asal tulus, mereka pasti ngerasain dan menghargainya lebih dari yang kamu kira.
