5 Akibat Buruk yang Dirasakan Korban Body Shaming, Jangan Bercanda

29 Sep 2022, 07:19 WIB

ilustrasi korban body shaming(pexels.com/id-id/andres-ayrton

Tahukah kamu apakah body shaming? Atau pernah menjadi korbannya. Dilansir Verywellmind, body shaming adalah suatu kegiatan dengan mengatakan hal yang negatif terhadap bentuk tubuh, rambut, pakaian, hingga usia seseorang.

Dilansir jurnal Translational Behavioral Medicine, body shaming lebih banyak ditujukan pada perempuan daripada laki-laki. Body shaming diucapkan oleh pelaku secara sadar maupun tidak, dalam bentuk candaan atau dikatakan secara langsung. Dan dilakukan secara berulang-ulang atau hanya sekali. Tentunya hal tersebut sangat menyakit, memberikan akibat buruk bagi korban. Ada lima akibat buruk yang dirasakan korban body shaming. Apa saja, yuk, simak di bawah ini

1.Memicu depresi hingga bunuh diri

ilustrasi depresi (pexels.com/id-id/enginakyurt

Seorang korban body shaming akan merasa malu akibat dikomentari bentuk tubuhnya sehingga menyebabkan depresi dan efek psikologis negatif lainnya. Bahkan dapat memicu pikiran serta perilaku melukai diri sendiri karena merasa putus asa dan membenci diri sendiri.

Jika kondisi ini berlarut-larut dan tidak mendapatkan pertolongan segera maka bisa meningkat menjadi rasa ingin bunuh diri.

2.Gangguan makan

ilustrasi bulimia(pexels.com/id-id/a-darmel)

Selain depresi seorang korban body shaming juga mengalami gangguan makan seperti bulimia dan anorexia. Jika seorang yang gemuk mendapat perlakuan body shaming, ia akan mengalami kerusakan emosional hingga memicu asupan kalori lebih banyak.

Hal ini disebabkan karena mereka nyaman dalam binge-eating atau makan secara berlebih yang dampaknya penambahan berat badan ekstra. Dilansir One Plus, peneliti menemukan para perempuan korban body shaming, yang memiliki berat badan lebih, akan semakin tidak mengontrol makannya. Hal ini disebabkan karena rasa malu yang dirasakannya.

Jika individu kurus yang mengalami body shaming maka mereka akan semakin kekurangan napsu makan sehingga semakin berkurang berat badannya.

3.Berolahraga berlebihan

ilustrasi olahraga (pexels.com/id-id/julia-larson)

Bagi orang yang mengalami body shaming biasanya sering melakukan olahraga. Hal ini karena menginginkan agar penampilannya menarik.

Namun, untuk mencapai keinginannya tersebut ia melakukan olahraga secara berlebihan.Di balik semua itu dapat berdampak buruk terhadap dirinya seperti kelelahan, cedera, kecemasan, depresi, dan lain-lain.

4.Cenderung terkena sindrom metabolik

ilustrasi sakit jantung(pixabay.com/id/users/robystarm)

Sindrom metabolik adalah gangguan kesehatan mental yang menyerang kondisi seseorang akibat peningkatan resistensi insulin dan deposisi lemak. Gejalanya adalah lingkar pinggang yang membesar.

Dari sebuah penelitian seseorang yang mendapatkan komentar negatif atau hinaan karena berat badannya akan mengalami sindrom metabolik tiga kali lebih tinggi dibanding orang yang tidak mendapatkan komentar buruk tentang tubuhnya. Selain itu ia juga rentang terkena penyakit stroke, jantung, dan gangguan pembuluh darah.

5.Gangguan kecemasan

ilustrasi cemas (pexels.com/id-id/katlovessteve)

Gangguan kecemasan atau anxiety disolder juga dialami oleh korban body shaming. Rasa cemas ini akan muncul saat bertemu dengan orang lain yang dianggap akan memberi perkataan negatif terkait dengan tubuhnya. Walaupun belum tentu hal tersebut terjadi

Untuk mengatasi rasa cemasnya maka dia akan menghindari interaksi sosial atau mengurung diri agar terhindar dari body shaming dari orang lain.

Setelah mengetahui akibat buruk yang dialami korban body shaming, mulai saat ini hati-hati untuk berbicara dan jangan asal bercanda. Terutama membicarakan masalah bentuk tubuh. Pasalnya kamu tidak tahu, ucapan yang terlontar menjadi beban bagi yang mendengar atau menerimanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.