5 Alasan Agar Tidak Lagi Iri dengan Pencapaian Orang Lain

Sesungguhnya Tuhan telah memberikan kemampuan kepada setiap orang berbeda-beda. Hal tersebut mengandung suatu nilai positif yang sangat berharga, yakni agar segala yang ada di dunia ini dapat teratasi dengan sempurna. Ada orang yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris sangat baik, ada pula yang tidak.

Hal semacam itu dimaksudkan agar di dunia ini ada orang yang berlaku sebagai guru/tutor bahasa Inggris dan ada pula orang yang berlaku sebagai pembelajar atau murid bahasa Inggris. Coba kita pikirkan, jika setiap orang memiliki kemampuan yang sama, bagaimana kekurangan bisa ditutupi dengan kelebihan? Dan bagaimana kelebihan bisa menutupi kekurangan?

Begitupun dengan apa yang orang lain capai. Bisa jadi itu memang sudah menjadi kemampuan mereka untuk mencapai hal tersebut. Maka, tidak perlu kita merasa iri dengan pencapaian orang lain. Bisa jadi kemampuan kita memang berbeda dengan orang tersebut.

Tuhan telah memberikan kemampuan kepada kita. Tugas kita adalah menemukan kemampuan itu, kemudian terus mengembangkannya agar menjadi suatu hal yang dapat diandalkan bagi kehidupan kita.

Sering kali kita merasa iri atas hasil yang orang lain capai. Kita sering berpikir, “Enak sekali ya menjadi si A. Hidupnya selalu beruntung. Beda denganku yang selalu gagal dalam mencapai sesuatu.”

Barang kali selama ini kita hanya fokus dengan hasil orang lain, tetapi tidak dengan prosesnya. Mengapa seseorang bisa mencapai sesuatu, bisa jadi berbagai proses berat dan panjang telah mereka lakukan. Bisa jadi berbagai hal yang tak terduga telah ia lakukan. Hanya saja selama ini kita tidak mengetahuinya.

Jika kita ingin merasa iri, seharusnya bukanlah pada hasil, melainkan prosesnya. Untuk mencapai tujuan yang sama, terkadang masing-masing orang melakukan proses yang berbeda. 

Makna berhasil bisa jadi berbeda-beda bagi setiap orang. Hal tersebut dikarenakan setiap kemampuan yang dimiliki setiap orang juga berbeda. Belum lagi pandangan hidup yang dianut setiap orang juga berbeda. Maka, termasuk kesalahan besar adalah menyamakan makna keberhasilan kita dengan orang lain.

Tidak ada salahnya kita membuat keberhasilan sesuai versi diri kita sendiri, bukan versi orang lain. Sampai kapan standar hidup kita bergantung kepada standar kehidupan orang lain? Sampai kapan kebahagiaan hidup kita dikekang oleh ukuran keberhasilan orang lain?

Bisa jadi kita selalu merasa iri atas pencapaian orang lain karena sesungguhnya kita merasa tidak jelas dengan apa yang harus kita capai. Saat orang lain sibuk mengupayakan berbagai hal untuk mewujudkan mimpi mereka, justru kita masih dalam tahap kebingungan yang luar biasa. Ya, kita bingung dengan apa yang harus kita lakukan. Kita tidak tahu target apa yang harus kita capai.

Bagi orang yang telah memiliki target dalam hidup, mudah bagi mereka melakukan berbagai hal untuk meraih target tersebut. Seharusnya kita menyusun target-target dalam hidup kita terlebih dahulu, baru kita akan bisa melakukan upaya-upaya untuk mencapainya.

Maka berhentilah untuk terus merasa iri dengan pencapaian orang lain. Ada salah satu kutipan dari Jason Houck yang amat menohok hati.

“Don’t worry about what other people are doing. Focus on what you could and should be doing.”

Jangan sibuk iri dengan pencapaian orang lain, fokuslah pada apa yang harus kamu lakukan untuk mencapai targetmu. Jika belum memiliki target? Semuanya belum terlambat, buatlah sekarang juga! Jangan pula memaksakan diri untuk melakukan sesuatu, sesungguhnya kamu memiliki batas kemampuan tertentu.

Mensyukuri setiap yang kita dapatkan di hidup ini merupakan salah satu cara kita berterima kasih kepada Tuhan. Selain itu, hal tersebut merupakan salah satu cara kita menghargai diri kita sendiri.

Penting bagi kita agar tidak selalu melihat ke atas saja. Sesungguhnya di bawah kita masih banyak orang yang tidak seberuntung kita. Apa yang kita dapatkan hari ini, meskipun itu hal kecil dan teramat sederhana, bisa jadi itu merupakan sebuah mimpi besar bagi orang lain. Saat ini kita suda mendapatkannya, bisa jadi banyak orang di luar sana belum mendapatkannya.

Teruslah beryukur kepada Tuhan. Satu lagi yang tidak kalah penting adalah, jangan pernah mengunggah sesuatu di media sosial untuk niatan pamer. Ketika kita selalu mensyukuri apapun yang kita dapatkan kemudian tidak menyombongkannya, percayalah Tuhan akan melipatgandakan keberhasilan-keberhasilan itu.

Itulah lima hal yang harus dipahami agar tidak lagi merasa iri dengan pencapaian orang lain. Hidup ini hanya sekali dan amat berharga, akan sangat percuma jika hanya dihabiskan untuk memikirkan pencapaian orang lain saja. Ada baiknya kita lebih menyita waktu untuk memikiran upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai target dalam hidup ini.