5 Alasan Bahwa Bohong Bukanlah Solusi Terbaik, Apa pun Alasannya!

Berbohong merupakan perbuatan tercela yang sepatutnya ditinggalkan. Semua orang, dari berbagai kalangan usia, mengetahui bahwa bohong bukanlah suatu yang dianjurkan. Namun pada kenyataannya, berbohong menjadi hal wajar yang dilakukan oleh setiap orang. Berbagai alasan seringkali mengiringi alasan kebohongan seseorang.
Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa berbohong terkadang dapat mengatasi permasalahan. Namun, apakah benar berbohong adalah solusi yang terbaik? Simak yuk, lima alasan mengapa berbohong sebenarnya bukanlah solusi yang terbaik!
1. Tidak ada agama yang membenarkan tindakan berbohong

Dalam agama apapun, dengan tegas disebutkan bahwa berbohong adalah perbuatan yang dilarang. Jika agama saja melarang perbuatan berbohong, lantas apakah berbohong adalah solusi terbaik?
2. Kalau terus berbohong, kapan hati akan tenang?

Pasti pernah dengar kan istilah kesenangan sesaat. Begitulah yang akan terjadi jika seseorang melakukan kebohongan. Setelah melakukan kebohongan, akan timbul rasa puas. Beberapa saat kemudian, akan timbul perasaan takut bahwa kebohongan akan segera terbongkar.
Perasaan takut dan tidak tenang itulah yang akan terus menghantui selama kebohongan masih belum terbongkar.
3. Orang-orang memilih untuk tidak percaya

Bagaimanapun, kepercayaan orang lain adalah hal utama dalam menjalin relasi. Setiap orang tidak ada yang mau dibohongi. Daripada terus dibohongi, bukankah lebih baik menjauh?
4. Pada akhirnya akan dikucilkan

Jika kepercayaan orang lain telah hilang, hasil akhirnya adalah pengucilan dari lingkungan pergaulan. Jangan sampai deh, kehidupan sosial menjadi ternganggu.
5. Ternyata berdampak buruk bagi kesehatan

Sekali saja kebohongan terucap, secara otomatis otak akan menyusun skenario baru untuk menyusun kebohongan selanjutnya. Tekanan tersebut akan membuat seseorang mengalami stres.
Akibatnya akan terjadi gangguan pada tidur, tekanan darah tinggi, sakit kepala, bahkan depresi.
Jadi, ada baiknya untuk meninggalkan kebohongan. Lebih baik berkata apa adanya, daripada menerima dampak buruk kan.