Di era perkembangan media sosial yang semakin pesat seperti sekarang ini, banyak orang memiliki teman virtual. Mereka berteman hanya lewat dunia maya tanpa pernah bertemu langsung. Memiliki teman virtual seperti ini sebenarnya boleh-boleh saja.
Namun, jangan sampai kamu kelewat batas kepada teman virtual. Apalagi sampai curhat kepada teman virtual secara berlebihan. Berikut ini lima alasan mengapa curhat ke teman virtual tidak akan menyelesaikan masalah.
Bagi beberapa orang, memiliki teman virtual menjadi kebanggaan tersendiri. Apalagi jika teman virtualnya terkesan ramah dan akrab, tanpa pikir panjang, seseorang langsung menaruh kepercayaan dan curhat pada teman virtual tersebut.
Padahal, ini bisa merugikan diri sendiri. Kamu tidak benar-benar tahu seperti apa kepribadian teman virtualmu. Seseorang yang terlihat baik di media sosial belum tentu baik di dunia nyata. Bisa jadi sifatnya sangat bertolak belakang.
Informasi pribadi sudah seharusnya dijaga dengan benar. Jika jatuh ke tangan orang yang salah, ini bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang merugikan. Entah merugikan dirimu sendiri ataupun banyak pihak.
Ini harus diwaspadai saat kamu senang curhat kepada teman virtual. Kamu tidak tahu apakah orang itu benar-benar tulus atau tidak. Bisa saja cerita dan informasi pribadimu justru digunakan untuk hal-hal yang bertentangan dengan aturan.
Yang namanya curhat, kita harus selektif memilih teman yang tepat. Bagaimanapun juga, setiap yang disampaikan temanmu akan memengaruhi pola pikirmu. Curhat kepada orang yang tidak tepat bikin permasalahan tambah rumit.
Hal inilah yang akan terjadi ketika kamu senang curhat kepada teman virtual. Kamu tidak mengetahui apakah orang itu benar-benar bijaksana dalam menilai permasalahan. Alih-alih menyelesaikan masalah, kamu justru menerima saran-saran toksik.
Ketika curhat, bisa dipastikan kamu percaya kepada orang tersebut. Kamu menganggap dia sosok yang bisa dipercaya dan bijak dalam menilai permasalahan. Maka dari itu, kamu tidak ragu bercerita kepadanya.
Sayangnya, teman virtual belum tentu bisa dipercaya. Kepribadian dia seperti apa kamu juga tidak tahu. Bisa jadi di media sosial ia bersikap sangat baik dan ramah, tapi di luar itu permasalahanmu akan dijadikan konten atau diceritakan ke ruang publik.
Setiap dari kita pasti ingin privasi dan aib terjaga dengan baik. Kalaupun curhat, sebisa mungkin orang tersebut harus bisa menjaga rahasia. Lain halnya saat kamu memilih curhat kepada teman virtual.
Risiko permasalahan tersebar luas selalu ada. Alih-alih memperoleh solusi, yang ada permasalahan semakin melebar ke mana-mana. Kalau kamu sering curhat kepada teman virtual, alangkah baiknya berpikir lebih cermat lagi.
Curhat kepada teman virtual bukan tidak mungkin mendatangkan masalah. Bahkan, sosok dan kepribadiannya seperti apa kamu tidak tahu. Bisa jadi niat mau menyelesaikan masalah justru menimbulkan permasalahan baru.