5 Alasan Kamu Harus Stop Bandingkan Beban Hidupmu dengan Orang Lain

Semua orang pasti punya masalah. Yang bikin bikin beda bagaimana menyikapi masalah tersebut. Kadang, saking rumitnya kamu sering membandingkan beban hidup sendiri dengan orang lain. Sepertinya cuma kamu yang menderita sementara orang lain hidupnya enak-enak saja.
Perkara tadi bikin kamu kesal, marah dan emosi karena masalah datang seperti gelombang yang tak berhenti. Tapi, kamu harus paham kalau membandingkan beban hidupmu gak akan mengubah apapun. Mulai sekarang, berhenti melakukannya. Ini dia lima alasannya.
1. Jalan hidup orang berbeda-beda. Masing-masing punya kesusahannya sendiri
Kamu melihat hidup orang lain terasa enak, sementara kamu dirundung kesusahan tiada tara. Lalu, kamu merasa segalanya tidak adil. Sepertinya Tuhan 'pilih kasih' karena bebanmu lebih berat.
Tak perlu kecil hati. Semua orang punya beban hidupnya sendiri-sendiri kok. Kamu kan tidak tahu masalah seperti apa yang orang lain hadapi. Apa yang mereka perjuangkan dan berapa banyak air mata yang telah tumpah. Sebenarnya, hidup mereka tak kalah rumit, hanya saja mereka gak pernah mengeluh.
2. Semakin sering membandingkan beban hidupmu, kamu jadi semakin jarang bersyukur
Dia enak banget hidupnya ya, gak kayak gue harus banting tulang.
Keluhan kayak tadi pasti sering kamu ucapkan. Pikirmu, dunia ini terlalu kejam. Meremukan tulangmu ke bagian terdalam sehingga rasanya mau nyerah aja.
Membandingkan beban hidupmu cuma bikin capek. Lalu, kamu jadi gak bersyukur akibat terlalu sering melihat ke 'atas'. Coba renungkan, masih banyak yang hidupnya lebih susah daripada kamu, lho.
3. Kamu hanya fokus pada permasalahannya, bukan mencari pemecahannya
Membandingkan beban hidupmu akan menguras banyak energi karena fokusmu jatuh pada masalah itu bukannya mencari solusi agar terselesaikan.
Daripada mengeluh gak karuan, lebih baik cari jalan keluar agar kamu merasa lega. Jangan pasrah dengan keadaan, jangan berhenti di awal saat 'perang' belum usai dan jangan pernah menyerah.
4. Membuatmu merasakan kesedihan yang teramat dalam
Seiring kamu yang telah pasrah, hatimu juga merasakan sakit yang sama pedihnya. Perlahan, rasa sedih tadi akan membawamu pada duka yang dalam. Lalu, mengubah kepribadianmu menjadi gak optimis dan sering menyalahkan keadaan. Padahal, kamu bisa saja bangkit. Memulai langkah sederhana agar hidupmu jadi lebih baik lagi.
5. Belajar untuk tabah dan menerimanya dengan hati yang ikhlas
Patut kamu ingat, kalau setiap masalah yang datang gak akan melebihi kemampuanmu. Saat bisa melewati masalah yang terjadi, kamu jadi semakin dewasa dan berpikir lebih bijaksana.
Lalu mengajarkanmu lebih tabah juga ikhlas. Permasalahan akan selalu ada, yang penting bagaimana kamu bisa menerima dan menyelesaikannya dengan kepala yang dingin.
Jangan lagi bandingkan beban hidupmu dengan orang lain. Mungkin dari luar tampak indah, nyatanya semua sama aja kok. Semua tergantung cara pandangmu menilai masalah tadi.