5 Alasan Introver Perlu Kurangi Sifat Tertutup, Awas Dicurigai!

Baik kepribadian introver maupun ekstrover memiliki ciri masing-masing. Orang yang introver gak bisa dibilang lebih baik daripada orang ekstrover. Begitu juga sebaliknya, kepribadian ekstrover bukannya lebih unggul daripada introver. Keduanya punya kecenderungan sifat yang terkadang perlu disesuaikan dengan situasi.
Sebagai contoh, kecenderungan orang introver yang lebih tertutup dibandingkan pribadi ekstrover. Jika kamu introver, dirimu sangat berhati-hati dalam berbicara. Jangankan mengenai hal-hal yang bersifat pribadi, informasi umum pun gak sembarangan dibagikan pada orang lain.
Tentu kehati-hatian begini ada bagusnya. Kamu bisa menjaga rahasia dengan baik dan tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain akibat gak mampu mengontrol ucapan. Akan tetapi, sifat tertutup juga jangan berlebihan. Di bawah ini alasan pentingnya introver perlu kurangi sifat tertutup. Berbagi cerita itu asyik, kok!
1. Hindarkan kamu dari mudah stres

Bukan rahasia lagi bahwa orang introver sering berpikir terlalu mendalam tentang berbagai hal. Jika kamu sudah memikirkan sesuatu biasanya akan lama sekali dan ke mana-mana. Ini yang akhirnya rentan membuatmu stres. Bandingkan kalau dirimu lebih terbuka pada teman serta keluarga.
Memang bercerita juga perlu selektif. Baik selektif terkait apa yang akan diceritakan maupun siapa pendengarmu. Masalah pekerjaan misalnya, lebih cocok dibahas bersama teman kerja daripada saudara yang sama sekali gak memahaminya. Sementara itu, persoalan finansial dan rencana masa depan perlu diobrolkan dengan pasangan.
Bila dirimu tertutup sekali, beban pikiran akan sangat berat. Tambah banyak persoalan, tambah sukar untukmu mencoba mengemukakannya pada siapa pun. Kamu perlu latihan membicarakan berbagai hal dalam hidupmu pada orang lain. Dirimu bakal mendengarkan perspektif serta pengalaman orang-orang di sekitar yang menurunkan kecemasanmu.
2. Agar orang lain gak takut dan bingung saat hendak mendekati

Sebagai orang introver, kamu lebih nyaman dengan diri sendiri. Kamu merasa cukup berinteraksi secara intensif dengan sedikit orang. Justru terlalu banyak orang membuatmu mudah sekali kelelahan. Namun, dirimu tetap butuh kenalan-kenalan baru sekalipun gak sebanyak pribadi ekstrover.
Masalahnya, sifat tertutup seperti dinding yang sulit ditembus oleh orang lain. Kamu tidak jahat atau menampilkan bahasa tubuh yang kurang menyenangkan saja, mereka telah terlebih dahulu ragu untuk mendekatimu. Boleh jadi mereka sudah pernah mencoba bersikap akrab padamu.
Akan tetapi, percakapan kalian tidak berkembang sebab dirimu menyembunyikan terlalu banyak hal. Orang yang berusaha mengajakmu bicara menjadi gak nyaman. Mereka malah merasa dianggap sebagai pengganggu atau orang yang perlu diwaspadai olehmu. Akibatnya, mereka kembali menjauh. Mereka tak tahu cara yang tepat buat berinteraksi denganmu.
3. Supaya dirimu tidak dikira punya niat buruk

Terlalu tertutup juga menimbulkan prasangka dalam benak orang-orang. Gampangnya, jika kamu tak punya maksud buruk apa pun kenapa menyembunyikan berbagai hal? Awalnya mereka menganggap sifat tertutupmu hanya karena dirimu masih malu-malu. Namun jika seiring waktu kamu tetap bersikap misterius, dugaan negatif akan muncul.
Apa yang dikatakan olehmu menjadi terasa kurang penting. Mereka lebih penasaran serta curiga dengan hal-hal yang disimpan sendiri olehmu. Apakah di antaranya ada maksud yang kurang baik terhadap mereka? Ya, sikapmu yang tertutup bikin banyak orang kesulitan mengendalikan pikiran negatifnya terhadapmu.
Penting untukmu berusaha mendapatkan kepercayaan mereka. Bagaimanapun orang yang dicurigai bakal dijauhi, selalu diawasi, dan bisa diperlakukan seperti musuh. Bila kamu gak mau mendapatkan semua perlakuan di atas, saatnya belajar lebih terbuka. Jangan bikin orang-orang berpikir dirimu sedang menyiapkan strategi buat menyusahkan mereka.
4. Biar bisa menjadi teman bicara yang cukup menyenangkan

Orang introver jago menjadi pendengar yang baik bagi orang lain. Kamu punya sifat bawaan lebih suka mendengarkan daripada berbicara dan diperhatikan oleh semua orang. Hanya saja, orang yang paling senang bercerita pun lama-lama bakal bosan kalau kamu gak pernah gantian membicarakan diri sendiri.
Contohnya, teman paling sering curhat soal hubungan cintanya. Dirimu sampai tahu semua mantannya, masalah yang dahulu bikin mereka putus, hingga tindakan terjauh yang pernah dilakukan mereka. Namun, tak sekali pun kamu gantian memberitahukan mengenai kisah asmaramu.
Andai pun dari dulu hingga sekarang dirimu masih jomlo, bukan artinya tidak ada sesuatu yang dapat diceritakan padanya. Kamu bisa mengatakan siapa yang pernah ditaksir atau menaksirmu meski hubungan kalian gak berkembang. Dirimu juga dapat menyampaikan beberapa alasan yang membuatmu masih belum tertarik dengan komitmen cinta. Pembicaraan yang secara aktif melibatkan kalian berdua bakal terasa lebih seru.
5. Meminimalkan kesalahpahaman ketika bekerja

Dalam pekerjaan, sifat tertutupmu bisa menyebabkan masalah besar. Tentu ada sejumlah rahasia kantor yang gak boleh dibocorkan pada siapa pun. Namun, bila banyak hal yang seharusnya diinformasikan pada rekan kerja atau klien malah dipendam sendiri tentu memicu kesalahpahaman.
Pekerjaan menjadi tak berjalan lancar. Kamu gak boleh hanya menunggu orang lain bertanya mengenai sesuatu dan baru menjawabnya. Jika sesuatu memang telah semestinya dijelaskan olehmu sampai terang benar, dengan atau tanpa permintaan dari seseorang, dirimu mesti otomatis melakukannya.
Sering kali orang gak bertanya bukan karena dia sudah tahu atau malah menganggapnya tak penting. Namun, itu semata-mata mereka saking tidak tahunya. Kalaupun ternyata seseorang telah mengerti, setidaknya dirimu telah menjalankan tugas sebaik mungkin dengan tetap menginformasikan hal-hal yang penting.
Punya batasan privasi dan dapat menjaga rahasia merupakan sifat yang baik. Sayangnya, introver perlu kurangi sifat tertutup bila sudah berlebihan karena akan merugikan diri sendiri, orang lain, maupun tempat kerjamu. Pahami apa yang perlu ditutupi dari orang lain, harus disampaikan, atau hanya diceritakan ke orang-orang tertentu.