5 Alasan Jangan Malas Baca Buku Sejarah, Gak Boring, kok!

Kalau ditanya kenapa Indonesia itu negara yang kaya budaya, kuat dengan gotong royong, atau punya mental pejuang, jawabannya ada di sejarah. Dari zaman kerajaan seperti Majapahit dan Sriwijaya, sampai era kolonialisme, semua itu membentuk karakter bangsa yang kita kenal sekarang. Sejarah juga menjelaskan kenapa Indonesia punya semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang menggambarkan keberagaman yang tetap bersatu dalam satu negara.

Dengan membaca buku sejarah, kamu bakal lebih paham kenapa Indonesia seperti sekarang, kenapa ada konflik tertentu di beberapa daerah, kenapa ada perjuangan yang harus terus dilanjutkan. Kalau gak paham sejarah sendiri, gimana bisa mencintai dan menghargai identitas bangsa? Malah, banyak orang yang gampang terprovokasi karena kurang memahami latar belakang sejarah suatu masalah.

Banyak sejarah yang ditulis dengan versi yang berbeda-beda tergantung siapa yang menulisnya. Kadang, ada yang sengaja memanipulasi sejarah untuk kepentingan tertentu. Misalnya, narasi bahwa Belanda membangun infrastruktur di Indonesia sebagai bentuk "bantuan," padahal kenyataannya mereka membangun jalan dan jalur kereta api untuk eksploitasi sumber daya alam.

Kalau gak membaca buku sejarah yang otentik, kamu bisa saja percaya begitu saja dengan versi sejarah yang sudah dipelintir. Banyak orang yang akhirnya membenci bangsanya sendiri karena terjebak propaganda yang dibuat oleh pihak asing. Jangan sampai kamu jadi salah satu orang yang gampang dimanipulasi hanya karena malas baca buku sejarah.

Membaca sejarah itu bukan cuma soal menghafal nama tokoh atau tahun kejadian. Sejarah itu tentang memahami konteks, mencari tahu alasan di balik suatu peristiwa, dan melihat hubungan sebab-akibat dari setiap kejadian. Ini melatih otak kamu untuk berpikir lebih kritis, gak gampang percaya begitu saja dengan informasi yang belum jelas kebenarannya.

Di era sekarang, banyak banget informasi yang beredar dengan mudah. Kalau kamu gak punya kebiasaan berpikir kritis, bisa-bisa termakan propaganda atau berita palsu. Sejarah mengajarkan cara memilah mana yang fakta dan mana yang hanya sekadar opini yang dibuat untuk kepentingan tertentu.

Banyak kisah di dalam sejarah Indonesia yang sebenarnya sangat inspiratif. Misalnya, bagaimana kaum muda di tahun 1928 bisa bersatu dalam Sumpah Pemuda, atau bagaimana para pejuang kemerdekaan bertahan di tengah keterbatasan sumber daya. Bahkan, kisah seperti perlawanan rakyat Aceh yang terkenal gigih atau strategi perang gerilya Jenderal Sudirman bisa jadi motivasi buat kehidupan sekarang.

Kalau sekarang kamu merasa hidup susah, coba lihat bagaimana rakyat Indonesia dulu berjuang mati-matian untuk mempertahankan tanah air ini. Mereka gak punya teknologi canggih, gak punya akses mudah ke informasi, tapi semangat dan kegigihannya luar biasa. Membaca kisah mereka bisa bikin kamu lebih semangat dalam menjalani hidup dan gak gampang menyerah saat menghadapi tantangan.

Banyak masalah di Indonesia saat ini yang sebenarnya bisa dipahami dengan melihat sejarahnya. Kenapa ada konflik di Papua? Kenapa sistem hukum Indonesia masih terasa lemah? Kenapa korupsi masih terus terjadi? Semua itu ada jejaknya di sejarah.

Misalnya, kalau kamu membaca tentang bagaimana korupsi mulai tumbuh sejak era kolonial dan terus berlanjut di berbagai rezim, kamu bakal lebih ngerti kenapa korupsi sulit diberantas.  Kalau kamu mendalami sejarah politik Indonesia, kamu bakal paham kenapa demokrasi kita berkembang seperti sekarang dan apa tantangan yang dihadapi. So, dengan baca sejarah kamu jadi makin paham akar masalah sekarang asalnya dari mana.

Membaca buku sejarah bukan cuma soal mengenang masa lalu, tapi tentang memahami siapa kita sebagai bangsa, belajar dari kesalahan yang pernah terjadi, dan mengambil inspirasi dari perjuangan orang-orang terdahulu. Jadi, mulai sekarang, jangan malas baca buku sejarah. Pilih buku sejarah yang menarik, gali informasi dari berbagai sumber, dan jadilah orang yang lebih paham tentang bangsa sendiri. Karena kalau bukan kita yang menjaga dan memahami sejarah Indonesia, siapa lagi?