Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menilai orang lain dari sisi positif (pexels.com/Sam Lion)

Menghadapi orang yang sulit memahami kondisi kita bisa menjadi tantangan tersendiri. Apalagi jika kita telah berusaha untuk menjelaskan situasi yang dialami, namun mereka tetap saja tidak menunjukkan rasa empati. Kondisi demikian kerap membuat frustrasi lantaran yang kita butuhkan yakni dukungan ataupun bantuan, alih-alih sikap tanpa respons yang berarti.

Meskipun demikian, jangan sampai kita mengalami kekecewaan lantaran realitanya tak sesuai dengan harapan. Pastikan kita tetap berusaha mengendalikan emosi dalam diri. Pasalnya terdapat beberapa alasan seperti berikut yang perlu kita pahami agar tidak mudah kecewa dengan orang lain apabila mereka tidak mengerti kondisi kita.

1. Barangkali komunikasi yang kita lakukan kurang jelas

ilustrasi perempuan ngobrol (pexels.com/SHVETS production)

Jangan terburu-buru merasa kecewa apabila orang lain sulit mengerti kondisi yang kita alami. Barangkali mereka sulit memahami hal tersebut lantaran kita tidak melakukan komunikasi yang jelas dan terbuka. Hindari asumsi bahwa orang lain tahu apa yang kita rasakan atau alami tanpa harus menjelaskan situasi dan perasaan kita dengan jelas dan dalam kondisi yang tenang.

Maka, penting bagi kita untuk bisa mengendalikan perasaan agar tidak mudah kecewa dengan mereka. Sebab, barangkali hal tersebut terjadi lantaran adanya kekeliruan dari diri sendiri.

Cobalah untuk tetap tenang supaya kita mampu menyampaikan hal yang sebenarnya dialami dengan tepat, sehingga akan memudahkan bagi mereka dalam memahaminya.

2. Barangkali mereka membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam mencerna keadaan

ilustrasi berusaha memahami perasaan orang lain (pexels.com/Liza Summer)

Jangan tergesa-gesa untuk merasa kecewa apabila orang lain sulit mengerti situasi yang sedang kita hadapi. Sebab barangkali mereka membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mencerna cerita kita dan keadaan yang kita alami. Boleh jadi mereka membutuhkan waktu untuk menentukan bagaimana seharusnya bersikap.

Pasalnya, setiap orang memiliki kepribadian unik yang tak bisa disamakan. Sehingga jangan terlalu berharap bahwa mereka akan meresponsnya sesuai dengan yang kita harapkan. Pahamilah, bahwa terkadang perasaan kecewa dapat hadir lantaran ekspektasi yang coba kita bangun tidak sesuai dengan porsinya.

3. Terkadang kita perlu mempertimbangkan perspektif mereka

ilustrasi menghargai sudut pandang orang lain (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terkadang orang lain yang sulit mengerti kondisi kita bukan berarti karena mereka tidak berempati. Barangkali hal demikian terjadi lantaran diri sendiri yang enggan terbuka dengan beragam perspektif. Sehingga kita cenderung memiliki asumsi untuk selalu didukung, dibela, dan dikasihasi, atas hal yang kita alami.

Terkadang kita perlu mendengarkan sudut pandang orang lain. Barangkali ada sesuatu yang bisa diambil dari perspektif mereka yang bisa membantu menjembatani kita dalam memaknai kondisi yang terjadi. Sebab, sikap empati tak selalu berupa dukungan yang memihak, terkadang juga bisa berupa pemberian kritik yang bersifat membangun.

4. Jangan berharap bahwa mereka akan selalu mengerti

ilustrasi memahami orang lain (pexels.com/Tim Douglas)

Saat kita mencoba mencari dukungan dari orang lain, maka jangan sepenuhnya berharap bahwa mereka akan selalu mengerti. Pasalnya, setiap orang punya perspektif beragam yang menentukan setiap tindakan dan respons yang dipilihnya. Sehingga tak semua orang yang kita temui mampu memahami kondisi sulit yang kita hadapi.

Memahami fakta demikian tentu akan membantu kita untuk meminimalisir rasa kecewa. Justru yang sebenarnya harus kita lakukan yakni berusaha mengandalkan diri sendiri untuk menciptakan dukungan internal.

Pada akhirnya kita akan menyadari bahwa hanya diri kita yang benar-benar memahami perasaan, pikiran, dan pengalaman secara penuh, alih-alih orang lain.

5. Kita bisa mencari dukungan dari orang-orang yang lebih pengertian

ilustrasi berusaha menguatkan (pexels.com/Mental Health America (MHA))

Apabila segala usaha telah kita lakukan, namun mereka tetap belum mampu memahami diri kita, maka akan lebih baik mencari dukungan dari orang-orang yang lebih pengertian. Kita bisa mencari dukungan tersebut dari keluarga maupun sahabat terdekat.

Meskipun dukungan eksternal itu penting, namun kita juga harus memahami bahwa kekuatan utama tetap ada dalam diri sendiri untuk menjalani dan mengatasi setiap tantangan dalam hidup.

Dengan memahami kelima hal di atas, maka kita akan lebih menyadari pentingnya menerapkan batasan diri atau self boundaries. Artinya kita tidak akan mudah berharap pada orang lain untuk dimengerti dan dikasihani atas kondisi yang sedang dihadapi. Dengan begitu, kita tak akan mudah merasa kecewa dengan respons yang mereka berikan.

Pahami bahwa setiap situasi dan hubungan sosial antar sesama bersifat unik. Sehingga kita perlu menyesuaikan cara pendekatan agar selaras dengan dinamika yang ada. Jadi, belajarlah untuk menerima dan mengenal diri sendiri secara utuh, sebab tidak ada orang yang paling mengerti kita selain diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team