ilustrasi wanita sedih (pexels.com/Eman Genatilan)
Ketika kamu menceritakan apa yang menjadi impian besar, umumnya akan ada tiga respons yang bakal diterima. Pertama, orang tersebut akan cuek atau bersikap tidak suportif. Kedua, orang tersebut akan menilai dari proses yang kamu jalani. Misalnya dengan berkata, “Gak heran kamu selalu belajar sampai larut malam”.
Atau, respons ketiga yang mana orang tersebut akan memujimu dari sisi personal, misalnya dengan mengatakan, “Kamu, sih, pasti bakal mencapai itu. Emang kamu sudah punya bakat alami, kok”. Jenis pujian terakhir ini yang berbahaya, karena malah membuat mentalmu rapuh.
Saat kamu dinilai dari sisi personal, orang gak melihat kerja kerasmu. Itulah sebabnya ketika kamu gagal, mudah sekali menyerah. Penilaian mereka jadi seperti hal mutlak. Bila gagal, berarti kamu gak berbakat. Padahal, kan, gak seperti itu. Bakat pun akan kalah dengan orang yang berusaha sungguh-sungguh.