ilustrasi pinjaman online (freepik.com/tirachardz)
Tujuan awal pinjaman biasanya untuk membantu kondisi finansial, tapi ironisnya, pinjaman online justru bisa membuat keuangan makin tidak stabil. Ketika kamu mulai terbiasa menyelesaikan masalah keuangan dengan utang, kamu bisa kehilangan kontrol atas pengeluaran. Apalagi jika kamu punya lebih dari satu pinjaman dan bunga terus berjalan, maka setiap bulan kamu akan fokus pada pelunasan, bukan pada kebutuhan penting. Ini akan membuat pos pengeluaran jadi berantakan. Kamu mungkin terpaksa menunda bayar kebutuhan lain, seperti cicilan rumah, biaya sekolah, atau bahkan makanan pokok. Lama-kelamaan, utang justru jadi beban yang terus bertambah, bukan solusi.
Belum lagi kalau ada kejadian tak terduga seperti sakit atau kehilangan pekerjaan. Tanpa perencanaan matang, pinjaman yang kamu kira bisa menyelamatkan justru jadi awal dari masalah finansial yang lebih rumit. Sebelum meminjam, pastikan kamu benar-benar paham kondisi keuanganmu dan siap dengan rencana bayar yang jelas.
Pinjaman online bukan musuh, tapi juga bukan jalan pintas yang bisa kamu ambil tanpa pikir panjang. Di balik kemudahannya, ada banyak risiko yang harus kamu hadapi. Mulai dari bunga tinggi, ancaman pada privasi, tekanan psikologis, hingga kerugian finansial jangka panjang. Semua ini tidak akan terlihat saat kamu baru mulai, tapi bisa sangat terasa saat waktunya membayar. Itu sebabnya kamu perlu mempertimbangkan matang sebelum klik tombol “ajukan”. Coba cek dulu semua alternatif lain apakah kamu bisa mengatur ulang pengeluaran, menjual aset yang tidak terpakai, atau bahkan meminta bantuan dari keluarga atau teman dekat.