ilustrasi pola makan (pexels.com/Oben Kural)
Setelah sebulan penuh berpuasa, tiba-tiba tubuh harus beradaptasi dengan pola makan yang lebih bebas saat Lebaran. Konsumsi makanan berlemak, manis, dan berkarbohidrat tinggi secara berlebihan bisa memengaruhi mood dan energi seseorang. Lonjakan gula darah yang tiba-tiba bisa bikin seseorang lebih mudah lelah, dan kelelahan ini bisa berujung pada ketidaksabaran serta gampang marah.
Gak cuma itu, makan terlalu banyak dalam satu waktu bisa bikin tubuh terasa gak nyaman. Rasa kekenyangan yang berlebihan bisa bikin seseorang jadi malas bergerak dan lebih sensitif terhadap gangguan kecil. Jadi, bukan cuma faktor sosial dan psikologis aja yang mempengaruhi emosi saat Lebaran, tapi juga kebiasaan makan yang tiba-tiba berubah drastis.
Marah-marah saat Lebaran itu sebenarnya wajar dan punya banyak penyebab yang masuk akal. Supaya bisa menikmati Lebaran dengan lebih santai, ada baiknya untuk menurunkan ekspektasi, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta gak terlalu memaksakan diri buat menyenangkan semua orang. Lebaran harusnya jadi momen yang menyenangkan, bukan ajang buat stres dan marah-marah.