Dalam kehidupan yang serba cepat ini, kita sering kali merasa kewalahan oleh tekanan pekerjaan, tuntutan sosial, dan rutinitas harian yang monoton. Pikiran menjadi penuh, emosi tidak stabil, dan kadang kita merasa seperti kehilangan kendali atas hidup sendiri. Namun, siapa sangka, salah satu cara sederhana untuk meredakan semua itu ternyata ada di dapur. Ya, memasak. Aktivitas yang dulu hanya dianggap sebagai tugas rumah tangga biasa, kini mulai dipandang sebagai bentuk terapi yang ampuh untuk kesehatan mental.
Memasak bukan lagi sekadar soal menghasilkan makanan lezat. Proses menyiapkan bahan, mencicipi rasa, hingga melihat hasil akhirnya bisa menjadi pengalaman yang sangat personal dan menenangkan. Banyak orang mulai menjadikan memasak sebagai waktu untuk rehat sejenak dari hiruk-pikuk dunia luar. Bahkan psikolog pun menyarankan memasak sebagai bagian dari rutinitas self-care. Ada lima alasan utama kenapa memasak bisa menjadi terapi yang menyegarkan untuk pikiran, dan mungkin, kalian akan mulai memandang dapur dengan cara yang berbeda setelah membacanya.