Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi malas sarapan (unsplash.com/Tamas Pap)

Sarapan atau makan pagi bukan sekadar rutinitas biasa yang tidak memberikan manfaat berarti. Justru, sarapan adalah kegiatan yang dapat menyediakan energi bagi kita untuk menjalani hari. Inilah kenapa banyak sekali ahli kesehatan yang menyarankan untuk tidak melewatkan sesi sarapan.

Tapi, dengan segala manfaat yang dimilikinya, kenapa masih banyak sekali orang yang sering skip makan pagi? Apakah ada alasan tertentu yang membuat mereka jadi enggan melakukannya? Bila kamu penasaran, coba deh simak berbagai penyebabnya lewat pembahasan berikut!

1. Tidak sempat melakukannya

ilustrasi terburu-buru (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Banyak orang yang terbiasa melewatkan sarapan karena mereka tidak punya cukup waktu untuk melakukannya. Meskipun permasalahan ini bisa diatasi dengan bangun lebih awal, sayangnya gak semua orang mampu dan bersedia melakukan hal ini. 

Entah karena terkendala oleh tugas yang belum selesai atau murni pilihan pribadi. Yang jelas, kebanyakan orang justru lebih sering tidur larut malam dan bangun lebih akhir juga. Akibatnya, waktu yang tersisa hanya cukup dipakai untuk bersiap-siap ke tempat tujuan.

Selain itu, dengan aturan jam masuk yang terlalu pagi serta jarak rumah yang sangat jauh dari kantor atau sekolah, pada akhirnya membuat sebagian besar orang jadi memilih untuk melewatkan sarapan di rumah.

2. Khawatir nantinya mengantuk

ilustrasi mengantuk (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Apakah benar sarapan bisa memicu rasa kantuk? Agaknya, perlu dipahami dulu bahwa alasan mengantuk ini sebenarnya bisa diakibatkan karena beberapa hal, seperti kurangnya waktu tidur atau murni pemilihan menu sarapan yang salah.

Makan dengan porsi berlebihan atau terlalu banyak asupan karbohidrat, secara umum dapat menjadi pemicu rasa kantuk setelah sarapan. Sebaiknya, pilihlah menu makanan seimbang dan hindari makan sampai kekenyangan. Fungsi sarapan sebenarnya adalah untuk mengganjal perut agar bisa tahan sampai tiba waktunya makan siang. Jadi, sarapan secukupnya saja, ya.

3. Takut kebelet BAB

ilustrasi toilet (unsplash.com/Jan Antonin Kolar)

Beberapa orang sebenarnya sudah mencoba untuk menerapkan sarapan di rumah. Namun, setelah melakukannya, mereka merasa bahwa sarapan membuat perut jadi bergejolak atau menimbulkan keinginan untuk buang air besar (BAB). Perasaan kebelet seperti ini tentunya bikin was-was. Belum lagi, kehadirannya gak selalu bisa diprediksi.

Kadang, ketika sudah selesai sarapan dan berpakaian lengkap, keinginan untuk BAB baru muncul. Selain itu, momen kebelet ini seringkali hadir pada situasi tidak terduga, seperti ketika sedang berada di angkutan umum atau saat sudah berkegiatan di sekolah dan kantor. Gak heran kalau sebagian orang akhirnya memilih untuk skip sarapan pagi.

4. Sedang menerapkan brunch

ilustrasi menyantap makanan (unsplash.com/Louis Hansel)

Kegiatan sarapan umumnya dilakukan di waktu awal pagi, yakni sebelum berangkat kerja atau sekolah. Tapi, ada juga beberapa orang yang gak sempat untuk sarapan sehingga mereka memilih untuk menerapkan brunch.

Apa itu brunch? Brunch merupakan istilah yang berasal dari gabungan kata breakfast (makan pagi) dan lunch (makan siang). Orang-orang yang menerapkan brunch biasanya makan di antara dua waktu tersebut, kira-kira kisaran jam 10 pagi.

5. Malas atau tidak ada yang membuatkan sarapan

ilustrasi malas menyiapkan sarapan (pexels.com/cottonbro studio)

Saat masih tinggal bersama orangtua, pastinya ada keluarga yang menyediakan sarapan di rumah. Tapi, kalau sudah hidup mandiri, terkadang kita menjadi terlalu malas untuk menyiapkan sarapan sendiri. Rasanya mager dan bingung mau masak apa.

Ingin membeli sarapan di luar, ternyata gak ada ibu-ibu penjual nasi kuning atau warung makan yang buka di dekat kos. Akhirnya, dengan segala alasan tadi, beberapa orang pun memilih untuk melewatkan sesi makan pagi.

Meskipun beberapa alasan di atas membuatmu jadi gak sempat untuk melakukan sarapan. Ada baiknya tetap isi perutmu dengan sesuatu untuk dimakan. Gak perlu sesuatu yang berat, cukup dengan sebungkus roti atau beberapa keping biskuit gandum, kamu dapat memakannya untuk mengganjal perutmu di pagi hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorHay Lee