Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kuat Seseorang Gegabah Ambil Keputusan, Waktunya Mepet!

ilustrasi dikejar target dalam bekerja (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi dikejar target dalam bekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Ketika mengambil keputusan diusahakan dalam keadaan pikiran jernih dan ditimbang untung ruginya. Tetap saja, kenapa masih ada orang yang gegabah mengambil keputusan? Padahal keputusan yang diambil buru-buru kerap berujung penyesalan.

Sebelum menghakimi seseorang atau memberikan edukasi memilih keputusan tepat, gak ada salahnya untuk kamu tahu alasan dibalik gegabahnya seseorang. Bisa jadi karena tekanan, waktunya mepet atau dalam kondisi marah. Mungkin kamu juga sering mengalaminya?

1. Tersulut emosi di luar kendali

ilustrasi marah (pexels.com/Vera Arsic)
ilustrasi marah (pexels.com/Vera Arsic)

Seseorang yang tersulut api emosi gampang meluapkan rasa kesal dan tak jarang mengambil keputusan tanpa sadar. Akibatnya bisa memutus hubungan orang yang membuatnya kesal, entah pada pasangan, sahabat bahkan keluarga sekalipun. Ujung-ujungnya nanti saat sudah sadar menyesal telah mengambil keputusan yang merugikan sebab hanya menuruti nafsu belaka.

2. Berada dalam keadaan darurat

ilustrasi gempa bumi (pexels.com/Sanej Prasad Suwal)
ilustrasi gempa bumi (pexels.com/Sanej Prasad Suwal)

Berada pada posisi terjepit membuat seseorang harus cepat mengambil keputusan. Dalam keadaan panik membuat kamu kadang ceroboh ambil pilihan. Situasi gawat ini kadang tak terprediksi bisa terjadi dimana saja dan kapan saja membuatmu tak siap untuk mengambil keputusan secara matang. Misalnya saja saat terjadi gempa bumi karena panik bukan menyelamatkan diri atau mencari tempat aman tapi justru kebingungan sendiri.

3. Waktu yang diberikan mepet

ilustrasi melihat jam (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi melihat jam (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Waktu bisa jadi kendala untuk bisa memilih keputusan secara bijak. Seperti jika deadline yang diberikan terlalu sedikit sedangkan yang kamu kerjakan banyak dan perlu banyak observasi maka hasil yang didapat kurang maksimal. Meskipun demikian mau tak mau, jika sudah capai batas waktu tetap tugas harus dikumpulkan. Percaya, deh sesuatu keputusan diambil secara terburu-buru tidak memuaskan. Tapi, ya mau gimana lagi, cuma perlu melatih diri agar tiap ada pekerjaan sat set sat set selesai.

4. Rasa percaya diri yang rendah dan desakan lingkungan

ilustrasi terpojok (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi terpojok (pexels.com/Liza Summer)

Kurangnya rasa percaya diri dalam diri seseorang juga membuat asal membuat keputusan. Saat didesak orang lain untuk cepat-cepat menikah karena gak laku kamu akan gelisah dan berusaha meyakini apa yang mereka katakan benar tanpa pikir panjang. Padahal urusan pasangan sangkut paut masa depan dan untuk memilihnya perlu pertimbangan yang matang.

5. Terkendala informasi dan pengetahuan yang dimiliki

ilustrasi melakukan pinjaman (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi melakukan pinjaman (pexels.com/Mikhail Nilov)

Jika informasi yang didapat terbatas dan tanpa pengalaman maka terbatas pula mengukur kemampuan diri sendiri. Alhasil cenderung memilih keputusan asal yang membuatmu hancur belakangan. Jika berada dalam ekonomi sulit dan benar membutuhkan uang bahkan rela mencari jalan pintas pinjol. Mungkin ini menyelamatkan sementara, tapi saat tahu bunganya mencekik akan membuat kelimpungan dan hidup tak tenang.

Gegabah bisa jadi landasan dangkalnya ilmu dan pengalaman seseorang. Gampang tergiur hal instan yang pada akhirnya menyesatkan.

Faktor di atas jadi alasan seseorang gegabah mengambil keputusan selain emosi yang masih labil dan keadaan darurat yang kadang sulit dikendalikan. Mulai sekarang jika kamu gampang gegabah ambil keputusan, jangan ragu untuk memperbaiki diri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atul Hamdalah
EditorAtul Hamdalah
Follow Us