5 Alasan Orang Senang Menasihati, Ambil Baiknya Siapa pun Penyampainya

Dari siapa saja biasanya kamu memperoleh nasihat? Kalau kamu sering dinasihati oleh orang lain, mungkin beberapa dari mereka membuatmu terheran-heran. Orang bisa tahu-tahu menasihatimu sekalipun hubungan kalian gak dekat.
Bahkan dari segi usia, dia lebih muda darimu. Sebaiknya kamu jangan buru-buru kesal saat mendapatkan nasihat dari orang yang sama atau menurutmu tidak seharusnya memberimu banyak masukan. Ambil saja kebaikan dalam ucapannya dan pahami lima alasan berikut, mengapa seseorang lebih suka menasihati.
1. Pengalamannya banyak

Pengalaman adalah guru terbaik. Maksudnya, melalui peristiwa yang dialami secara langsung, seseorang biasanya memetik banyak pelajaran berharga. Berbekal pengalaman inilah dia menasihati orang lain.
Manfaat dari mendengarkan nasihatnya yaitu kamu menjadi tahu hal-hal penting tanpa perlu mengalami peristiwanya secara langsung. Ibaratnya, dia sudah memberitahumu tentang panasnya api sehingga kamu perlu berhati-hati. Apa jadinya jika dia tak menasihatmu sampai kamu terbakar lantaran ceroboh?
Problemnya, sebagai orang yang belum berpengalaman, terkadang dirimu meremehkan nasihatnya. Sekarang jangan lagi bersikap begitu, ya. Tidak semua kejadian perlu dialami sendiri untuk kamu mengerti pelajaran penting di baliknya.
2. Pengetahuannya luas

Orang yang berilmu pantas memberi nasihat. Bahkan sekalipun usianya masih muda atau dia belum mengalami langsung sesuatu yang dinasihatkannya. Contohnya, dokter kandungan yang belum pernah mengandung.
Hanya karena ia belum menjadi seorang ibu, jangan remehkan nasihat-nasihatnya terkait kehamilan. Ilmu yang dipelajarinya secara khusus membuatnya berkompeten untuk memberikan nasihat. Rugi besar kalau kamu tidak mau mendengarkan nasihat orang yang berilmu.
Bukankah kamu tidak mungkin mempelajari semua hal di dunia ini? Serahkanlah apa-apa yang dirimu tak tahu pada ahlinya. Setiap nasihat yang dikemukakan orang berilmu sesungguhnya adalah kesempatan buatmu belajar sedikit demi sedikit darinya.
3. Peduli pada orang yang dinasihati

Nasihat adalah tanda sayang. Bayangkan jika seseorang sudah gak peduli lagi padamu, dia diminta untuk memberikan nasihat pun mungkin menolak. Pikirnya, buat apa memberikan nasihat pada orang yang tidak disukainya?
Bukannya menasihatimu, ia malah lebih senang melihatmu terjatuh dalam kesalahan. Akan tetapi, orang yang memedulikanmu akan berusaha mencegah hal itu terjadi. Kesukaannya menasihati barangkali bikin kamu bosan.
Namun, boleh jadi dia adalah orang yang paling peduli padamu. Contohnya, orangtua yang sampai kapan pun akan terus menasihati anak-anaknya meski mereka sudah dewasa dan pintar. Ini disebabkan kepedulian orangtua pada anak tidak pernah berakhir.
4. Ingin didengarkan dan dihormati

Tahukah kamu bahwa di balik nasihat bertubi-tubi dari seseorang juga bisa tersembunyi rasa kesepian bahkan terbuang? Ada reaksi berbeda dari orang yang merasa sendirian dan kurang dihormati. Pertama, menjadi insecure yang berarti ia gak akan berani memberikan nasihat.
Kedua, sebaliknya seseorang justru tampil aktif sebagai pemberi nasihat untuk siapa saja dan dalam masalah apa pun. Menasihati adalah jalannya berinteraksi dengan orang lain. Walaupun tak ada yang meminta nasihatnya, ia memberikannya buat memperoleh tanggapan dari penerima nasihat.
Dengan demikian, komunikasi dan kedekatan akan terbangun. Namun, bisa pula seseorang berusaha menegakkan kehormatannya melalui nasihat. Pikirnya, orang lain akan lebih menghargai keberadaannya jika dia mampu memberikan nasihat yang indah, tepat, dan sukar dilupakan.
5. Bagian dari kewajiban terkait perannya

Satu orang bisa saja menunjukkan dua wajah berbeda diakibatkan oleh peran yang disandangnya. Sebagai pribadi, sesungguhnya ia tidak suka menasihati siapa pun. Ada rasa gak enak, takut menyinggung, atau dianggap sok pintar.
Akan tetapi, sifat asli ini mau tidak mau perlu dikesampingkan begitu dia menjalankan peran berbeda. Misalnya, ia sebagai konsultan atau pendidik. Peran itu menuntutnya buat memberikan nasihat pada klien atau murid.
Sekalipun secara pribadi ia kurang nyaman, sisi profesionalnya harus lebih diutamakan. Orang-orang datang padanya karena peran yang dijalankannya. Nasihat-nasihatnya ditunggu sehingga tak mungkin ia diam saja.
Orang yang gemar menasihati memang bisa terkesan cerewet. Namun, selama isi perkataannya mengandung kebaikan, sebaiknya kamu tetap memperhatikannya. Kalau nasihat itu belum berguna buat sekarang, pasti suatu saat nanti relevan dengan situasimu atau orang terdekatmu sehingga nasihat dapat diteruskan.