5 Alasan Penting Mengapa Seseorang Perlu Belajar Berlogika

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, logika idealnya menjadi aspek penting dalam proses pengambilan keputusan. Bernalar logis berarti menggunakan data dan variabel tertentu untuk menarik kesimpulan sehingga kita dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Sebagai contoh, kamu ingin pergi ke sebuah daerah yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya. Untuk menentukan outfit yang harus dikenakan, apa yang kamu lakukan? Apakah cukup dengan mengetahui suhu daerahnya?

Sayangnya, dalam hal ini kita memerlukan data dan variabel lain, seperti tingkat presipitasi, kelembapan, serta kecepatan angin. Semakin lengkap data, kita bisa menarik kesimpulan dengan valid sehingga tahu apa yang harus dilakukan.

Sekilas ini mungkin tampak kompleks, tetapi ada harga yang harus dibayar jika kita salah mengambil keputusan. Dengan contoh sebelumnya, kita mungkin mengenakan outfit yang keliru sehingga terpaksa merasa kedinginan atau bahkan kepanasan. Dengan kata lain, kita mengorbankan kenyamanan dan kesehatan pada tingkat lanjut.

Setiap hari manusia berargumentasi. Tujuannya tak lain untuk menyatakan gagasan dan sudut pandang akan suatu hal. Namun, meskipun berargumentasi telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, tak sedikit argumen bersifat tidak logis sehingga kesimpulan yang diberikan bersifat tidak valid.

Contoh sederhananya bisa terlihat berikut ini:

Jika terjadi hujan, maka jalanan akan basah. Pagi ini jalanan basah, pasti sebelumnya terjadi hujan.

Tentu ini bukan kesimpulan yang valid. Jalanan basah bisa dipengaruhi berbagai faktor, bukan hanya hujan. Bisa saja jalanan disiram orang atau ketumpahan cairan tertentu. 

Selain membantu menyusun argumentasi secara valid, berlogika juga membantu kita menilai argumentasi orang lain. Sepeti yang telah disinggung sebelumnya, tak sedikit orang yang berargumen tanpa melandaskannya dengan logika. Ini disebabkan oleh kesalahan dalam menyusun logika berpikir yang tepat saat berargumen.

Belajar berlogika memungkinkan kita menganalisis apakah sebuah argumen disusun dengan logika berpikir yang benar. Dengan demikian, kita bisa menentukan apakah dapat menerima argumen tersebut atau justru menyanggahnya.

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, berlogika memungkinkan kita menilai apakah suatu argumen bersifat valid atau tidak. Ini tentunya merupakan bekal untuk berpikir kritis yang sangat diperlukan, khususnya di tengah gempuran pesatnya perkembangan teknologi dan komunikasi. Pasalnya, informasi jadi semakin mudah dan cepat tersebar.

Ini tak ubahnya pisau bermata dua. Di satu sisi, semua orang bebas mengakses jenis informasi yang ingin diketahui. Di sisi lain, ini juga memudahkan berita bohong atau hoaks untuk cepat menyebar. Tanpa penalaran logika yang tepat, masyarakat bukan tak mungkin termakan hoaks. Dampaknya tentu bisa sangat merugikan, baik secara individu atau pun secara kolektif.

Tanpa disadari, berpikir logis dapat membuat kita semakin cerdas. Sebab, ini membiasakan kita mengolah dan menganalisis suatu informasi, mencari fakta dan kebenaran di baliknya, serta mengambil kesimpulan dan keputusan dengan tepat.

Tak bisa dimungkiri, belajar berlogika perlu usaha yang cukup ekstra. Namun ini akan memudahkan kita dalam menjalani kehidupan. Dengan berlogika, kita bisa mengambil keputusan dengan tepat, kita juga tak mudah terperangkap berita bohong, dan pada akhirnya kita menjadi lebih cerdas. Tetap semangat belajar, ya!