Apa kamu punya teman atau saudara yang tadinya baik, perhatian, peduli, dan bahkan selalu ada setiap kali kamu butuh bantuan atau sekedar menjadi tempat curhat?Tapi, tiba-tiba dia berubah menjadi egois, masa bodoh akan sekitarnya, dan lebih memilih untuk mementingkan kepentingannya sendiri?
Jika iya, mungkin salah satu dari lima alasan ini yang membuat mereka berubah seperti itu.
Kita tidak pernah tahu seberapa buruknya luka yang orang lain torehkan padanya. Kita juga tidak pernah tahu apa yang membuatnya mendapatkan luka itu di hatinya. Bisa saja itu berasal dari keluarganya, pasangannya, atau mungkin kamu sendiri. Tidak ada yang tahu.
Pepatah mengatakan, sebuah luka dapat membuatmu menjadi pribadi yang kuat. Tapi, membiarkan hatinya yang sudah susah payah dia sembuhkan hanya untuk dipatahkan lagi dengan begitu mudahnya, itu sebuah kesalahan yang besar.
Ketimbang harus merasakan luka yang sama untuk kedua kalinya, dia lebih memilih untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dengan menjadi dirinya yang baru. Dia yang mulai lebih mementingkan dirinya sendiri dan terkesan egois.
Iya, kebaikan seseorang kadang sering disalahgunakan oleh sebagian orang. Mungkin kamu sendiri pernah melakukannya. Entah itu kamu menyadarinya atau tidak.
Alih-alih membiarkan orang-orang memanfaatkan kebaikannya, dia memutuskan untuk berhenti sejenak dan memberikan kebaikannya pada orang yang menurutnya jauh lebih membutuhkannya ketimbang orang-orang di sekitarnya.
Jika dia menjadi lebih suka mengomentari atau menanggapi sesuatu dengan kasar dan cenderung brutal, itu berarti dia mengatakan apa yang sebenarnya ada di dalam pikirannya. Jadi, apapun yang dia katakan sebelumnya saat menanggapi perkataan orang di sekitarnya, itu murni hanya untuk bersikap baik, menjaga perasaan orang tersebut, dan orang-orang yang kebetulan berada di sana.
Dia sadar kalau pada akhirnya dia juga perlu menyuarakan pendapatnya. Dia lelah menjadi pendengar yang baik. Dia ingin orang-orang yang ada di sekitarnya mendengarkan suara dan pendapatnya dan mempertanggung jawabkannya.
Dia yang awalnya selalu ada di setiap acara kumpul-kumpul atau selalu berada di sampingmu saat kamu berada di saat-saat terburuk dalam hidupmu kini mulai menarik diri dari lingkup pergaulannya dan cenderung menghindar.
Kamu harus tahu, mungkin selama ini dia melakukan semua itu hanya untuk membuat kamu dan teman-temannya senang. Sekalipun dia tidak menyukai, dia tetap melakukannya demi membuat mereka senang. Mungkin karena mereka tidak menghargai kebaikannya, dia pun sadar kalau dia tidak bisa membuat semua orang bahagia.
Dia akhirnya sadar kalau kebahagiaannya sendiri jauh lebih penting dari segalanya. Mungkin dia berhasil membuat beberapa orang merasakan kebahagiaan, tapi, saat dia sendiri tidak merasa senang sama sekali saat melakukan itu, itu sama saja bohong.
Dia ingin merasakan kebahagiaan yang seutuhnya. Setelah semua kesulitan yang dia hadapi, dia ingin sesuatu yang menyenangkan untuk memulai awal yang baru.
Jadi, jangan jauhi apalagi memusuhi temanmu yang berubah menjadi egois. Layaknya musim, orang dapat berubah. Tapi tidak seperti musim, orang berubah dari bagaimana orang memperlakukan dirinya.