5 Alasan Tantangan Hidup Justru Bikin Kamu Lebih Dewasa 

Banyak motivator yang menyarankan seseorang untuk keluar dari zona nyaman jika ingin meraih keberhasilan. Mengapa dan bagaimana caranya?

Keluar dari zona nyaman artinya kamu akan menempuh prosedur di luar kebiasaanmu. Misalnya, kamu ingin menyelsaikan skripsi dalam tempo satu semester. Wujud keluar dari zona nyaman yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengurangi jam tidur, mengurangi porsi bermain atau nonton dan datang ke kampus setiap hari untuk konsultasi dengan dosen.

Keluar dari zona nyaman akan mengajarkanmu betapa berharganya waktu dan masa muda. Itu satu di antara indikator kamu mampu bersikap dewasa.

Kedewasaan seseorang juga tampak di saat dia menghadapi persoalan ringan maupun rumit. Ketimbang mengeluh, dia lebih suka mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah. Jika problemnya belum selesai dengan satu starategi, dia kan mencoba cara lain. Terus mencoba sampai bisa adalah prinsip yang dipegangnya dengan teguh. Bahkan, hingga dia menemukan cara yang tak lumrah untuk menyelesaikan masalahnya. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya menyelesaikan problem untuk mengukur kebijaksanaannya.

Kedewasaan seseorang juga tampak dari pola pikirnya yang kuat dan berjangka panjang. Dia memutuskan sesuatu tidak semata-mata mempertimbangkan dampak jangka pendek. Landasan berpikirnya juga berasal dari banyak pertimbangan maupun referensi. Semakin banyak tantangan yang dihadapi, maka semakin matanglah pemikiran kita.

Semua orang pada dasarnya punya peluang sukses yang sama. Tapi, apa yang membedakan nasib mereka? Ternyata, satu di anataranya adalah cara mengelola rasa takut. Orang yang punya mental berani mengambil resiko akan dimatangkan lewat proses. Semakin dia banyak melangkah maju bersama tantangan yang tak mudah, maka kedewasaan pun akan tumbuh dengan sendirinya. Mendobrak rasa takut adalah cara meniti tangga menuju puncak. Jika rasa takut banyak menghinggap, maka kita tak akan pernah berpindah rintangan.

Fisik kebal bukan berarti aman dari senjata tajam. Makna kebal di sini lebih mengarah pada kemampuan bertahan dari rasa sakit yang mendera. Sakit itu tidak hanya bersumber dari material fisik, tapi juga nonfisik seperti kritik, cibiran, dan hinaan. Bahkan hanya dengan memikirkan perkataan orang lain, pikiran kita terganggu. Pada akhirnya, tubuh pun menanggung sakit yang tak diobati dengan sigap. 

Namun, tantangan justru membuat jantung kita bekerja dengan baik. Kadangkala, degupnya begitu kencang karena kita menghadapi persoalan yang menakutkan. Tapi, ketika jalan keluar dapat ditemukan, detaknya berjalan normal kembali.

Kamu butuh tantangan agar lebih dewasa menghadapi hidup yang panjang ini. So, jangan takut dengan hambatan yang akan menghadang jalanmu di masa depan.