Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Arti di Balik Sikap Orang yang Memilih No Comment

Ilustrasi seorang pria (unsplash.com/fraancisco___)
Ilustrasi seorang pria (unsplash.com/fraancisco___)

Suka kesal gak sih, kalau kamu sudah berbicara panjang lebar tentang sesuatu atau seseorang, tetapi lawan bicaramu malah enggan berkomentar? Dia mungkin cuma mengangguk-angguk, menjawab sangat singkat, atau malah bergegas pergi seperti menghindar.

Sebelum kamu terlalu jengkel atas sikapnya, ada baiknya kamu mengetahui berbagai kemungkinan dari keputusannya untuk no comment. Kalau kamu yang ada di posisinya, sangat mungkin kamu juga akan melakukan hal yang sama. Coba saja simak satu per satu alasannya di bawah ini.

1. Gak paham betul akan isunya, takut salah bicara

Ilustrasi wanita tersenyum (unsplash.com/merybc)
Ilustrasi wanita tersenyum (unsplash.com/merybc)

Makin sensitif perkara yang hendak dikomentari, wajar bila dia merasa perlu lebih berhati-hati. Paham banget tentang perkaranya saja bukan berarti dia harus mengomentarinya. Mungkin komentarnya lebih baik disimpan untuk diri sendiri.

Apalagi jika dia baru mendengar sekelumit ceritanya dan dari satu sumber saja. Sebelum memutuskan apakah dia perlu berkomentar atau tidak, ada yang wajib dilakukannya terlebih dahulu, yaitu memperbanyak informasi dari sumber-sumber tepercaya.

2. Tahu banget isunya, tetapi sulit menjelaskan semuanya

Ilustrasi seorang pria (unsplash.com/longlivehaas)
Ilustrasi seorang pria (unsplash.com/longlivehaas)

Inilah sebabnya kamu gak boleh cepat menilai orang yang memilih no comment sebagai bodoh atau kurang update informasi. Bisa jadi dia malah jauh lebih tahu isunya ketimbang kamu dan semua orang di sekitar kalian.

Namun saking jomplangnya pengetahuan kalian, dia jadi sulit hendak mulai berbicara dari mana. Bukankah memberi pengertian pada orang yang tahu sedikit sering kali jauh lebih sulit ketimbang pada orang yang sama sekali belum mengerti? Dia malas berdebat.

3. Ada rahasia yang harus dijaga

Ilustrasi sekelompok teman (unsplash.com/yaanapi)
Ilustrasi sekelompok teman (unsplash.com/yaanapi)

Saat seseorang sadar betul akan tanggung jawabnya menjaga rahasia, sudah pasti dia akan menutup mulut rapat-rapat. Memang sukar kan, mengontrol ucapan jika sudah terlalu asyik mengobrol dengan seseorang?

Maka daripada keceplosan, sejak awal dia sudah no comment. Terlebih jika rahasia itu menyangkut aib dari orang terdekatnya. Dia bakal merasa bersalah banget bila sampai tersebar. Atau malah aibnya sendiri?

4. Merasa capek dengan lawan bicaranya

Ilustrasi pria berjaket merah (unsplash.com/bastianicani)
Ilustrasi pria berjaket merah (unsplash.com/bastianicani)

Kalau orang enggan mengomentari ceritamu, coba berintrospeksi terlebih dahulu. Jangan-jangan penyebabnya bukan dari dirinya melainkan dirimu sendiri. Misalnya, kamu selalu mendebat atau menyalahkan komentarnya.

Kalau ya, wajar bila lama-kelamaan dia malas berkomentar. Sepintar apa pun kamu, gak ada orang yang suka dianggap bodoh. Dan dengan atau tanpa kamu sadari, kebiasaanmu mendebat atau menyalahkan komentarnya telah membuatnya merasa dibodohkan.

5. Ekspresi ketidakpedulian

Ilustrasi pria tersenyum (unsplash.com/jkellner)
Ilustrasi pria tersenyum (unsplash.com/jkellner)

Dia tahu isunya, tetapi dia gak cukup peduli untuk berkomentar. Jangankan komentar panjang lebar, komentar singkat pun dia merasa gak perlu. Kenapa? Simpel saja, dia merasa itu bukan urusannya.

Dengan dia berkomentar atau tidak, gak ada bedanya. Dia juga gak diuntungkan atau dirugikan dengan isunya. Bahkan dia gak mengenal orang-orang yang terlibat di dalamnya. Di sisi lain, mungkin dia punya urusan lain yang lebih penting untuk dipedulikan.

Setelah menyimak penjelasan di atas, ternyata keputusan seseorang untuk no comment ada baiknya juga, kan? Malah lebih baik gak berkomentar ketimbang sembarangan dalam berkomentar. Sebab selain bisa menyinggung orang lain, juga bisa mengeruhkan situasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Robertus Ari
EditorRobertus Ari
Follow Us