Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Batasan saat Mengidolakan Seseorang, Jangan Sampai Membandingkan

ilustrasi foot bareng idola (pexels.com/cottonbro studio)

Setiap dari kita pasti pernah mengidolai seseorang. Entah itu karakternya, caranya berbicara, memimpin, mengambil keputusan, musiknya, dan masih banyak lagi. Sampai-sampai, kamu berusaha untuk mengikuti gerak-geriknya dan berpikir ingin menjadi sepertinya.

Mengagumi seseorang adalah hal yang lumrah. Namun, bila dilakukan secara berlebihan, malah akan menjadi bumerang bagi dirimu sendiri. Mulai terapkan batasan yang tegas, seperti pada lima poin di bawah.

1.Fokus pada sikap atau kebiasaan baik yang bisa kamu ambil

ilustrasi fans bola (pexels.com/Juliano Ferreira)

Tidak ada orang yang sempurna. Dalam tiap pribadi, pasti ada sikap baik dan buruk. Di sinilah pentingnya untuk kamu memilah mana sikap baik yang harus kamu tiru, mana yang tidak.

Sah-sah saja mengidolakan seseorang. Namun, tetap harus ada batas yang tegas. Jangan sampai karena terlalu menggemari, kamu tidak memfilter sikapnya dan mengikuti tiap hal yang dia lakukan.

2.Hindari menuntut diri sendiri menjadi sepertinya

ilustrasi fans bola (pexels.com/Jose Antonio Gallego Vázquez)

Saat mengagumi seseorang, kita pasti secara sadar atau tidak ingin menjadi sepertinya. Alhasil, kamu “menuntut” diri sendiri untuk meniru setiap hal yang ia lakukan.

Mulai dari selera pakaian, sikap, hobi, kesukaan, dan lain-lain. Secara tidak langsung, kamu menghilangkan jati dirimu untuk menjadi seperti dia. Jelas ini hal yang keliru, karena berarti kamu belum bisa menerima dirimu apa adanya.

3.Hindari ekspetasi yang terlalu tinggi

ilustrasi penyanyi dan fans (pexels.com/Vinícius Caricatte)

Ekspektasi yang tidak sehat hanya akan membawa pada kekecewaan. Apalagi, bila berekseptasi pada manusia yang ada kamu akan merasa kepahitan.

Kamu harus membuat batasan diri yang tegas. Jangan sampai kekaguman atau mengidolakan seseorang bikin kamu berekspektasi yang tidak-tidak. Bukan mereka yang rugi, kamu sendiri yang akan sakit hati ketika kenyataan tidak sesuai dengan yang kamu harapkan.

4.Sadari bahwa setiap orang berbeda

ilustrasi acara temu penggemar (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika mengidolai seseorang, kamu cenderung berharap setiap orang yang kamu temui akan menjadi sepertinya. Ini berdampak pada orang-orang di sekitarmu, yang akhirnya merasa terbeban setiap bertemu denganmu.

Bagaimana tidak? Kamu selalu menaruh ekspektasi bagi mereka untuk menjadi sama dengan orang yang kamu idolakan. Bila tidak, kamu akan selalu mengeluh dan membanding-bandingkan. Akhirnya, jadi tidak bisa bersyukur dengan keadaanmu sekarang.

5.Berharap menjadi dirinya secara instan

ilustrasi penyanyi (pexels.com/Yan Krukau)

Pasti ada alasan mengapa kamu mengidolakan seseorang. Bisa jadi, itu karena kesuksesannya, atau pekerjaannya. Apa pun itu, pasti ada hal positif yang membuat kamu tertarik dan ingin menirunya.

Boleh-boleh saja, tapi jangan sampai kamu mengharapkan perubahan secara instan. Karena pasti, ada proses yang harus kamu lewati. Jangan juga berpikir bahwa dia akan menjadi sama sepertiku. Sebab, kalian adalah dua pribadi yang berbeda. Kalian juga punya kepribadian dan karakter yang berbeda pula.

Mengidolakan seseorang pun harus diberi batasan yang jelas. Jangan sampai karena terlalu mengagumi, kamu malah menyakiti diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Caroline Graciela Harmanto
EditorCaroline Graciela Harmanto
Follow Us