Sejak kecil, kita diajarkan untuk saling menghargai dengan orang lain. Pelajaran ini gak henti-hentinya disampaikan di sekolah. Namun ternyata, penerapannya amatlah gak mudah. Termasuk menyangkut pilihan hidup orang lain yang berbeda dari pilihan hidup kita.
Jangankan yang beda banget, beda sedikit saja kadang jadi masalah. Penasaran kamu sudah termasuk jago menghargai pilihan hidup orang lain atau belum? Cek dahulu lima bukti berikut ini kamu banget atau bukan.
Bukan karena gak peduli melainkan justru karena kamu sangat memedulikan perasaan orang lain. Kamu bisa menempatkan diri di posisinya. Kamu sadar kamu juga gak akan suka bila pilihan hidupmu banyak dikomentari. Apalagi kalau komentar-komentarnya negatif.
Kamu gak mau terkesan sok tahu. Pun kamu yakin bahwa di balik pilihan hidup setiap orang, pasti ada alasan yang kuat. Gak ada gunanya juga mengomentarinya karena gak akan mengubah apa pun. Pilihan hidup memang hak masing-masing orang, kok.
Hanya karena pilihan hidup orang lain begitu berbeda dari pilihan hidupmu, kamu gak lantas mempermasalahkannya. Kamu paham bahwa seseorang memilih sesuatu biasanya didasarkan pada nilai-nilai yang dianutnya, kebutuhannya, atau hasil belajar dari pengalaman hidupnya.
Inilah sebabnya pilihan hidup itu sesuatu yang sangat pribadi. Kan, apa-apa yang kamu yakini kebenarannya belum tentu diyakini juga oleh orang lain. Pun jelas, selama ini kalian menjalani kehidupan yang berbeda.
Sama seperti orang lain, kamu tentu juga punya teman dekat. Mereka adalah orang-orang yang biasanya memiliki banyak kesamaan denganmu. Baik sifat, minat, latar belakang, maupun pilihan hidup.
Akan tetapi secara umum, kamu bisa berteman baik dengan siapa saja. Kamu gak membatasi diri hanya bergaul dengan orang-orang yang pilihan hidupnya sejalan dengan pilihan hidupmu. Sejalan atau gak, toh suka dan duka dari pilihan hidup itu ditanggung masing-masing orang, kan?
Dalam menyikapi pilihan hidup seseorang, mentalmu bukan mental gerombolan. Hanya karena begitu banyak orang menghujat pilihan hidupnya, otomatis kamu juga ikut menghujat. Bahkan makin suatu pilihan hidup dihujat, kamu akan makin mencoba melihatnya dari sudut yang berbeda.
Kamu bukan sedang membela siapa-siapa. Toh, pilihan hidup orang lain itu bukan untuk dibela atau dilawan. Hanya saja, kamu mau berusaha untuk memahaminya dengan lebih baik ketimbang kebanyakan orang.
Hanya karena kamu memilih suatu jalan hidup, itu bukan berarti pilihanmu pasti lebih baik daripada pilihan orang lain. Kamu tahu pilihan hidup itu hanya soal kesesuaian dengan individunya. Jadi pilihan hidup yang baik bagimu, belum tentu baik pula bagi orang lain.
Akibatnya, sikapmu sangat bersahabat dengan orang-orang yang pilihan hidupnya berbeda darimu. Terlepas dari apakah mereka mengagumi pilihan hidupmu atau gak, kamu sendiri gak pernah mengharapkan itu. Kamu cuma memilih satu di antara begitu banyak jalan dan menempuhnya dengan sepenuh hati.
Sangat patut diapresiasi jika selama ini kamu sudah bisa menghargai pilihan hidup orang lain. Jika belum, ingatlah bahwa mampu menghargai pilihan hidup orang lain itu bagus untuk dirimu sendiri. Kamu jadi lebih fokus dengan hidupmu, bukan fokus pada hidup orang lain.