Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bukti Orang Sombong Justru Tidak Punya Percaya Diri yang Sehat

ilustrasi wanita bercakap-cakap (pexels.com/SHVETS Production)

Kesombongan selalu identik dengan sikap overproud atau terlalu bangga akan kemampuan diri sendiri sehingga terus menonjolkannya pada orang lain. Karena itu, banyak yang berpikir kesombongan lahir dari rasa percaya diri yang terlalu tinggi.

Padahal, kenyataannya justru berbanding terbalik. Orang yang sombong berarti tidak punya rasa percaya diri yang baik. Dia belum selesai dengan masa lalu serta insecurities-nya sehingga memproyeksikan itu dalam sikap arogan demi mendapat pujian orang. Tidak percaya? Berikut penjelasannya.

1.Orang sombong selalu haus pengakuan, sementara orang percaya diri tidak

ilustrasi wanita dan pria (pexels.com/Nicole Michalou)

Coba perhatikan tingkah laku orang arogan. Dari luar, ia tampak begitu percaya diri dengan keahlian dan prestasinya. Padahal, di dalam ia merasa hampa. Ia tidak akan puas menunjukkan kelebihannya sampai mendapat pujian orang.

Ini membuktikan bahwa ia masih haus validasi. Di luar kelebihan tersebut, ia tidak tahu siapa dirinya atau apa value hidupnya. Karena itu, orang sombong jelas tidak sama dengan orang yang percaya diri.

2.Orang sombong selalu merendahkan orang demi membuat diri sendiri terlihat tinggi

ilustrasi percakapan (pexels.com/cottonbro studio)

Terlibat interaksi dengan orang sombong pasti berakhir gregetan sendiri. Ia pasti akan selalu mencari-cari cara untuk menonjolkan diri, meski itu berarti merendahkan atau mengesampingkan opini orang.

Ini bikin orang lain merasa tidak dihargai. Alih-alih memberi kesan percaya diri, sikap seperti ini justru menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang anti kritik. Pokoknya, semua orang harus setuju sama opininya karena ia yang paling tahu.

3.Orang sombong akan selalu melebih-lebihkan pencapaiannya

ilustrasi orang mendengar (pexels.com/RDNE Stock project)

Pencapaian yang sebetulnya biasa saja malah dibesar-besarkan. Penilaian yang seharusnya tidak perlu digembar-gemborkan malah dibawa ke publik. Bukan berarti tidak boleh merayakan keberhasilan sendiri, tapi tidak apa-apa juga untuk bersikap apa adanya.

Orang sombong tidak bisa memperlihatkan kelemahannya pada orang lain. Ini karena ia terlalu takut orang akan berpikir hal berbeda ketika melihat kegagalan atau kesalahannya. Padahal, itu adalah hal yang lumrah.

4.Orang percaya diri tidak perlu mendominasi percakapan seperti orang sombong

ilustrasi teman (pexels.com/Julia Larson)

Menyebalkan ketika berbicara dengan orang yang selalu ingin menonjolkan diri sendiri. Maunya adalah mendominasi percakapan supaya semua mata tertuju padanya dan semua mulut membicarakannya. Niat dipuji, eh malah bikin ilfeel.

Ini adalah bukti bahwa orang sombong justru tidak punya rasa percaya diri yang cukup. Ia butuh pujian dan pengakuan orang untuk menutupi perasaan tidak amannya.

5.Orang sombong butuh penilaian demi merasa diri berharga

ilustrasi dihukum (pexels.com/Mikhail Nilov)

Entah peringkat, ranking, pujian, atau perbandingan dengan orang lain—intinya, orang sombong butuh bukti nyata bahwa ia lebih baik dari kebanyakan orang. Jelas ini jauh dari sikap percaya diri.

Justru ini menyiratkan bahwa ia belum punya gambar diri yang sehat hingga mendefinisikan diri dari penilaian orang.

Jangan sampai terkecoh, jelas sikap sombong dan percaya diri adalah dua hal yang berbeda agar ini menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak menilai orang secara mentah-mentah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Caroline Graciela Harmanto
EditorCaroline Graciela Harmanto
Follow Us