Momen kumpul Lebaran sudah usai. Tapi tidak dengan bermacam kenangannya. Salah satu yang teringat dalam pikiran adalah kenangan buruk. Seperti mendapat kalimat menyakitkan. Atau perlakuan kurang ramah.
Perasaan benci akan mengikuti. Jika dibiarkan, kamu terjebak dendam berkepanjangan. Tentunya juga akan mempengaruhi ketenangan. Untukmu yang mendapat momen kurang menyenangkan saat Lebaran, berikut cara agar tidak membenci orang lain secara berlebihan.
Ajang kumpul Lebaran harusnya mempererat tali persaudaraan. Tapi suasana ini tidak selalu terwujud. Apalagi dengan kehadiran orang yang memiliki perangai buruk. Entah berlaku sombong, atau berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu.
Pada akhirnya, timbul kebencian terhadap seseorang. Wajar jika perasaan benci muncul, tapi kamu harus bisa mengatasinya. Bersihkan hati dari keinginan balas dendam. Perbuatan buruk tidak seharusnya dibalas dengan sikap serupa.
Lebaran memang sudah usai. Kamu juga sudah kembali ke rutinitas kehidupan yang sesungguhnya. Tapi kenangan buruk dari seseorang akan selalu menancap di hati. Lambat laun berubah menjadi kebencian.
Kamu harus bisa mengontrolnya, jangan sampai membenci orang lain secara berlebihan. Pahami bahwa kebencian hanya merusak ketenangan hidup. Kamu diliputi kekhawatiran tanpa alasan yang jelas.
Kita tercipta sebagai manusia biasa. Tentu tidak luput dari khilaf dan kekurangan. Entah itu berasal dari ucapan. Atau perilaku yang tidak disengaja. Ini menjadi catatan tersendiri untuk kamu yang membenci orang lain secara berlebihan.
Kamu harus memahami nasihat ini dengan baik. Sebagai manusia biasa, kesalahan dan kekurangan pasti menyertai. Menuruti kebencian tidak ada habisnya. Cobalah untuk memaafkan yang sudah berlalu dengan setulus hati.
Bermacam fenomena baru bisa saja terjadi saat momen lebaran. Ada satu atau dua perkataan kurang menyenangkan. Kalimat itu menggoreskan luka di hati. Tapi apakah kamu harus membenci orang lain secara berlebihan?
Tentu saja tidak. Cobalah melihat sisi positif dalam dirinya walaupun hanya setitik. Seburuk-buruknya orang, pasti ia memiliki sisi kebaikan. Tanpa disadari, ia juga pernah berbuat kebaikan kepadamu.
Setelah mendapat perlakuan buruk atau ucapan kurang menyenangkan, wajar jika kamu membenci seseorang. Rasanya ingin marah saja. Tapi cobalah untuk mengendalikan kebencian tersebut agar tidak semakin menjadi-jadi.
Bagaimana caranya? Yakni dengan menanamkan mindset. Ketahuilah, yang buruk itu adalah sifatnya dan bukan orangnya. Ketika sifat buruk itu berlalu, ia akan menjadi orang yang baik dan layak dihormati.
Tidak sepantasnya kamu membenci orang lain secara berlebihan. Seburuk-buruknya orang, pasti ada sisi positif. Membenci orang lain hanya merusak ketenangan. Kamu tidak memiliki waktu untuk menikmati hidup.