5 Cara Agar Tidak Mudah Cemas dengan Berita Buruk yang Sering Beredar

Berita buruk seringkali membuat kita mudah terhasut. Cara paling penting untuk menanganinya adalah membentengi diri kita dengan tenang menanggapi masalah yang ada. Jangan mudah cemas ketika membaca isi berita. Apalagi terburu-buru membagikannya dengan orang-orang terdekat. Seringkali kesalahan pertama kita dalam menanggapi isi berita dikarenakan belum bisa menguasai keadaan.

Selain itu jangan sampai mudah tertipu judul berita, baca seluruh artikel secara menyeluruh. Membaca sampai tuntas membuat kita lebih tenang dalam merespon masalah.

Sumber berita yang kamu baca juga perlu dikonfirmasi. Carilah fakta-fakta yang ada dan sesuaikan dengan isi berita. Jangan sampai apa yang kamu terima nanti hanyalah berita hoax. Sumber berita yang kredibel biasanya akan mempertanggungjawabkan isi beritanya. Karena di internet sangat banyak portal berita yang belum terverifikasi atau berpotensi menyebarkan berita-berita palsu dan provokatif, maka jangan membaca berita sembarangan.

Selain itu sangat penting untuk membaca lebih dari satu sumber berita. Setelah selesai membaca media A, kamu perlu membaca topik yang sama dengan media B atau media C. Apakah ada informasi yang janggal antar media? Jika ada kamu tidak perlu mempercayai isi berita tersebut. Carilah isi berita yang rigid dan komprehensif dalam menjelaskan topik permasalahan. Berhati-hatilah memilih media mana yang kamu baca.

Menggunakan gadget seharian bisa membuat cemasmu semakin parah. Notifikasi dari gadget sering menjadi penyebab berita buruk sampai di hadapanmu. Maka dari itu aturlah notifikasi dalam gadget dan gunakan gadget seperlunya saja. Kurangi membuka media sosial karena kamu bisa menemui berita buruk tersebut lagi. Apalagi komentar orang lain yang lebih sering membuat kita takut.

Jika kamu ingin segera menghilangkan rasa cemasmu, kamu perlu berhenti bermain gadget dan lakukan saja rutinitasmu seperti biasa. Tidak jarang rasa cemas membuatmu tidak produktif, padahal seringkali hanya menipu.

Berita buruk sangat cepat menjadi trending. Sehingga akan ada banyak orang membicarakannya, di rumah, di tongkrongan, atau tempat kerja. Ketika bertemu dengan orang lain pasti akan ada banyak silang pendapat dan tukar informasi. Nah, jangan mudah untuk mempercayai ucapan orang lain. Seringkali mudah mempercayai tanggapan orang lain membuat kita jadi cepat cemas. Padahal tidak seheboh kejadian aslinya.

Bisa saja apa yang dia ucapkan hanya pendapat atau berdasar informasi yang salah. Kemungkinan tersebut bisa saja terjadi, kamu bisa memvalidasi apa yang dia ucapkan dan menanyakan sumber yang dia baca. Jika apa yang dia ucapkan justru membuatmu tidak tenang, kamu cukup sebatas mendengarkan saja atau jika perlu mengganti topik perbincangan. 

Setiap kejadian selalu membawa dua sisi, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Sayangnya otak kita lebih mudah merespon berita buruk daripada berita baik. Hal tersebut sering disebut sebagai negativity bias. Karena itu sangat penting untuk membiasakan berpikir positif. 

Agar terbiasa berpikir positif kamu perlu berpikir optimis daripada pesimis, atau fokus pada kelebihan bukan pada kekurangan. Jangan mudah berasumsi dari dampak negatifnya dahulu. Berpikirlah positif karena setiap kejadian pasti ada hikmah yang bisa kamu dapat. Kecemasanmu perlu dilawan dengan memperbanyak berpikir positif.

Berita buruk sering tidak pernah kita duga datangnya. Alangkah lebih baik bagi diri kita untuk membentengi diri terlebih dahulu agar tidak mudah terprovokasi dan merasa cemas. Kecemasan yang berlebih bisa mengganggu kita terus menerus, terutama menghalangi diri kita untuk lebih produktif.