Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang menatap layar laptop (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi orang menatap layar laptop (pexels.com/cottonbro studio)

Blank page syndrome wajar kok dialami oleh penulis, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman. Blank page syndrome bisa menyerang sisi kreativitas kamu sehingga kamu sulit untuk membuat konten dalam menulis atau tidak tahu apa yang akan ditulis. Ketika sindrom ini menyerang, kamu hanya mengambil laptop, membuka Ms Word, dan menatap layar kosong.

Padahal, kamu sudah punya ide untuk ditulis, tetapi entah kenapa ketika sudah berada di hadapan layar, kamu gak tahu bagaimana cara mengawali tulisanmu. Meski kondisi ini wajar dialami, kamu tetap bisa mengatasinya kok. Ada sejumlah cara ampuh yang bisa kamu coba untuk mengatasi blank page syndrome sehingga kamu bisa melanjutkan menulis!

1.Fokus pada proses bukan hasil

ilustrasi orang menulis (pexels.com/Pixabay)

Jangan terpaku pada hasil akhir yang sempurna. Alih-alih fokus pada hal tersebut, fokuslah pada proses menulis kamu. Anggap menulis sebagai proses yang menyenangkan, bukan tujuan akhir.

Mengubah perspektif yang positif terhadap menulis membuat kamu menikmati proses eksplorasi ide-ide yang muncul. Kamu jadi tidak merasa tertekan dan terbebani. Kamu pun jadi merasa lebih rileks karena tuntutan dari diri sendiri untuk menghasilkan karya sempurna berkurang.

2.Tulis apa saja dan tidak harus selalu dari pendahuluan

ilustrasi pekerja lepas (pexels.com/Vlada Karpovich)

Misalnya, kamu bingung dengan apa yang kamu tulis duluan. Alih-alih terlalu memikirkan bagian pendahuluan, kenapa tidak memulainya dari tengah? Atau di bagian mana pun yang kamu suka. Tulislah apa saja yang kamu pikirkan tanpa henti selama beberapa menit.

Jangan pedulikan terlebih dahulu mengenai tata bahasa, ejaan, atau struktur kalimat. Biarkan pikiranmu mengalir bebas. Dengan teknik ini, kamu akan menemukan ide-ide baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Soal tata bahasa, ejaan, atau struktur kalimat, kamu bisa merapikannya nanti.

3.Buat outline sederhana

ilustrasi orang menulis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Membuat kerangka tulisan bisa menolong penulis, lho. Outline bisa membantu kamu mevisualisasikan struktur tulisan secara keseluruhan. Ketika kamu sudah punya gambaran umum tentang apa yang akan kamu tulis, kamu bisa segera mencatatnya. Segera mencatatnya menghindarkanmu dari lupa.

Gambaran umum membuat kamu merasa lebih terarah dan tidak lagi merasa bingung karena kamu sudah siap menuliskan subpoin yang lebih detail dari outline-mu. Kamu pun tidak takut lagi menghadap lembar kosong di layar laptopmu.

4.Ganti suasana menulis

ilustrasi orang menulis (pexels.com/Lisa Fotios)

Perubahan sederhana bisa merangsang kreativitas seseorang. Jika kamu biasanya bekerja di rumah, cobalah pergi ke perpustakaan atau kafe. Barangkali kebuntuan kamu dalam menulis muncul karena kamu merasa bosan dan jenuh dengan lingkungan kerja kamu.

Jika tidak memungkinkan pergi keluar rumah, cukup rapikan meja dan buat meja kerjamu enak dipandang mata. Suasana baru bisa memberikan inspirasi. Hal tersebut juga membantu kamu menemukan sudut pandang yang berbeda dalam tulisan.

5.Bekerja secara terfokus

ilustrasi orang menulis (pexels.com/Judit Peter)

Tetapkan batasan waktu dalam menulis. Menulislah dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, kamu menetapkan waktu untuk menulis selama 60 menit kemudian mengambil jeda sejenak. Kamu juga bisa menulis sesuai dengan kata-kata yang kamu targetkan per harinya.

Setelah berhasil merampungkan tulisan atau membuat suatu pencapaian, hadiahi dirimu sendiri dengan cara-cara sederhana dan menyenangkan. Misalnya, minum secangkir kopi, menonton acara televisi, mengobrol dengan teman, dan lainnya.

Tidak ada yang salah kok dengan blank page syndrome. Kamu bisa mengatasinya dengan menerapkan sejumlah tips di atas. Ingat bahwa setiap penulis pernah mengalami kesulitan yang sama, ya. Jadi, jangan menyerah dan teruslah menulis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRiani Shr