Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Atasi Perasaan Dirimu Tak Dibutuhkan Orang Lain, Lebih Aktif!

ilustrasi berdiam diri (pexels.com/Вениамин Курочкин)
ilustrasi berdiam diri (pexels.com/Вениамин Курочкин)

Terlalu sering dibuat repot oleh orang lain memang menyebalkan. Kamu bisa kelelahan dan kesulitan melakukan urusan-urusanmu sendiri. Namun, apakah dirimu akan merasa lebih baik bila tak seorang pun membutuhkanmu?

Jangan terlalu cepat menjawab itulah yang kamu inginkan. Cepat atau lambat, perasaan tidak dibutuhkan oleh orang lain malah bikin dirimu nelangsa. Kamu merasa kesepian, bahkan tak berguna. Perasaan seperti ini amat menyiksa dan bisa coba diatasi dengan lima cara berikut ini.

1. Pastikan kamu cukup bersosialisasi

ilustrasi bersosialisasi (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi bersosialisasi (pexels.com/Kampus Production)

Ketika kamu mulai merasa tak seorang pun memerlukan kehadiranmu, hal pertama yang kudu dilakukan adalah memeriksa hubunganmu dengan orang-orang. Apakah kamu sangat tertutup dan menjauhkan diri dari semua orang?

Ataukah kamu sudah berinteraksi dengan cukup sehat dengan siapa pun? Selama hubunganmu dengan orang lain terjaga dan kamu tak bersikap anti sosial, perasaan tidak dibutuhkan gak akan muncul. Manusia selalu saling membutuhkan sehingga dalam hal-hal kecil pun pasti ada yang mereka perlukan darimu.

2. Jangan tunggu dimintai tolong, tawarkanlah bantuan

ilustrasi membantu teman (pexels.com/PNW Production)
ilustrasi membantu teman (pexels.com/PNW Production)

Bila kamu dikelilingi oleh orang-orang yang sungkan meminta tolong, barangkali selamanya dirimu tak akan dimintai bantuan apa pun. Akan tetapi, ini tidak berarti mereka sebenarnya gak memerlukan apa-apa. Kamu cuma perlu menjadi yang pertama menawarkannya.

Lebih perhatianlah pada orang-orang di sekitarmu. Dengan begitu, kamu bakal cukup cepat mengerti kalau mereka sedang membutuhkan pertolongan. Jangan ragu buat bertanya tentang apa yang dapat dirimu lakukan untuk mereka.

3. Mulailah memberi

ilustrasi membawakan makanan (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi membawakan makanan (pexels.com/cottonbro studio)

Membuat diri sendiri merasa dibutuhkan oleh orang lain juga penting. Caranya menyerupai saat kamu mengajak orang bersalaman. Ulurkan tanganmu dulu, maka orang lain pun akan menjabat tanganmu.

Pemberian pada dasarnya selalu menyenangkan orang. Kamu dapat memulainya dengan membawa makanan ketika datang di pertemuan untuk dinikmati bersama. Ini memerlukan inisiatif, sifat murah hati, dan sedikit keberanian. Jangan takut pemberianmu tak akan dianggap oleh orang lain.

4. Tingkatkan kemampuan diri

ilustrasi cowok muda (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi cowok muda (pexels.com/Mikhail Nilov)

Makin banyak yang bisa kamu lakukan, makin banyak pula keperluan orang terhadapmu. Sebaliknya jika dirimu dianggap gak mampu melakukan apa-apa, orang-orang tidak mendekatimu untuk meminta sesuatu. Kemampuan apa saja yang perlu dimiliki? Banyak sekali, mulai dari kemampuan secara materi sampai pengetahuan yang luas dan skill.

Sebagai contoh, bila kamu dikenal sebagai orang yang bijaksana, teman-teman bakal sering meminta pendapatmu ketika mereka punya masalah. Apabila kemampuanmu pas-pasan dalam segala hal, orang lain bingung juga mau minta tolong apa.

5. Miliki semangat menjadi manusia yang bermanfaat, termasuk melalui pekerjaanmu

ilustrasi bekerja (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi bekerja (pexels.com/RODNAE Productions)

Perasaan tidak dibutuhkan oleh orang lain boleh jadi menggambarkan kekosongan dalam dirimu. Kamu punya banyak kemampuan yang memungkinkanmu untuk menebarkan manfaat bagi banyak orang. Hanya saja dirimu sendiri tidak meniatkannya untuk itu.

Sebagai contoh, kemampuanmu dalam pekerjaan diakui luar biasa. Namun, kamu mengerjakan semua tugas semata-mata buat mencari uang untuk diri sendiri. Kamu tak punya niat sedikit pun buat membantu orang lain melalui pekerjaan tersebut. Lama-lama kamu akan merasa hampa dan terisolasi.

Kapan pun kamu merasa kurang dibutuhkan oleh orang lain, yuk segera berintrospeksi. Mungkin saja selama ini dirimu terlalu individualis. Jarak yang kamu ciptakan dengan orang lain akhirnya mengorbankan diri sendiri. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us