Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pexels.com/deathless
Pexels.com/deathless

Jangankan menjaga perasaan orang lain, menjaga perasaan sendiri saja kadang tak mudah, ya? Makanya, kita harus amat berhati-hati saat berkomunikasi dengan orang lain. Walau kita tidak bermaksud menyinggung atau meremehkannya, orang lain bisa saja menerimanya berbeda.

Seperti 5 cara berkomunikasi berikut ini yang mungkin tanpa kita sadari sering kita lakukan dan membuat lawan bicara merasa diremehkan.

1.Selalu bertanya "paham tidak?"

Pexels.com/mentatdgt-330508

Masih mending kalau kita menanyakannya di akhir penjelasan kita yang panjang lebar. Orang lain kemungkinan besar masih bisa menerimanya sekadar untuk memastikan penjelasan kita terterima dengan baik atau masih ada yang bikin bingung.

Namun kalau sedikit-sedikit kita bertanya dia paham atau tidak, tentu saja dia akan merasa sedang dipandang bodoh. Celakanya, jika sudah menjadi kebiasaan, tanpa sadar kita bisa sering banget melakukannya dalam setiap percakapan lo.

2.Senang menyela orang yang sedang bicara

Pexels/Helena Lopes

Wajar banget jika sedari kecil, kita sudah diajari agar tidak menyela atau memotong pembicaraan orang lain. Itu memang sangat tidak sopan. Orang lain jadi tak kunjung tuntas menyampaikan yang perlu disampaikannya.

Pun kerugian sebenarnya bukan hanya menjadi miliknya melainkan juga kita. Kita jadi tak pernah sepenuhnya memahami sudut pandang orang lain karena kita mendengarnya hanya sepotong-sepotong.

3.Sering menyalahkan pemikiran orang lain

Freepik.com/katemangostar

Saat kita menyalahkan pemikiran orang lain, itu sama artinya kita merasa pemikiran kitalah yang paling benar. Padahal belum tentu, kan? Pun setiap orang berhak berpikir dengan cara mereka sendiri, berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka.

Lagi pula jika kita tidak tergesa-gesa menyalahkan pemikiran orang lain dan mau mendengarkan, pemikiran mereka malah bisa melengkapi dan memperbaiki pemikiran kita. Apalagi dalam kerja tim. Sering menyalahkan pemikiran orang lain bisa bikin tim tak solid lagi.

4.Tak merespons pendapat orang lain atau tiba-tiba mengubah topik

Pexels.com/fauxels

Kalau orang lain berpendapat, dianggap angin lalu. Tetapi pendapat sendiri selalu harus didengarkan baik-baik dan direspons secepat mungkin. Kadang malah setelah orang lain berpendapat, tiba-tiba kita mengubah topiknya dan membuat mereka bingung.

Apa yang sebenarnya ingin kita bahas dengan mereka? Atau sebetulnya kita tidak membutuhkan lawan bicara dan hanya ingin bercakap-cakap dengan cermin? Lumrah bila siapa pun jadi jera berbicara dengan kita. Mereka merasa keberadaan mereka seperti tidak nyata di mata kita.

5.Pakai embel-embel sudah lebih berpengalaman

Ilustrasi mengobrol. (Pexels.com/Linkedin Sales Navigator)

Sebanyak apa pun pengalaman kita tak menjamin kita tahu segalanya dan pasti benar, kan? Pun kerap menyatakan kita sudah lebih berpengalaman akan membuat orang lain merasa pengalamannya dikecilkan.

Itu seperti cara pintas untuk lekas-lekas membungkam orang lain. Kalau kita benar-benar sudah lebih berpengalaman, seharusnya kita bisa bersikap lebih bijaksana dengan mau menjadi pendengar yang baik untuk pendapat dan gagasan orang lain.

Berkomunikasi memang tidak sama dengan asal bicara sendiri. Kita harus bisa menimbang perasaan lawan bicara agar mereka tidak salah paham atau merasa diremehkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team