5 Cara Cepat Agar Doa Terkabul di Bulan Ramadan, Praktikkan Ini!

Di antara sejumlah ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang perintah berpuasa di bulan Ramadan, secara khusus ada penjelasan mengenai keutamaan berdoa di bulan suci ini. Adapun ayat mengenai berpuasa tersebut ada pada surah Al-Baqarah ayat 183-187, di mana pada ayat 186 dijelaskan tentang pentingnya memanjatkan doa kepada Allah SWT.
Di antara rangkaian ayat puasa yang sekaligus potret insan beriman dalam bulan Ramadan, terhadap satu ayat yang memberikan kesan permohonan mendalam. Dalam satu dari rangkaian ayat puasa, yakni Al-Baqarah ayat 183-187, di ayat 186 dijelaskan tentang kepentingan manusia berdoa kepada Allah ta'ala.
"Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
Melalui ayat tersebut, Allah tidak hanya memberitahukan bahwa Ia dekat, tetapi jaminan bahwa doa setiap hambanya pasti dikabulkan, selama memohon dengan cara yang benar. Terutama di bulan suci Ramadan ketika ada semakin banyak waktu-waktu mustajab untuk berdoa. Lalu, apa saja cara atau adab yang sebagai seorang hamba bisa lakukan, agar doa-doa ini bisa cepat terkabul?
1. Mengarahkan keperluan doa kepada ibadah
Pertama, saat meminta kepada Allah SWT, walaupun yang kamu minta mengenai aspek dunia, tetap arahkan dunia tersebut untuk kepentingan ibadah kita. Contohnya ada dalam doa Nabi Zakariya a.s yang dijelaskan dalam Al-Qur'an, ketika ia meminta keturunan.
Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku." (QS. Maryam 19: ayat 4)."
Dalam doa-doa yang dipanjatkannya tersebut, Nabi Zakariya a.s mengarahkan keinginannya memiliki keturunan, agar ada yang bisa melanjutkannya berdakwah, melanjutkan ibadahnya. Maka saat di mata manusia Nabi Zakariya yang saat itu sudah tua, istrinya sudah menopause bahkan katanya mandul, tetap bisa mengandung pada akhirnya dan lahirlah Nabi Yahya a.s. Melalui kisah Nabi Zakariya a.s tersebut, dapat ditarik kesimpulan saat secara spesifik kamu meminta tentang urusan dunia, maka arahkan doa tersebut dengan menjadikan dunia ini sebagai wasilah ibadah.
Contoh kalimat doa tersebut, seperti, "Ya Allah, selama ini hamba salat, selama ini hamba baca Al-Qur'an, namun selama ini hamba belum mampu untuk berzakat. Beri kemampuan kepada hamba ya Allah, agar selama hidup hamba bisa berzakat." Jadi, ketika kamu mendapatkan uang sebesar Rp1 juta, Rp25 ribu untuk zakat, maka sisanya tetap ada untuk hajat di dunia.