5 Cara Mengendalikan Jiwa Konsumtif jelang Lebaran, Hemat yuk!

21 Apr 2022, 14:36 WIB

ilustrasi orang belanja (Pexels.com/Liza Summer)

Lebaran sebentar lagi. Berbagai persiapan menjelang hari besar tersebut pasti sudah atau sedang kamu lakukan, kan? Namun, jangan khilaf dan terus membeli ini itu secara berlebihan, ya. Sebab yang namanya berlebihan itu jelas gak baik.

Salah satu persiapan Lebaran yang sering dilakukan adalah membeli baju baru. Seolah dari kepala hingga kaki semuanya harus baru. Ditambah lagi, gak cuma untuk hari pertama, pakaian untuk hari kedua pun juga mulai dipikirkan. Aduh, kalau begini bisa bangkrut, deh, setelah Lebaran. Nah, biar gak khilaf belanja, yuk, kendalikan jiwa konsumtif dengan lima cara berikut.

1. Tetap pertimbangkan skala prioritas

ilustrasi orang belanja (pexels.com/Michael Morse)

Ingat, masih ada hal lain yang lebih penting setelah lebaran berlalu. Tetap pertimbangkan skala prioritas saat keinginan untuk belanja itu datang. Jangan sampai kita habis-habisan melakukan pengeluaran menjelang lebaran tanpa mengingat prioritas lain yang lebih utama.

Lebaran hanya berlangsung selama beberapa hari. Lagi pula, untuk apa juga kita punya barang baru yang banyak? Apakah niatnya untuk pamer?

2. Bedakan kebutuhan dan keinginan

ilustrasi orang belanja (Pexels.com/Rachel Claire)

Demi mengendalikan jiwa konsumtif yang menggelora menjelang Lebaran, kita juga perlu banget untuk pandai-pandai membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Apakah barang yang akan kita beli itu benar-benar dibutuhkan atau hanya sekadar untuk memenuhi ego dan keinginan untuk berbelanja aja.

Sangat gak bijak menggunakan uang, berapa pun jumlahnya, jika hanya untuk memenuhi keinginan kita yang semu. Ditambah lagi jika kita jadi lupa berbagi dengan orang lain.

3. Pertimbangkan juga fungsi barang tersebut, apakah akan berguna untuk waktu yang lama?

ilustrasi orang belanja (Pexels.com/MART PRODUCTION)

Ketika membeli barang, jangan lupa untuk selalu mempertimbangkan kegunaannya juga. Apakah akan bisa digunakan untuk waktu yang lama atau hanya sekali pakai dan kemudian malah terbengkalai? Jika terus belanja barang yang gak bisa digunakan untuk waktu lama, kamu akan jadi sosok yang boros.

Makanya, perlu banget untuk menahan diri dari godaan membeli barang yang kurang berguna. Apalagi jika tujuannya hanya untuk gaya-gayaan belaka.

4. Jangan gampang tergoda promo dan diskon

ilustrasi diskon (pexels.com/Artem Beliaikin)

Menjelang lebaran, ada banyak promo dan diskon baik di e-commerce, maupun di toko offline. Biasanya, ini yang bikin kita lupa daratan dan malah membeli barang yang gak dibutuhkan. Alhasil, pengeluaran gak terduga pun jadi menambah beban pikiran selepas lebaran berlalu.

Ingat, promo tersebut memang dibuat untuk menggoda jiwa konsumtifmu. Namun, kamu lebih tangguh dari itu dan gak gampang tergoda. Betul?

5. Gak semua harus baru, lho!

ilustrasi selfie (pexels.com/cottonbro)

Lebaran bukan ajang pamer barang baru. Gak perlu beli gadget baru, perhiasan baru, baju baru, dan lain sebagainya. Semua itu hanya bonus jika memang rezeki yang dimiliki mencukupi. Namun, jika gak, kamu gak perlu memaksakan diri.

Yang terpenting dari Lebaran adalah hati dan jiwa kita yang lebih bersih dari sebelumnya. Ibadah serta ketaatan kita juga telah bertambah berkat mengisi Ramadan kali ini dengan berbagai ibadah yang dianjurkan.

Esensi dari Lebaran adalah ketika kita sudah mampu melawan hawa dan nafsu selama berpuasa sebulan lamanya. Serta menjadi ajang berkumpul dengan keluarga dan bersilaturahmi, juga saling memaafkan. Maka dari itu, jiwa belanjanya harus terus dikendalikan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.