5 Cara Menyembuhkan Diri dari Kehilangan Orang Tercinta

17 Jul 2021, 07:55 WIB

Ilustrasi perempuan bersedih (pexels.com/Liza Summer)

Kehilangan orang yang dicintai dapat berpengaruh terhadap kehidupan seseorang. Baik itu kehidupan pribadi hingga berhubungan dengan pekerjaan. Mereka yang baru saja kehilangan cenderung tidak memiliki semangat untuk hidup. Terkadang mereka sudah tidak lagi memikirkan diri mereka sendiri karena terlalu larut dalam kesedihan yang mendalam.

Kehilangan seseorang juga dapat menyebabkan trauma bagi sebagian orang. Mereka dapat menjadi pribadi yang tertutup dan tidak ingin membuka dirinya pada orang baru. Hal ini karena mereka tidak ingin mengalami hal yang sama. Jika sudah sampai seperti ini, kamu hanya akan hidup dalam bayang-bayang ketakutan.

Oleh karena itu, kamu harus belajar untuk menyembuhkan diri sendiri ketika kehilangan orang tercinta. Berikut ini terdapat beberapa tips yang bisa kamu coba.

1. Berhenti menyangkal keadaan

Ilustrasi perempuan bersedih (pexels.com/pixabay)

Terkadang kita memilih untuk denial ketika berada di dalam situasi yang menyakitkan. Apalagi saat kehilangan orang yang amat kamu sayangi. Wajar jika kamu sulit untuk mempercayai bahwa orang tersebut telah tiada. Tetapi denial tidak akan membantumu untuk segera move on dari keadaan.

Mereka yang memilih denial akan dihadapkan dengan perasaan tidak tenang. Pada dasarnya kamu tahu bahwa kamu telah ditinggal dirinya namun hatimu memilih untuk menyangkalnya karena kamu belum siap. Hal ini malah akan semakin menyakiti dirimu sendiri.

2. Menceritakan perasaanmu kepada orang lain

Ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/mentatdgt)

Orang yang baru saja kehilangan biasanya hanya butuh untuk didengar. Mereka hanya ingin bebannya dapat terangkat dengan cara membiarkan orang lain mengetahui perasaannya. Dalam situasi seperti ini kamu sangat membutuhkan kehadiran teman curhat.

Jangan sampai kamu putus kontak dengan teman dan juga kelurgamu. Mereka dapat menjadi seseorang yang bisa kamu ajak bicara mengenai perasaanmu. Jika memungkinkan, kamu juga bisa menghubungi psikolog.

3. Coba untuk memulai rutinitas kembali

Ilustrasi perempuan bekerja (Pexels.com/Taryn Elliott))

Mungkin beberapa hari atau minggu ini kamu belum sanggup untuk menjalani rutinitas yang ada. Kamu menghabiskan banyak waktumu menyendiri di kamar. Bahkan kamu beberapa kali menghindari orang yang ingin bertemu denganmu. Jika kamu terus begini, yang ada kamu makin terpuruk dalam rasa kehilangan.

Mau tidak mau kamu harus memulai hidup seperti sedia kala. Memang di awal akan terasa berat, tetapi lama-kelamaan kamu akan mulai terbiasa. Coba untuk memulai aktivitas yang ringan terlebih dahulu sampai kamu bisa melakukan kegiatan yang membutuhkan tenaga ekstra.

4. Mencari suasana atau kegiatan baru

Ilustrasi hobi fotografi (pexels.com/cottonbro)

Tidak ada salahnya untuk mencoba suasana baru. Kamu bisa melakukan dekorasi terhadap kamar atau rumahmu. Mungkin kamu bisa menyimpan benda-benda yang membuatmu teringat pada sosoknya. Hal ini agar kamu tidak merasa kosong saat melihat suasana rumah atau menggunakan benda yang berhubungan dengannya.

Agar kamu tidak larut dalam kesedihan, ada baiknya mencari kegiatan baru. Kegiatan yang dapat mendistraksimu dari perasaan kehilangan. Terdapat banyak sekali kegiatan yang bisa kamu lakukan. Barangkali kegiatan tersebut nantinya dpat menjadi hobi barumu yang bermanfaat.

5. Lakukan apa yang membuatmu bahagia

Ilustrasi bermain billiar (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tidak baik terlalu larut dalam kesedihan walaupun rasanya memang sakit saat kehilangan orang tersayang. Tetapi perasaan sakit tersebut tidak akan bertahan selamanya. Terkadang kamu membutuhkan waktu untuk bisa sembuh. Selagi waktu menyembuhkannya, kamu bisa melakukan apapun yang membuatmu bahagia.

Selalu kelilingi dirimu dengan orang-orang yang peduli dan sayang padamu. Dengan ini kamu memliki alasan untuk tetap bahagia.

Itulah lima tips sederhana untuk mengatasi perasaan kosong ketika kehilangan orang yang kamu cintai. Selalu ingat bahwa tidak ada yang abadi di dalam dunia ini. Dengan ini, kamu lebih siap untuk menghadapi kenyataan pahit tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.