Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Al-Qur'an (Pexels.com/Zehra Nur Peltek )
Ilustrasi Al-Qur'an (Pexels.com/Zehra Nur Peltek )

Intinya sih...

  • Rasulullah SAW mengajarkan Al-Qur'an meniru metode pengajaran Malaikat Jibril
  • Para sahabat mencatat informasi penting tentang Al-Qur'an yang diajarkan Rasulullah SAW
  • Rasulullah SAW menganjurkan membaca dan mempelajari Al-Qur'an di masjid
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Al-Qur'an merupakan firman Allah SWT yang penting untuk dijaga kesucian dan perlu selalu diagungkan dengan cara mempelajari, menghafal, membaca, dan mengamalkan agar menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Sejak diturunkannya Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW, beliau selalu berupaya untuk menyebar luaskan ajaran Al-Qur'an dengan cara memberi pengajaran Al-Qur'an kepada para sahabatnya. 

Metode pengajaran Al-Qur'an dari Rasulullah SAW tentu merupakan metode yang menjadi referensi utama dalam memberikan pengajaran Al-Qur'an, mengingat keefektifannya yang terbukti bahwa ajaran Al-Qur'an berhasil turun temurun generasi ke generasi hingga saat ini. Terdapat beberapa strategi Rasulullah SAW untuk membuat para sahabat mengkaji dan memahami Al-Qur'an. Untuk lebih lengkapnya, simak 5 Cara Rasulullah SAW Mengajarkan Al-Qur'an Kepada Sahabat berikut ini!

1. Ajarkan pengetahuan awal tentang Al-Qur'an

Ilustrasi membaca Al-Qur'an (Pexels.com/Şevval Karataş )

Dikutip dari buku Bagaimana Rasulullah Mengajarkan Al-Qur'an yang ditulis oleh Al-Majidi mengungkapkan bahwa Rasulullah SAW mengajari para sahabat dalam cara belajar Al-Qur'an meniru bagaimana Malaikat Jibril mengajarinya. Sehingga, para sahabat dapat mengikuti Rasulullah SAW dalam mempelajari dan memahami Al-Qur'an. Dalam mengajarkan Al-Qur'an kepada para sahabat, Rasulullah SAW mengawali dari hal dasar yaitu menjelaskan mengenai rincian tentang bagaimana Al-Qur'an diturunkan, menjelaskan kepada mereka bagaimana situasi, kondisi, dan sebab diturunkan Al-Qur'an. Selain itu, Rasulullah SAW juga memberitahukan kapan saja waktu diturunkannya Al-Qur'an.

Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu mengatakan, "Jarak antara awal dan akhir Al-Qur'an adalah 20 tahun." Bahkan dengan adanya pengajaran Rasulullah SAW, para sahabat mencatat informasi penting mengenai pengetahuan awal tentang Al-Qur'an. Setelah para sahabat mendapat ilmu mengenai Al-Qur'an, pengetahuan dan cara pengajaran Al-Qur'an yang dilakukan Rasulullah SAW diteruskan dari generasi ke generasi. 

2. Pilih tempat yang nyaman untuk mempelajari Al-Qur'an

Ilustrasi Al-Qur'an (Pexels.com/Mukhtar Shuaib Mukhtar)

Rasulullah SAW menganjurkan untuk belajar di masjid. Sebagaimana bagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini:

"Jika seseorang dari kalian mendatangi masjid untuk mempelajari dua ayat dari Kitabullah, itu lebih baik dari empat unta, dan jumlah-jumlah ayat itu lebih baik dari jumlah-jumlah unta."

Selain itu, dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Muhammad SAW bersabda,

"Tidakklah suatu kaum yang berkumpul di rumah dari rumah-rumah Allah Subhanahu wa Ta'ala, mereka membaca dan mempelajari Al-Qur'an dan mengkajinya di antara mereka, kecuali malaikat akan menaungi mereka, melimpahkan rahmat kepada mereka, dan Allah menyebut mereka di antara makhluk yang ada di sisi-Nya."

Rasulullah SAW mengajarkan bahwasannya masjid merupakan tempat yang baik untuk salat dan membaca Al-Qur'an, sehingga jangan sekali-kali masjid dikotori dengan hal-hal buruk. Hal tersebut dapat dikatakan bahwasannya masjid merupakan tempat sentral untuk mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya.

Dikutip dari buku Bagaimana Rasulullah Mengajarkan Al-Qur'an, Ibnu Taimiyah pernah ditanya, "Apakah mengajarkan Al-Qur'an di dalam masjid dari segi hukumnya itu diharamkan atau tidak?" Beliau menjawab, "Mengajarkan Al-Qur'an di dalam masjid itu merupakan ibadah yang agung."

3. Pelajari Al-Qur'an dengan cara ber-halaqah

Ilustrasi Al-Qur'an (Pexels.com/RDNE Stock project)

Halaqah secara bahasa memiliki arti yaitu segala sesuatu yang melingkar. Maka halaqah manusia dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berkumpul membentuk lingkaran. Perkumpulan manusia ketika membahas sesuatu dalam lingkaran akan memudahkan untuk lebih konsentrasi kepada pembicara atau guru. Sebagaimana Rasulullah SAW yang kerap ber-halaqah bersama para sahabat. Rasulullah SAW menganjurkan untuk ber-halaqah membaca Al-Qur'an dan mempelajarinya bersama-sama. Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Dan tidaklah berkumpul sekelompok orang di sebuah rumah dari rumah Allah (masjid), mereka membaca Kitabullah (Al-Qur'an) dan mempelajarinya sesama mereka, kecuali ketenangan turun kepada merka, rahmat menaungi mereka, dan para malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut mereka pada makhluk yang ada di sisi-Nya. Siapa yang amalannya menghambat dirinya, nasabnya tidak akan mempercepatnya."

Rasulullah SAW memimpin halaqah-halaqah khusus pengajaran Al-Qur'an. Halaqah-halaqah pengajaran Al-Qur'an bisa dilakukan dengan cara halaqah tilawah Al-Qur'an. 

4. Gunakan metode Talaqqi dalam mengajari Al-Qur'an

Ilustrasi membaca Al-Qur'an (Pexels.com/Pok Rie)

Allah SWT secara khusus telah memberikan petunjuk metode yang tepat dalam mempelajari Al-Qur'an yang dijelaskan melalui firman-Nya berikut,

"Dan sesungguhnya kamu benar-benar men-talaqqi Al-Qur'an dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui." (Q.S An-Naml: 6)

"Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat." (Q.S. An-Naml: 5)

Berdasarkan ayat di atas, Allah SWT menganjurkan untuk mempelajari Al-Qur'an dengan metode talaqqi. Talaqqi adalah metode belajar Al-Qur'an secara langsung dengan menirukan bacaan guru. Metode ini mensyaratkan murid untuk mengikuti gerakan mulut guru. Begitupun Rasulullah SAW yang mendapat pengajaran Al-Qur'an dari Malaikat Jibril dengan cara talaqqi.

Dikutip dari Sunan Al-Qurra wa Manahiji Al-Mujawwidin dalam buku Bagaimana Rasulullah Mengajarkan Al-Qur'an menyatakan bahwa Rasulullah mengarahkan ucapannya kepada para sahabatnya Radiyallahu Anhu dalam mempelajari Al-Qur'an, meskipun mereka telah fasih bahasa Arab, namun Rasulullah SAW tidak menyerahkannya begitu saja, tetapi beliau memerintahkan mereka untuk men-talaqqi Al-Qur'an.

5. Anjurkan untuk mempelajari Al-Qur'an secara bertahap

Ilustrasi membaca Al-Qur'an (Pexels.com/Abdullah Ghatasheh )

Nabi Muhammad SAW sempat menganjurkan para sahabat untuk mempelajari Al-Qur'an secara keseluruhan, kemudian beliau kembali menganjurkan secara bertahap dan mempelajari Al-Qur'an secara sebagian-sebagian agar cenderung dapat lebih mudah panjang disimpan dalam memori otak. 

Selain itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan para sahabat untuk menghafal ayat-ayat Al-Qur'an secara bertahap misalnya sepuluh ayat. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, 

"Siapa yang membaca sepuluh ayah Al-Qur'an di malam hari, maka dia tidak akan termasuk orang-orang yang lalai."

Sebagai seorang muslim dewasa tentu memiliki kewajiban untuk saling mengajari Al-Qur'an kepada sesama muslim lainnya baik kepada orang dewasa ataupun kepada anak kecil. Nah! Untuk mengajarkan Al-Qur'an, yuk coba tiru bagaimana Rasulullah SAW mengajarkan Al-Qur'an kepada para sahabatnya seperti yang dijelaskan pada ulasan di atas. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team