6 Tips Melatih Fokus dalam Menghafal Al-Qur'an

Menghafal Al-Qur'an bukanlah proses yang mudah. Butuh perjuangan dan pengorbanan dalam setiap langkahnya. Maka, tidak heran apabila hadiah bagi para penghafal Al-Qur'an juga bukan main indahnya: surga-Nya.
Salah satu rintangan yang seringkali dihadapi oleh para penghafal Al-Qur'an adalah sulit mendapatkan fokus ketika tengah menghafalnya. Padahal, hafalan Al-Qur'an tidak akan masuk apabila fokus itu sendiri tidak didapat.
Lantas, bagaimana cara untuk melatih fokus dalam menghafal Al-Qur'an? Simak baik-baik!
1. Menghafal dengan suara lantang

Kesalahan yang seringkali terjadi dalam proses menghafal Al-Qur'an adalah menghafalnya dengan suara pelan atau bahkan menghafalnya dalam hati (tanpa suara sama sekali).
Kedua hal tersebut sebenarnya kurang efisien jika digunakan dalam menghafal Al-Qur'an, sebab dapat mengakibatkan cepat lupa, terutama ketika kemudian si penghafal diharuskan menyetorkan hafalannya dengan suara yang lantang kepada sang guru. Lantas pada saat ia mulai menyetorkan hafalannya, hafalan —yang telah dihafalnya dengan suara pelan tadi— menjadi kagok dan tidak lancar.
Mengapa begitu?
Alasannya adalah fokus si penghafal ketika menghafal dengan suara pelan itu sebetulnya tidak terbentuk, karena suara yang ia keluarkan dari mulutnya kalah dengan suara lain di sekitarnya yang ia terima melalui telinganya. Ini mengakibatkan sang penghafal tidak bisa membayangkan apa yang tengah dihafalnya.
Cara menghafal yang benar adalah suara yang keluar dari mulut ketika menghafal minimal harus terdengar oleh telinganya sendiri hingga dapat membayangkan posisi ayat yang tengah dihafal.
Jadi, menghafal dengan suara pelan atau bahkan tidak bersuara sama sekali itu jelas merupakan cara menghafal yang tidak tepat.
2. Menghafal dengan bacaan yang tartil

Fokus ketika menghafalkan Al-Qur'an sejatinya tidak dapat dicapai apabila ayat Al-Qur'an dihafalkan dengan bacaan yang tidak tartil dan terburu-buru.
Kesalahan yang lagi-lagi sering ditemukan pada proses menghafal Al-Qur'an adalah membacanya dengan terburu-buru dan jauh dari predikat 'tartil'.
Menghafal dengan bacaan yang terburu-buru dan tidak tartil itu cenderung cepat lupa, dan biasanya, di saat mereka disuruh membaca hafalannya dengan bacaan yang tartil, lantas hafalannya buyar dan tidak lancar. Fokus si penghafal tidak bisa terbentuk apabila bacaan Al-Qur'an mereka terburu-buru.
Mengapa?
Sebab, bayangan terhadap posisi ayat Al-Qur'an dalam pikiran si penghafal itu dapat tercipta apabila ia menghafalnya dengan bacaan yang tartil.
Kalau si penghafal tidak menghafalkan dengan bacaan yang tartil, besar kemungkinan bahwa apa yang keluar dari mulutnya sebenarnya hanya ala kadarnya, tanpa tahu posisi letak ayat yang sedang dihafalkan, tanpa ada bayangan apapun di pikiran sama sekali.
Dampak dari hal ini adalah cepat lupa, dan kemudian jika si penghafal bertemu dengan ayat lain yang mirip dengan yang dihafal sebelumnya. Akhirnya si penghafal bingung membedakannya, berujung terkecoh dengan ayat di surah atau tempat yang lain.
3. Mengatur posisi duduk senyaman mungkin

Posisi duduk juga berpengaruh dalam pembentukan fokus ketika menghafal Al-Qur'an. Sebab, seringkali posisi duduk yang tidak nyaman pada akhirnya membuat hafalan sulit masuk ke dalam pikiran.
Sebelum mulai menghafal Al-Qur'an, pastikan kamu menemukan posisi duduk yang nyaman, mulai dari suasana tempatnya, posisi kakinya, posisi tubuh, hingga arah pandangan matamu. Hal sederhana semacam ini bisa mempengaruhi tingkat kefokusanmu ketika menghafal Al-Qur'an.
4. Tidak melakukan aktivitas selain menghafal

Saat menghafal Al-Qur'an, si penghafal harus mencurahkan seluruh perhatiannya kepada ayat yang tengah dihafalnya, dengan tidak melakukan aktivitas atau pekerjaan lainnya seperti bermain gadget, bercanda, dan lain-lain.
Mengapa?
Pertama, adab seorang penghafal terhadap Al-Qur'an salah satunya adalah khusyuk ketika membaca dan berhadapan dengannya. Kedua, melakukan aktivitas lain ketika sedang menghafal Al-Qur'an dapat membuyarkan fokus.
Umumnya, seseorang yang melakukan kegiatan multi-tasking itu tidak bisa memfokuskan seluruh perhatiannya karena fokusnya sedang terbagi. Begitupun dengan menghafal Al-Qur'an.
Jangankan sembari melakukan aktivitas yang tampak jelas seperti main gadget, melakukan aktivitas remeh seperti memainkan jari, pulpen, dan semacamnya pun sejatinya dapat membuyarkan fokus ketika sedang menghafal Al-Qur'an.
5. Pandangan fokus ke satu arah

Ketika sedang menghafal Al-Qur'an, pusatkanlah arah pandangan mata ke satu tempat tertentu dan jangan menoleh ke sana-sini. Biasanya, fokus seseorang itu akan terbentuk apabila pandangan matanya tertuju ke satu tempat tanpa memedulikan suasana di sekitarnya.
Hal ini sebetulnya bertujuan untuk meminimalisir hal-hal yang disampaikan oleh mata ke dalam pikiran kita. Sebab, semakin banyak yang diperhatikan, pikiran juga akan semakin terbagi. Akibatnya jadi tidak fokus kepada ayat yang tengah dihafalkan. Pada akhirnya, hafalan sulit masuk, sebab pikiran sudah dipenuhi hal-hal lain.
6. Menghafal sambil membayangkan posisi ayat

Apabila lima tips sebelumnya sudah terpenuhi, mestinya tips terakhir ini merupakan buah yang dipetik dari kelimanya.
Fokus yang didapat dari lima tips di atas pada akhirnya mengantarkan pada hasil yang berupa sebuah bayangan posisi ayat Al-Qur'an yang tengah dihafalkan dalam pikiran kita. Sebab, posisi ayat tidak mungkin dapat terbayang apabila fokus itu sendiri tidak tercipta.
Jadi, salah satu acuan untuk mengetahui apakah seseorang itu fokus atau tidak dalam menghafal Al-Qur'an yaitu dengan terbayangnya posisi letak ayat yang tengah dihafal. Si penghafal yang fokus mestinya tahu ia tengah membaca ayat yang mana, di pojok bagian mana, dan seterusnya.
So, itu tadi 6 tips yang dapat diterapkan untuk melatih fokus dalam menghafal Al-Qur'an! Bagaimana? Semoga tipsnya cocok di kamu, ya! Semangat terus dalam menghafal Al-Qur'an!