5 Cara Sederhana agar Bisa Memaafkan Orang Lain dengan Tulus

Hal paling utama yang perlu dilakukan justru adalah berbaikan dengan diri sendiri. Tanpa melalui tahap ini, kita gak akan bisa memaafkan siapapun yang pernah berbuat salah. Sebab, sebenarnya yang sedang kita salahkan adalah diri sendiri. Oleh sebab itulah kita wajib sering-sering berkomunikasi dengan diri sendiri. Salah satunya adalah dengan belajar memaafkan diri sendiri dan semua kisah pahit masa lalu. 

Yang berikutnya adalah kita perlu merelakan semua yang sudah terjadi. Pada beberapa kasus, seringkali kita gak bisa menerima semua ketetapan yang sudah diberikan Tuhan pada kita. Inilah yang menyebabkan dendam kesumat terus tertanam dalam diri selama bertahun-tahun lamanya.

Ingat, apa yang sudah terjadi itu gak bisa kita ubah. Itu sudah menjadi bagian dari perjalanan hidup kita yang harusnya bisa kita terima. 

Manusia adalah tempatnya salah. Baik disengaja ataupun gak, siapapun pasti pernah melakukan kesalahan. Termasuk juga diri kita sendiri. Ketika ada kesalahan orang lain yang kita ingat terus menerus, hati-hati, bisa jadi kita juga pernah melakukan kesalahan dan itu selalu diingat orang lain sampai sekarang.

Coba deh belajar introspeksi diri dan kemudian belajar memaafkan. Sebab mungkin kita juga pernah menyakiti orang lain namun telah dimaafkan. 

Agar bisa memaafkan dengan tulus, ada baiknya kita gak berekspektasi macam-macam. Misal, berharap akan diapresiasi atau akan diperlakukan dengan istimewa hanya karena kita mau memaafkan seseorang. Kalau begitu, yang ada kita malah kecewa dan jadi gak ingin memaafkan lagi di kemudian hari ketika ekspektasi kita gak sesuai kenyataan.

Makanya penting untuk meminimalisir harapan dan ekspektasi sebelum mulai memaafkan. Sebab itu semua hanya kita yang bisa merasakannya. Apakah sudah tulus atau belum. 

Intinya, memaafkan bukan hanya memberikan keuntungan bagi orang lain aja. Tapi diri kita sendiri pun akan memperoleh manfaat dari hal tersebut. Yakinlah bahwa ketika sudah mampu memaafkan dengan tulus, kita pasti bisa lebih bahagia.

Hari-hari yang kita lalui, sudah gak dibebani dengan perasaan dendam dan benci. 
Perasaan lega karena sudah mampu memberi maaf mungkin akan bertahan sebentar aja. Tapi untuk selanjutnya kita jadi gak kepikiran lagi dengan kebencian tersebut.

Memberi maaf itu sama beratnya dengan meminta maaf. Dan hanya kita yang tau apakah sudah benar-benar tulus atau belum saat memaafkan seseorang. Karena semua itu letaknya di hati dan pikiran kita sendiri. Jadi, sudahkah kamu siap memaafkan siapa saja yang pernah menyakitimu?