5 Cara Sederhana agar Terhindar dari Sifat Egois yang Menyebalkan

Agar gak egois, alangkah baiknya jika kita bisa menerima nasihat dengan lapang dada. Gak melulu buruk, kritik dan saran yang berdatangan sebagian juga demi kebaikan kita, lho. Yang penting kita mampu menyeleksi mana yang sifatnya membangun dan mana yang berniat menjatuhkan.

Tindakan ini akan menjadikan kita orang yang lebih mau mendengar, gak selalu merasa benar, dan tau di mana kekurangan kita. Orang lain juga jadi lebih respek jika kita bisa menerima sebuah saran dengan tanpa emosi berlebihan. 

Selanjutnya, penting banget bagi kita untuk lebih peduli pada perasaan orang lain. Gak selalu cuek dan membuang muka, cobalah lihat sekeliling saat sedang berada di jalan atau di mana pun kita berada.

Ada orang-orang yang nasibnya gak seberuntung kita dan berempatilah pada mereka. Pikirkan bagaimana perasaan mereka dan cara mereka menjalani kehidupan yang keras ini. Ini akan melembutkan hati kita agar gak selalu memikirkan diri sendiri. 

Mungkin, bagi kita diri ini adalah pusat semesta. Seolah-olah dunia berputar mengelilingi kita. Seakan setiap harinya apa yang kita lakukan sangat memberi pengaruh pada sekitar. Padahal, nyatanya gak demikian.

Meski kita memang hanya bisa merasakan, melihat, dan mendengar apa yang terjadi di sekitar kira aja, tapi kita bukanlah pusat dari segalanya. Ada banyak hal lain yang terjadi di dunia ini yang gak kita ketahui. Sadarilah bahwa kita gak pantas untuk egois karena kita bukanlah segalanya. 

Belajar menurunkan ego dan mengakui kesalahan adalah langkah lain yang bikin kita gak menjelma jadi sosok yang egois. Jika memang bersalah, gak ada gunanya mencari kambing hitam atau berusaha mengelak. Cukup akui dengan gentle dan minta maaflah dengan tulus.

Risiko dari tindakan ini bisa kita pikirkan belakangan. Sebab kita memang harus menanggung apa yang sudah diperbuat. 

Ketika sedang membuat janji dengan orang lain, misalnya, lalu kemudian orang tersebut berhalangan hadir karena suatu hal, jangan langsung menyalahkan. Jadilah orang yang lebih peka dan berusaha memahami situasi orang lain. Dengan begini kita jadi bisa meningkatkan rasa perhatian dan berusaha melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.

Gak semua hal yang kita anggap benar itu benar. Pun sebaliknya, sesuatu yang terasa salah bisa aja mengandung alasan yang bisa dibenarkan. Jadilah lebih manusiawi dan gak egois.

Sifat egois hanya akan merugikan diri sendiri. Kita cenderung jadi orang yang kolot dan minim simpati. Menjadikan diri sendiri sebagai pusat dari segalanya lalu berharap semua orang akan sependapat dengan kita hanya akan menciptakan sisi egois yang gak seharusnya. Gak mau, kan?