5 Cara Supaya Gak Ketahuan Punya Second Account di Sosial Media

24 Sep 2022, 21:25 WIB

unsplash.com/Thom Holmes

Akhir-akhir ini jagat Twitter tengah diramaikan karena adanya dugaan salah satu akun sensasional yang diduga mempunyai akun kedua atau second account. Namun, isi tweet-nya bertolak belakang dengan karakter asli si pemilik akun. Dugaan tersebut pun sebelumnya dibongkar oleh pemilik akun anonim lain.

Merasa terancam karena dugaan informasi akun keduanya dibongkar, hal ini berlanjut dengan tindakan saling doxing atau menyebarluaskan informasi pribadi sesama akun anonim tersebut. Tentunya hal ini sangat berbahaya karena khawatir adanya penyalahgunaan informasi pribadi.

Menyembunyikan identitas asli dengan memiliki second account di sosial media tentunya boleh-boleh saja. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan supaya kerahasiaan akunmu terjaga. Kamu bisa mengikuti tips dari artikel dibawah ini.

1. Buat akun dengan email yang berbeda

ilustrasi email (unsplash.com/Brett Jordan)

Pada dasarnya jika kamu menggunakan email yang sama untuk semua akun sosial media, risikonya akan lebih tinggi. Apalagi jika suatu saat akun tersebut dibajak.

Jika hal tersebut sampai terjadi pelaku pembajak akun dapat menggunakan identitas asli, bisa saja informasi pribadi kamu digunakan untuk tindak kriminal seperti penipuan. Tentunya kita tidak ingin hal itu terjadi bukan? Maka dari itu, usahakan untuk menggunakan email berbeda untuk masing-masing akun sosial mediamu, baik itu first maupun second account.

2. Bangun kepribadian dan identitas yang berbeda

ilustrasi identitas berbeda (unsplash.com/ benjamin lehman)

Bukan hanya nama aslimu yang disamarkan, tentunya kepribadianmu juga harus benar-benar tidak boleh terjamah publik. Jangan pernah share tentang kehidupan pribadimu yang sebenarnya di akun kedua, terutama soal pencapaianmu.

Apalagi kalau pencapaian atau prestasimu sudah tingkat nasional. Namamu tentu saja akan sangat mudah untuk dilacak. Jadi, anggap saja kamu benar benar sedang berperan menjadi orang lain di akun kedua sosmed kamu, ya.

3. Gunakan gaya menulis yang berbeda pula

ilustrasi mengetik (unsplash.com/@benchaccounting)

Kalau kamu adalah orang dengan gaya typing yang unik, usahakan di akun keduamu gunakan gaya penulisan yang berbeda. Misalnya, kamu selalu menambahkan emotikon setelah tanda titik. Usahakan di akun keduamu jangan melakukan hal itu.

Usahakan untuk rubah gaya menulismu, supaya kamu tidak ketahuan. Meski terkadang tidak disadari, setidaknya gaya penulisanmu tidak terlalu sama persis dengan aslinya.

4. Ingat apa saja yang sudah kamu share di akun keduamu supaya gak blunder

pexels.com/ Clam Lo

Hal yang sering terjadi pada akun anonim adalah opininya yang berubah-ubah. Misalnya, kemarin kamu bilang kalau benci asap rokok. Lalu, hari ini kamu membuat list panjang kenapa asap rokok punya banyak manfaat untuk kesehatan.

Kebiasaan ini membuat kamu jadi gak konsisten, sering kali dijadikan sasaran orang-orang untuk berdebat denganmu. Alhasil, pada akhirnya mereka penasaran untuk mencari tahu siapa kamu sebenarnya.

5. Jangan lakukan hal yang mencolok

ilustrasi tampil mencolok (unsplash.com/@quinoal)

Jika tujuanmu membuat akun kedua adalah untuk melampiaskan emosi tanpa orang terdekatmu tahu, maka sebaiknya tetap berhati-hati. Kamu harus tetap berhati-hati dengan kata-kata dan informasi yang kamu lontarkan tentang hal yang membuatmu kesal.

Selain itu, hindarilah untuk untuk terlibat dalam perdebatan. Jangan berpura-pura kamu tahu banyak tentang segala sesuatu di dunia ini. Jika di tengah-tengah perdebatan itu muncul orang yang profesional dan ahli dan menyanggah opinimu, kamu bisa mempermalukan dirimu sendiri. Hal itu membuat kamu jadi terlihat mencolok serta bikin orang lain ingin mencari informasi mengenai kehidupan pribadimu dan menggunakannya untuk membuatmu semakin tersudut.

Apakah kamu yang memiliki akun kedua di sosial media sudah melakukan hal-hal di atas? Selain melakukan hal tersebut, ingatlah untuk tetap menjaga sikap. Meskipun kamu menggunakan akun keduamu secara anonim, jangan gunakan kesempatan itu untuk merundung orang lain dan membuatnya merasa terpojok. Ingatlah, apa yang kamu tabur itulah yang kamu tuai.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.